Bab 5

324 30 2
                                    

Joonghyuk yang masih terengah engah, akhirnya memutuskan untuk beristirahat sebentar di dalam kamar mandi. Resleting celana yang masih terbuka, dan tangan yang masih lengket.

Akhirnya Joonghyuk berjalan ke arah wastafel, dan menatap dirinya di cermin. Mukanya yang masih merona, dan keringat.

'Ha... Aku sangat kacau...' Batin Joonghyuk.

Lalu dia membenarkan celananya, dan me-resletingkan kembali celananya. Joonghyuk menghidupkan keran di wastafel, dan mencuci tangannya yang lengket, serta membasuh mukanya.

Tok tok...

Tiba tiba Joonghyuk mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar mandi. Lalu dia mematikan keran wastafelnya.

"Joonghyuk? Apa kau tidak apa apa?" Ucap Dokja dari luar kamar mandi.

Joonghyuk yang mendengar suara Dokja, langsung terkejut. Jantungnya berdetak dengan cepat, lalu dia meneguk saliva nya, dan berjalan ke arah pintu kamar mandi.

Klek...

Pintu kamar mandi pun Joonghyuk buka, dan menampilkan sesosok Dokja yang berdiri depannya. Lalu Dokja tersenyum, dan menepuk bahu Joonghyuk.

Joonghyuk menatap Dokja dengan gugup. Dia bersyukur karena Dokja sudah tidak memakai baju yang basah tadi.

"Apa kau tidak apa apa hyuk? Aku khawatir karena kau tiba tiba pergi ke kamar mandi... Apa ada masalah?" Ucap Dokja, lalu memberikan tatapan cemas.

"Y-ya... Aku tidak apa apa. Tenang saja, aku tadi... Ah... Aku tadi hanya tiba tiba pusing!" Jawab Joonghyuk.

Dokja yang mendengarnya, lalu menghela nafas lega, dan tersenyum kembali. Dan keduanya memutuskan untuk kembali ke ruang tamu, dan duduk di sofa.

Joonghyuk yang duduk di samping Dokja, hanya bisa diam. Dia merasa awkward karena kejadian di kamar mandi.

"Maaf soal aku menyiram kau tadi... Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya kaget. Maaf"

Lalu Joonghyuk hanya bisa memberikan tatapan penyesalan ke arah Dokja. Dokja yang menatap Joonghyuk, hanya bisa tertawa kecil. Dokja pun mengulurkan tangannya ke arah pipi Joonghyuk, dan mengusap rahang tegas Joonghyuk dengan ibu jarinya.

"Kau lucu. Tenanglah, itu tidak apa apa, jangan terlalu dipikirkan" Jawab Dokja dengan senyum manisnya.

Joonghyuk yang rahang dan pipinya di belai, cuma bisa merona tipis dengan senyum canggung. Dia pun mengangguk, dan menatap mata Dokja.

"Jadi... Bagaimana kalau kita mengobrol, dan saling mengenal lebih dekat?" Ucap Joonghyuk, seraya melipat tangannya di depan dada.

"Ya tentu."

Obsessed [Omniscient Reader's Viewpoint ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang