Bab 2

429 33 0
                                    

Pov Joonghyuk

Hah?
Saat dia pergi keluar dari cafe ini, aku hanya bisa terdiam. Membeku ditempat, memproses apa yang barusan terjadi. Aku menatap ke arah depan dengan tatapan kosong, aku jadi tidak fokus.

"Joonghyuk? Hyuk? Hey! Jangan ngacangin dong!"

Plak!

"OW! SIAPA- eh, kenapa seolhwa?"

Tiba tiba ada yang menampar muka ku, itu Seolhwa. Dia menatapku dengan tajam, tapi mukanya menunjukkan kalau dia sedang bingung kepadaku.

"Jangan bengong. Aku mau nanya, tadi aku liat kau lagi ngobrol sama seseorang, siapa tuh?" Ucap seolhwa sambil menaikan satu alisnya.

"Engga, bukan apa apa" Jawabku

Lalu seolhwa menatap-ku dengan tajam, seolah olah dia menuntutku agar tidak berbohong padanya. Lalu dia menghela nafas dan menepuk bahu-ku. Tatapannya jadi lembut.

"Ha.. Oke, ayo fokus dulu"

Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi untuk melayani beberapa pelanggan lagi. Dia orang yang displin, mandiri. Bahkan terkadang banyak pelanggan yang bertanya nomor hp-nya kepadaku. Yah.. Dia memang cantik.

Pov Mia

Aku sekarang sedang berjalan ke arah Cafetaria bersama beberapa temanku. Mereka sangat asik dan seru, aku suka sekali berbicara dengan mereka.

"Halo?! Apa ada orang di luar?! Tolong keluarkan aku dari sini!"

Aku dan temanku terkejut bukan main saat mendengar suara orang yang meminta tolong dari dalam suatu pintu yang diganjal dengan sapu. Bahkan orang di dalam sana sampai menggebrak-gebrak pintunya.

"Hiii!" Teriak temanku

Temanku ketakutan saat suaranya semakin keras, tapi aku biasa saja tuh. Mereka bersembunyi di belakang tubuhku. Kami menatap pintu yang berada di samping kami. Lalu aku meneguk ludahku.

Lorong tempat jalan pintas untuk pergi ke Cafetaria ini memang jarang ada orang yang lewat. Bahkan rumornya, lorong ini berhantu.

"Halo? Siapa di dalam sana?" Ucapku dengan santai, lalu berjalan mendekat ke arah pintu itu.

"Mia! Jangan di buka pintunya! Kalau ada hantu gimana??" Teriak salah satu temanku.

Aku cuma menatapnya dengan geli, mana ada hantu berkeliaran di siang bolong gini, ya kan? Terus aku tertawa kecil, agak mengejek.

Brak!!

"HUWAHH!!"

Lalu saat pintu itu di gebrak lagi, teman temanku lari begitu saja, meninggalkan ku. Aku sedikit kaget dengan suara gebrakan pintu itu. Tapi langsung kembali ke ekspresi biasa ku.

'awas saja mereka, ninggalin aku' batinku

Kalau dipikir pikir, kenapa gagang pintunya di ganjal dengan sapu, itu agak aneh dan janggal menurutku. Aku berpikir sejenak.

Obsessed [Omniscient Reader's Viewpoint ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang