Bab 6

334 28 2
                                    

Joonghyuk mengemudi pulang ke arah rumahnya. Awalnya dia ingin menjemput Seolhwa dan Mia. Tapi ternyata ini masih siang hari. Mereka berdua kan pulang pada sore hari.

Segera lah Joonghyuk memarkirkan mobil Seolhwa di halaman rumahnya, dan dia pun bergegas masuk kedalam rumah dengan tote bag dari Dokja.

Rumahnya sunyi karena hanya dia disana. Biasanya ada Mia yang tiap menitnya ngamuk ngamuk tidak jelas kepada nya.

Joonghyuk pun memutuskan masuk kedalam kamarnya, dan melempar tubuhnya ke ranjang yang tidak terlalu besar ataupun kecil, yang penting nyaman.

Dia pun mengeluarkan boneka tersebut dari dalam tote bag, dan meneliti setiap inci dari boneka beruang itu.

Senyuman terukir di wajahnya, dia pun memeluk boneka tersebut sebentar, lalu menaruhnya di sisi ranjang.

"Ah gerah..."

Joonghyuk pun berdiri dari kasurnya, dan berjalan ke arah lemari bajunya. Dia pun memilih baju hitam polos, dengan celana longgar di atas betis.

Lalu dengan perlahan, dia melepas kancing kemejanya dari kerah, hingga ke paling bawah.

Kemeja pun dia lepas dari tubuhnya, dan menaruhnya di lantai. Dapat dilihat tubuh Joonghyuk yang sangat berisi dengan otot otot sempurnanya.

Joonghyuk pun meregangkan kedua lengannya sebentar, dan merasa segar bugar kembali. Dia pun mengambil baju hitam polosnya yang siap untuk dipakai.

Click!

Joonghyuk tersentak saat mendengar suara jepretan yang tiba tiba. Dia bergegas memakai bajunya, dan menatap setiap sudut kamarnya.

'...Mungkin salah denger?' Batin Joonghyuk.

Pikiran Joonghyuk mulai melayang ke arah yang aneh aneh. Tapi dia segera mengusir pikiran itu, dan berbaring di kasurnya kembali.

Dia mengambil boneka pemberian Dokja, dan mengangkat nya ke udara. Menatapnya dengan seksama. Lalu dia memeluk boneka itu. Memejamkan matanya untuk sementara...

Dengan suasana rumah yang tenang dan sunyi, membuat mata Joonghyuk menjadi berat dan memgantuk. Dia menguap, dan membayangkan sesuatu dipikirannya.

"Ah- mhm~ hngh! Lebih cepat.. Joongh- ah!"

Joonghyuk membuka matanya, dan membelalak. Mukanya memerah seperti tomat. Dia hanya ingin tidur, kenapa malah membayangkan hal seperti itu?

Joonghyuk berusaha mengusir pikiran kotor itu, tapi semakin dia mengusir pikiran itu, semakin pula hal tersebut terngiang ngiang di kepalanya.

Joonghyuk menghela nafas, mukanya masih merona bagaikan tomat. Tubuhnya sangat hangat. Dia pun menundukkan kepalanya, dan menatap juniornya yang sudah bangkit.

"Aku bisa gila... Bagaimana ini..." Ucap Joonghyuk dengan nada pasrah.

Setelah berpikir selama beberapa menit, dia memutuskan untuk membuka celananya.

Joonghyuk pun menelan saliva nya, lalu memegang penisnya yang sudah bangkit dengan sempurna. Perlahan tapi pasti, dia mulai mengocoknya dengan perlahan.

"Kurang... Ha.. Mhm, masih kurang..."

Dia pun mempercepat gerakan tangannya. Pikirannya mulai buram saat Dokja muncul di otaknya.

Obsessed [Omniscient Reader's Viewpoint ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang