Tidak pernah disangka bagi eight harus rela mengorbankan kuliahnya demi menghidupi keluarganya yang tengah bangkrut dan mengurus pengobatan ayahnya yang menderita penyakit jantung.
Eight seorang laki-laki kurus dan manis harus bekerja di perusahaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . Abrakadabra semoga gue bisa lupain si item-eight hardian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐸🐶
Dua laki-laki saat ini sedang berada di sebuah taman dekat komplek, mereka adalah eight dan mingkara. Sejujurnya eight malas bertemu dengan mingkara tetapi laki-laki jangkung itu terus memaksa mengobrol dengannya di tambah dia terus memohon kepada eight
Eight berpikir jika dia berbicara langsung dengan mingkara mungkin saja laki-laki itu tidak akan mengganggu dirinya lagi, walaupun eight sebenarnya sayang dengan mingkara tetapi dia tidak bisa melanjutkan hubungannya karena mingkara masih terikat dengan masalalunya. Eight sudah tidak sanggup jika hubungannya terus di bayang-bayangi oleh masalalu dari mingkara.
"To the point aja" ucap eight sembari menatap kearah lain.
"Maafin mas ya? Kamu gaboleh tinggalin mas"
Eight menghela nafasnya kasar lalu menatap kearah mingkara dengan tatapan dinginnya.
"Maaf saya gabisa, udah ya saya masih banyak kerjaan" ucap eight sembari pergi meninggalkan mingkara tetapi tangan besar itu menarik tubuh kecil eight kedalam dekapannya.
"Mas kangen banget sama kamu"
Sejujurnya eight juga merindukan sosok mingkara yang selama ini selalu bersamanya, yang setiap harinya di urus olehnya ,sifat cemburunya mingkara, menyebalkannya mingkara dan perhatiannya mingkara tetapi eight harus bisa melupakan laki-laki jangkung itu.
Dia ingin sekali menangis tetapi harus menahannya karena tidak mau terlihat lemah dihadapan mingkara, dia tidak mau menunjukkan dirinya sedang rapuh.
"Bapak harus bisa lupain saya" ucap eight sembari tersenyum sendi kepada mingkara.
"Apa sih? Mas ga akan bisa lupain kamu"
Laki-laki jangkung di hadapan eight kali ini mulai mengeluarkan air matanya, dia mencoba memohon kepada eight untuk memperbaiki hubungan mereka. Mingkara tidak mau jika berpisah dengan eight.
