O8

324 65 15
                                    

Na Jaemin, dia adalah pembunuh bayaran. Sebenarnya dia terlahir dari keluarga kaya raya hanya saja mentalitasnya sebagai manusia sudah lama hilang, dia menjadi pembunuhan bayaran bukan untuk uang melainkan untuk kepuasan pribadinya. Jaemin selalu suka membunuh musuh-musuhnya dengan cara yang paling sadis, saat membunuh dia akan tertawa bahagia seakan-akan itu adalah sebuah acara komedi. Karena kebrutalan itu ayah Jisung membayar Jaemin untuk menghabisi istrinya.

Ayah Jisung serta selingkuhannya yang tak lain adalah ibu Alice mendatangi Jaemin, dia meminta Jaemin untuk membunuh ibu Jisung dengan sangat kejam. Mereka berpikir jika ibu Jisung telah tiada maka harta ibu Jisung akan berpindah tangan ke mereka.

Sebenarnya Ayah Jisung bukanlah seorang yang kaya, dia adalah orang miskin yang berstatus sebagai menantu keluarga Park, ayah Jisung berpura-pura mencintai ibu Jisung agar bisa masuk ke dalam keluarga Park, ayah Jisung bahkan rela mengikuti marga sang istri agar terlihat sangat mencintai ibu Jisung.

Ibu Alice adalah pembantu yang masuk ke dalam keluarga Park dengan bantuan ayah Jisung, Ibu Alice dan putrinya sebenarnya adalah istri sah dari ayahnya Jisung. Mereka merencanakan segalanya dari lama bahkan hingga Jisung lahir pun hubungan mereka masih berlanjut hingga sekarang.

Jaemin menerima permintaan itu dengan senang hati, apalagi saat melihat para kliennya merupakan seorang yang rakus dan tamak, mungkin saja mereka akan terus-menerus memberikan Jaemin korban untuk dia habisi.

Jaemin mulai mengobservasi mangsanya, dia masuk ke dalam mansion besar keluarga Park sebagai seorang pelayan yang ditugaskan untuk mengasuh anak tunggal keluarga Park yaitu, Jisung.

Jisung sangat dekat dengan ibunya daripada ayahnya, Jisung memiliki kepribadian lemah lembut yang dicontoh dari sang ibu, dia anggun dan manis. Jisung tidak pernah membeda-bedakan pelayan dan memperlakukan mereka dengan lembut.

"Hai, apakah kamu pelayan baru?" Tanya Jisung pada Jaemin yang terpaku menatap Jisung.

Bisa dikatakan bahwa Jaemin langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Jisung dengan anggunnya merajut sebuah syal dengan perpaduan warna putih dan kuning, itu adalah warna kesukaan Jaemin.

Jaemin menyukai kedua warna itu karena mereka cerah jadi saat membunuh dan darah sang korban muncrat maka akan langsung terlihat jika memakai baju berwarna putih ataupun kuning.

"Iya, saya adalah pelayan baru! Nama saya adalah Na Jaemin" Jawab Jaemin setelah sadar dari lamunannya.

"Salam kenal, jangan gunakan bahasa yang formal, anggap saja kita adalah teman! Aku Park Jisung. Semoga kau betah melayani seorang yang kurang kemampuan seperti diriku," ucap Jisung dengan rendah diri, sebenarnya ini terjadi karena ayahnya selalu mengatakan bahwa dirinya tidak berguna dan terlalu lembek untuk ukuran seorang lelaki.

Padahal pada dasarnya pria tua itu memang tidak pernah menganggap Jisung sebagai anaknya, padahal Jisung juga terlahir karena dirinya. Tapi pria itu hanya memandang Alice sebagai anaknya.

"Aku pasti akan betah," ucap Jaemin, di dalam hati dia berkata bahwa selamanya juga dia betah jika harus hidup bersama dengan Jisung.

Jisung tersenyum senang, "Duduklah di sampingku!"

Jaemin mengangguk, dia duduk di samping Jisung memperhatikan pemuda manis itu yang fokus merajut syal.

"Kamu sangat pandai dalam merajut," puji Jaemin kepada Jisung, untuk pertama kalinya dia mengucapkan sesuatu dengan tulus tanpa ada maksud apapun di dalam perkataannya.

"Terima kasih, ini adalah hobiku!" Ucap Jisung dengan senyum manisnya.

Jaemin mengangguk paham, kemudian dia menatap syal itu dengan penasaran, "Kira-kira kamu membuat syal ini untuk siapa?" Tanya Jaemin.

"Aku belum memikirkannya, tapi karena di sini sudah ada Jaemin, jadi aku akan memberikan ini padamu!" Ungkap Jisung.

Sebenarnya Jisung tidak memiliki pelayan karena ayahnya selalu memecat pelayan yang ibunya pilihkan untuk dirinya tetapi kali ini malah ayahnya yang memberikan Jisung seorang pelayan, jadi Jisung harus memperlakukan pelayan ini dengan spesial, siapa tahu ini adalah cara ayahnya untuk memantau Jisung.

Jisung memang seperti ini, selalu berpikiran positif dan menganggap bahwa ayahnya menyayangi dirinya dengan setulus hati.

•••

Kita kembali ke zaman di mana pertama kali Jaemin dan Jisung ketemu serta gimana caranya Jisung dibawa Jaemin ke dalam kediamannya.

Semoga kalian suka

Evil Helper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang