Pov Joonghyuk.
"AKU GA MAU PULANG, MAU MAIN SAMA GILYOUNG!" Teriak mia.
Aku dan Seolhwa hanya bisa geleng geleng kepala saat Mia merengek sambil memeluk kaki-ku. Seharusnya kami daritadi sudah pulang, tapi tertunda karena adik-ku yang tidak tau malu ini.
Sementara itu, dokja dan gilyoung hanya bisa menatap kami dengan ekspresi menahan tawa. Lalu dokja mendekat ke arah kami. Dia menatapku sebentar dengan senyuman, lalu berjongkok untuk menepuk kepala adikku.
"Hey hey, besok kan masih bisa bermain" Ucap dokja, lalu mengelus rambut mia.
Sang korban yang rambutnya di elus hanya bisa bengong dengan rona merah di pipinya. Aku cuma bisa menahan geli saat melihat muka mia yang berbinar binar saat menatap Dokja.
Lalu dokja tertawa halus, dan berdiri kembali sambil menatapku, dan menatap ke arah seolhwa.
"Nona yang berada disebelahmu sangat cantik ya, Joonghyuk. Siapa namamu Nona?" Ucap dokja sambil mengulurkan tangannya ke arah seolhwa.
"Seolhwa. Lee seolhwa, senang bertemu denganmu" Lalu seolhwa tersenyum, dan menjabat tangan dokja, lalu melepaskannya.
"Saya kim dokja, senang bertemu denganmu juga" Jawab dokja dengan senyumannya sebagai balasan. Setelah itu, dokja menatapku kembali, lalu menepuk bahuku, dan mengelus bahuku dengan samar.
"Adik kita saja saling kenal dengan dekat. Apakah kakak kakaknya akan menjadi takdir untuk bersama?" Ucap dokja dengan nada yang sangat rendah.
Aku hanya menatapnya dengan bingung. Aku tidak mendengar apa yang dia katakan kepadaku. Saat aku ingin berbicara, dia langsung berbalik dan merangkul pundak gilyoung.
"Jangan lupa kan aku, Joonghyuk."
Lalu dokja dan gilyoung masuk kedalam mobil, dan pergi begitu saja. Mia yang melihat Gilyoung dan Dokja pergi, langsung merengut, dan memukul betisku dengan kakinya. Sang pelaku langsung kabur ke dalam mobil.
Aku yang menjadi korban, hanya bisa tersenyum geli karena tidak terasa sakit sama sekali. Seolhwa hanya tertawa, lalu menepuk bahu ku.
"Ayo kita pulang" Ucap seolhwa, lalu masuk kedalam kursi kemudi.
•
•
•
•
•
Aku dan Mia sudah sampai di rumah. Lalu Setelah Seolhwa mengantarkan kami, dia langsung pergi pulang ke rumahnya.
Aku sedang duduk di sofa ruang tamu. Pikiranku kacau tentang hari ini. Pria cantik yang tiba tiba mengajak kenalan, dan hutang hutangku yang belum lunas.
'Ha... Mau gimana pun, jangan sampai Mia tau tentang hutang hutangku.' Batinku.
Lalu aku memejamkan mataku, dan merogoh Handphone yang berada di saku celanaku. Lalu sebuah kartu jatuh dari saku celanaku. Aku membuka mataku, dan melihat tanda pengenal yang diberi oleh pria yang bernama Dokja itu.
Aku teringat dengan kata katanya waktu di cafe. Lalu aku melihat ada nomer telfon di tanda pengenal itu.
'Bukannya bahaya ya ngasih nomer handphone ke orang lain? Pria ini aneh.' Batinku dengan wajah mengernyit.
"... Coba chat kali ya. Ekhem- lumayan kan? Walau dia pria, tapi cantik.." Gumamku sambil berdehem dengan rona merah samar di pipiku.
Lalu aku langsung memasukkan nomor handphone yang berada di tanda pengenal itu ke handphone milik ku. Aku pun menyimpannya, dan mencoba untuk menge-chat Dokja.
![](https://img.wattpad.com/cover/340714860-288-k808442.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed [Omniscient Reader's Viewpoint ]
Любовные романыYoo Joonghyuk bekerja di tempat Part-Time job nya. Dia bekerja disana dengan sahabatnya yang bernama Lee Seolhwa. Suatu waktu, kehidupannya berubah drastis saat dia bertemu seorang Pria yang lebih tua dari dirinya. Dia menuntut Joonghyuk agar tidak...