O1

790 129 20
                                    

"Ah, Maaf jika saya tidak sopan! Silahkan masuk!" Ucap pemuda tampan dengan senyuman memikat yang tentunya dapat merebut hati siapa saja.

Pemuda itu bergeser dari depan pintu guna mempersilahkan Jisung dan Alice masuk kedalam kediaman miliknya.

Jisung kini dapat melihat dengan jelas wajah pemuda tampan yang nampak seperti dewa-dewa Yunani yang terkenal itu.

"Kenapa melamun? Ayo masuk!" Bisik sang kakak sembari mencubit pinggang Jisung, membuat Jisung meringis kesakitan.

Jisung dan Alice menatap ke sekeliling, dimana bangunan ini ternyata memiliki banyak barang antik yang jika dijual mungkin akan membuat mereka semakin kaya.

Si pemilik rumah memandu mereka ke ruang tamu, kedua tamu itu masih sibuk mengagumi interior rumah yang terlihat begitu mewah.

"Silahkan duduk disini," ucap pemuda tampan dengan senyuman manis yang sempurna.

Jisung dan Alice duduk di sofa, keduanya saling menatap tidak percaya bahwa mereka duduk di sofa yang terasa begitu mahal. Keduanya serempak mengalihkan pandangannya ke arah pemuda tampan pemilik vila ini.

Pemuda itu dengan elegan duduk di hadapan mereka, "Jika boleh tau ada gerangan apa kalian datang kesini?"

Jisung diam, dia gugup. Sedangkan Alice tersenyum bersiap untuk menjelaskan.

"Mobil kami kehabisan bahan bakar, sedangkan hari sedang hujan. Bisakah  kami berteduh disini?" Ucap Alice kelewat semangat, bagaimana tidak semangat. Pemuda pemilik villa ini terlihat sangat tampan belum lagi villa ini terlihat begitu mewah, terlintas pikiran untuk menggoda pemuda dihadapannya itu.

Sedangkan Jisung yang menyadari tingkah sang kakak langsung panik, kakaknya ini jika sudah melihat wajah yang tampan langsung saja ingin dimiliki.

Jisung menatap pemuda tampan itu dengan senyum canggung, "Maaf, tapi bisakah kami meminjam telepon rumah anda? Setelah itu kami akan pergi dari sini."

Alice melotot, apa-apaan adiknya ini. Tidak tahukah Jisung bahwa ini kesempatan Alice untuk menggaet pemuda tampan dan kaya?

"Saya rasa percuma jika menelpon pihak pom bensin, karena saat ini sudah pukul 11 malam. Sudah terlalu malam! Ditambah hujan diluar sangat deras. Jadi menginap lah disini!" Tawar pemuda tampan itu.

"Ti..."

Omongan Jisung terpotong oleh ungkapan pemuda tampan itu, "Jangan cepat menolak. Kasian kakak mu yang sepertinya kelelahan."

Jisung menatap kakaknya dengan sinis, dia tahu Alice hanya bohongan.

"Hujan sangat deras Jisung, masa kita harus kembali lagi ke mobil?" Tanya Alice.

Jisung menghela napasnya, kakaknya ini keras kepala. Jisung sebenarnya tidak enak merepotkan pemuda di hadapan mereka ini tapi apa daya?

"Terserah!" Ketus Jisung.

Alice meringis mendengar suara Jisung yang ketus, dia menatap pemuda di depannya dengan wajah tak enak.

"Maaf merepotkan, kami pasti akan mengingat kebaikan ini."

"Tidak masalah, tidurlah di kamar tamu! Omong-omong siapa nama kalian?"

"Ah, aku Shim Alice dan dia adikku Park Jisung!" Terang Alice.

"Kenapa marga kalian berbeda? Ah, maafkan jika saya terlalu ikut campur. Kenalkan nama saya adalah Na Jaemin."

"Senang berkenalan denganmu Tuan Jaemin, kami adalah saudara tiri." Terang Alice.

Jaemin mengangguk tanda paham, "Tidak usah panggil tuan, panggil saja Jaemin. Kalau begitu Alice bisa pakai kamar tamu. Sedangkan Jisung bisa tidur sekamar dengan saya karena tidak mungkin kan kalian sekamar?"

Jisung melotot dia ingin menolak, tapi Alice menyetujui hal itu. Perkataan Jaemin ada benarnya, dia dan Jisung sudah dewasa akan lebih etis jika mereka berpisah kamar.

"Tidak, aku tidur saja dengan kak Ali.."

"Baiklah Jaemin," setuju Alice.

Jisung lagi-lagi memberikan wajah kesal ke arah sang kakak. Sungguh kakaknya ini benar-benar membuat Jisung canggung. Bagaimana mungkin dia masuk ke kamar orang yang bahkan baru dia kenal beberapa saat. Itu kan tidak sopan!

"Jika tidak keberatan, maukah kalian menemani saya minum teh hitung-hitung untuk menghangatkan tubuh kalian." Seru Jaemin dengan senyuman tampan.

Tidak enak menolak untuk kesekian kalinya apalagi nanti mereka akan menjadi teman sekamar akhirnya Jisung menerima tawaran Jaemin untuk minum teh bersama. Lagipula Jisung juga menyukai teh.

"Tentu, jika dirasa tidak merepotkan Jaemin." Jawab Jisung dengan senyuman tulus.

Evil Helper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang