Bab 6

4.5K 129 5
                                    

🔞🔞🔞

Happy reading phi/nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾‍♀️

"Apa yang kamu lakukan untuk duduk disana? Apa yang akan kamu lakukan?" Dia bertanya ketika melihat Day duduk dan melihatnya makan kue.

"Ini apartemenku. Apa yang aku lakukan atau dimana aku duduk terserah aku," jawab Day dengan ekspresi tenang.

// Dasar gila. /// Itt diam-diam mengumpat selagi memakan kue nya. Mengabaikan pandangan Day, yang terus mengawasinya saat dia makan.

"Apakah aku harus memasang rantai di lemari es?" Day bertanya, tampak bingung.

"Kenapa kamu harus melakukan itu," tanyanya balik.

"Melihatku sebagai serigala?" Kata Itt kesal, Day mengangkat bahunya sedikit.

"Jika kamu kenyang, pergilah kekamar tidur segera. Jangan terlambat," katanya sebelum bangun.

"Mengapa?" Itt langsung bertanya, Day tersenyum kecil.

"Aku akan membiarkanmu masuk. Jangan banyak bertanya. Tugasmu adalah mendengarkan perintahku," pungkas Day sebelum meninggalkan dapur dan memasuki kamar tidur, Itt terus makan kue, dia mengerutkan kening sambil berfikir, dan setelah selesai makan, dia mencuci piring dan berjalan ke kamar tidur Day. Ternyata Day sedang berbaring di tempat tidur tanpa mengenakan pakaian dan bermain telpon ditempat tidur yang besar. Dia hanya memakai boxer, perut bergelombang terlihat sangat cocok dengan kulit putih Day, tetapi melihat wajah Day, Itt merasa tiba-tiba wajahnya jadi panas, ketika mata Day melihat tepat ke matanya juga.

"Apa yang salah denganmu?" Itt bertanya dengan tidak sabar, Day hanya tersenyum.

"Kemarilah," seru Day pelan, Itt sedikit ragu, mulai menyadari apa yang diinginkan Day.

"Apapun, katakanlah. Aku ingin menonton TV diruang tamu," Itt mencari cara untuk menyiasatinya.

"Kubilang kesini," kata day dengan suara keras, Itt bergerak sedikit kearah tempat tidur.

"Berengsek, suasana hatiku sedang tidak baik...kau mengacau lagi, tidurlah sekarang," kata Day. Itt menghampiri day dan duduk dikaki tempat tidur.

"Apa itu?" Itt bertanya datar, mulai menerima nasibnya sendiri. Day sekarang bersandar ke kepala tempat tidur dengan kaki telentang didepannya sebelum membelai lembut tangan ramping Itt. Sosok transparan itu duduk dengan kaku, bersama dengan sedikit menggigil, dia bergerak dengan lembut menarik lengannya menjauh dari Day.

"AC-nya dingin." Itt berpura-pura mengusap tangannya yang dipegang Day.

Tiba-tiba...

Sosok kurus itu ditarik kuat oleh Day untuk mendekat. Menyebabkan Itt langsung terjatuh menimpa Day.

"Apa yang akan kamu lakukan, Day?" Dia bertanya, kaget. Siap untuk bergerak, dan melarikan diri. Tapi Day menahan pinggang tipis Itt.

"Jadi menurutmu apa yang akan aku lakukan?" Day bertanya dengan senyum nakal di bibirnya.

"Apakah kamu gila... hariini tidak cukup? kamu bahkan berfikir untuk kembali bersamaku." Dia langsung berteriak. Siap kabur dari jangkauan Day, tetapi Day mencengkram nya dengan keras.

"Orang-orang sepertiku tidak akan pernah lelah, apa kamu tahu itu?" kata Day, sebelum mengangkat Itt untuk duduk di pangkuannya.

"Oh! Aku terluka," erangnya.

"Jika kamu melawan itu akan lebih menyakitkan, kecuali kamu menyukai rasa sakit itu teruslah menggeliat," kata Day dengan nada monoton. Membuat Itt segera berhenti menggeliat, wajahnya yang ramping menatap Day, ekaspresinya muram. Tapi aneh rasanya, duduk dipangkuan Day seperti ini.
(Mau dong dipangku :'))

Love Syndrome : Day-Itt Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang