.
.
.
.
.Eight mengikuti langkah kaki bosnya yang saat ini menarik tangannya. Mingkara membawa eight kesuatu tempat di pusat kota Bandung itu. Dia berhenti di sebuah toko aksesoris dan oleh-oleh.
Mingkara pun mengambil sebuah boneka kodok berwarna hijau lalu memberikannya kepada eight.
"Kermit"
"Buat kamu"
Eight terheran-heran karena tiba-tiba saja mingkara memberikannya sebuah boneka kodok berwarna hijau lalu menatap kearah mingkara "Bapak udah ga marah?
"Atas dasar apa saya marah?"
"Ya bapak tadi diemin saya, orang saya tawarin makan juga kan saya takut bapak lapar nanti lambungnya kambuh"
Mingkara memang mempunyai riwayat penyakit lambung, jika telat sedikit saja makan pasti lambungnya akan terasa pedih. Makanya mingkara selalu meminta pada eight untuk memasak atau membeli makanan yang sehat-sehat saja.
"Tadi siapa?
"Yang mana?
"Yang mukanya kaya bule"
"Sahabat saya dari kecil, dia mau ajak saya nongkrong bapak malah tarik tangan saya, mana saya belum sempet minta nomor hp dia kan saya udah lama lostcontact sama dia" eight cemberut lalu mendudukan tubuh kurusnya di sebuah kursi yang berada di depan toko aksesoris itu.
Mingkara hanya diam sama sekali tidak menghiraukan ucapan eight, karena dia malas jika membalas ucapan laki-laki manis itu pasti ujung-ujungnya akan bertengkar lagi. Karena saat ini yang ada di pikiran mingkara adalah ingin berduaan dengan sekertarisnya itu tanpa ada pertengkaran sama sekali."Saya kangen masakan oma, mau temani saya ga?"
Eight menatap kearah mingkara yang saat ini tengah berdiri di hadapannya "Kemana?"
"Kerumah oma"
"Emang rumah oma bapak di daerah sini?"
Mingkara hanya mengangguk lalu mengambil tangan mungil sekretarisnya itu dan menggenggamnya erat ke arah mobil miliknya.
"Sebentar pak, kita checkout hari ini?"
"Koper kamu udah di bagasi, udah saya beresin"
"Pasti bakalan hujan angin"
"Cuacanya panas"
"Soalnya bapak beresin baju saya, kan harusnya saya yang beresin"
"Bawel, cepet masuk apa mau saya tinggal sendiri disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS & ME🐸🐶 | GYUHAO
Storie d'amoreTidak pernah disangka bagi eight harus rela mengorbankan kuliahnya demi menghidupi keluarganya yang tengah bangkrut dan mengurus pengobatan ayahnya yang menderita penyakit jantung. Eight seorang laki-laki kurus dan manis harus bekerja di perusahaan...