Tidak pernah disangka bagi eight harus rela mengorbankan kuliahnya demi menghidupi keluarganya yang tengah bangkrut dan mengurus pengobatan ayahnya yang menderita penyakit jantung.
Eight seorang laki-laki kurus dan manis harus bekerja di perusahaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐸🐶
Mingkara membuka matanya lalu melirik kearah laki-laki manis yang saat ini masih tertidur lelap di sampingnya. Dia tersenyum lalu mengecup kening eight sekilas. Setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sekitar dua puluh menit mingkara keluar dari kamar mandi
Laki-laki jangkung itu memang masih merasa sangat mengantuk karena semalam baru tidur sekitar jam tiga subuh, dan saat ini baru pukul tujuh pagi. Sebenarnya hari ini bukan waktunya mingkara dan eight libur, karena mingkara ingin membawa eight bertemu orangtuanya dia menyuruh sean untuk menghandle segala sesuatu di kantor.
"Mas udah bangun?" Tanya eight yang baru saja membuka matanya.
"Udah sayang, mandi dulu ya abis itu kita sarapan"
Eight menguap, lalu menganggukkan kepalanya. Saat ini badan laki-laki manis itu terasa sakit karena perbuatan mingkara semalam. Tapi rasa sakit itu tidak seberapa dengan rasa nikmatnya.
****
Eight sangat kesal, dia gagal untuk berduaan seharian dengan mingkara karena sesaat sedang sarapan tiba-tiba saja arjuna menghubungi mingkara dan mengeluh sakit dan dia tidak kuat untuk berjalan sehingga mereka berdua harus pulang ke apartemen untuk mengurus Arjuna. Tadinya mingkara berniat untuk menghubungi sean, dika atau siho tetapi ketiga sahabat mingkara itu tidak mengetahui keberadaan arjuna di apartemen miliknya. Jika mereka mengetahui pasti mingkara akan di marahi habis-habisan.
Diperjalanan eight hanya melihat keluar jendela mobil, sejujurnya dia sangat kesal tetapi dari awal dia yang mengijinkan arjuna untuk tinggal di apartemen milik mingkara, dan eight tidak seharusnya marah.
