Bab 9

366 30 2
                                    

"Tidak... Kau bersihkan sendiri saja" Ucap Joonghyuk pada Dokja.

Dokja semakin merengut karena kesal. Lalu dia menarik pergelangan tangan Joonghyuk untuk menatap nya.

Tatapan mereka saling bertemu, Joonghyuk langsung memalingkan wajahnya dari Dokja. Dia juga menutup bagian bawahnya dengan lengan kirinya.

Dokja menyadari apa yang Joonghyuk tutupi, dia pun langsung memegang lengan kiri Joonghyuk, dan mencoba menariknya. Tapi kekuatan Dokja tidak sebanding dengan Joonghyuk.

"Kenapa? Kenapa tiba tiba kau tidak mau membantu ku? Apa karena kau teg-"

"Diam."

Joonghyuk langsung memotong perkataan Dokja. Dokja dapat melihat rona merah yang menyebar di pipi Joonghyuk.

Dokja menyeringai. Dia pun mencondongkan wajahnya, dan hampir menyentuh bibir Joonghyuk.

"Apa aku benar?" Tanya Dokja.

Dokja diam diam mulai menyentuh dada bidang Joonghyuk dengan jari jemarinya, jari jemarinya terus bergerak turun sampai Joonghyuk memegang lengan Dokja.

Wajah Joonghyuk sudah berkeringat, dengan rona merah yang mengantisipasi.

"Cepat bersihkan baju mu, Dokja" Ucap Joonghyuk, lalu dia berbalik dan hendak membuka kunci kamar mandi.

Dokja menatap Joonghyuk dengan kesal, lalu dia bersandar pada wastafel, dan berbicara.

"Apa kau akan keluar dengan keadaan tegang begitu? Apa kau tidak malu jika ada yang melihat nya?" Ujar Dokja dengan wajah sombongnya.

Lengan Joonghyuk langsung berhenti saat dia hendak meraih gagang pintu. Dia pun menelan saliva nya, dan berdiri tegak di depan pintu.

"Baiklah baiklah! Jangan mendekat kesini." Ucap Joonghyuk sinis.

Joonghyuk pun membuka resleting celananya, dan tubuhnya membelakangi Dokja.

Junior miliknya pun langsung muncul dengan tegak. Joonghyuk pun menyentuh penisnya, dan memegang kepala penisnya.

Dia pun mulai menggerakkan tangannya dengan kecepatan standar. Suara yang dihasilkan, membuat seseorang yang berada di wastafel ikut gugup melihat kejadian itu.

Dokja menggigit bibir bawahnya. Dia pun berjalan mendekat ke arah Joonghyuk dengan diam diam.

Tentu saja Joonghyuk tidak menyadari Dokja yang sudah berada di belakangnya. Dia terlalu sibuk menikmati sensasi yang dirasakan tubuhnya.

Tiba tiba Joonghyuk melihat lengan seseorang menyentuh bagian perutnya. Dia pun berbalik, dan menatap Dokja dengan kaget.

Dia pun langsung menyembunyikan penisnya dengan kedua lengannya. "H-hey! Ku bilang jangan mende- ngh..."

Obsessed [Omniscient Reader's Viewpoint ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang