7. Bandung

1.8K 127 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Eight berjalan menelusuri lorong kantor dan berhenti di sebuah ruangan yang setiap hari dia masuki ssmbari mengucapkan beberapa umpatan, pagi ini mingkara menyuruhnya membelikan salad buah seperti biasa tetapi kali ini ada yang berbeda karena eight harus membeli buah-buahan itu ke mini market di depan kantor dan membuatnya sendiri di pantry. Laki-laki itu berpikir apa bos menyebalkannya itu sedang ngidam sampai dirinya harus membuatkan salad buah tiba-tiba di kantor. Padahal masakannya jauh lebih enak dari pada dirinya.

Dia sangat kesal karena begitu banyak pekerjaan yang menumpuk tetapi bosnya itu malah menyuruhnya melakukan hal yang sama sekali tidak penting, ya walaupun notabennya dia adalah sekertaris mingkara yang hanya dikira mengerjakan pekerjaan kantor saja tapi malah mengerjakan pekerjaan lain bahkan bisa di bilang ini adalah pekerjaan seorang istri yang selalu mempersiapkan kebutuhan apapun yang di perlukan suaminya.

Tokk tokk

Laki-laki manis itu mengetuk pintu ruangan mingkara dan membawa sekotak Tupperware berisi salad buah lalu berjalan kearah mejanya.

"Ini pesanan bapak"

"Taruh situ"

"Baik pak, saya lanjut kerja lagi" ucap eight sembari memutar tubuhnya untuk pergi meninggalkan ruangan mingkara.

"Sore ini kita pergi ke Bandung"

"Loh tapi bapak ga ada jadwal ke Bandung" eight memutar balikan tubuhnya lagi untuk melihat kearah mingkara.

"Ada barusan client telpon langsung minta ketemu di Bandung"

"Client yang mana pak? biasanya kan semua client kalo ada apa-apa menghubungi saya dulu" ucap eight sembari mengeluarkan ponsel kerjanya lalu melihat-lihat kalo saja ada client yang menghubunginya.

"Bawel ya bosnya kamu atau saya?"

"Ya bapak"

"Udah sana keluar dari ruangan saya"

Eight pun segera keluar dari ruangan mingkara dengan wajah yang terlihat sangat kesal serta kedua tangan yang dikepal sekencang-kencangnya. Karena bos menyebalkannya itu tiba-tiba mengajaknya untuk meeting di Bandung padahal dia belum ada persiapan sama sekali.
Laki-laki manis itu langsung pergi ke meja miliknya yang saat ini berada di sebelah Sean, kali ini hanya Sean yang boleh membantunya disaat pekerjaan miliknya sedang menumpuk karena jeandra yang biasa membantunya sampai larut malam harus fokus pada pekerjaannya di bidang Audit.

"Pak sean ini laptop saya eror lagi"

"Yaudah saya telp dika dulu suruh kesini"

Beberapa menit kemudian datanglah seorang laki-laki tinggi berhidung bangir ke meja milik sean dan eight yang saat ini bersebelahan itu. Dika adalah sahabat dekatnya mingkara seriap hari yang dia lakukan adalah menggoda eight bahkan ada panggilan-panggilan tertentu yang sering membuat eight kesal dan ingin mematahkan hidung laki-laki itu. Padahal saat dika menggoda eight selalu ada tatapan tajam dari mingkara.

BOSS & ME🐸🐶 | GYUHAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang