.
.
.
.
.Mingkara bangun pagi-pagi sekali untuk membuatkan eight sarapan pagi, tidak lupa dia membuatkan coklat untuk meredakan mabuk laki-laki manis itu.
Dengan telaten dia memasukan bumbu dan sayur ke dalam wajan, pagi ini dia akan membuat tumis brokoli dan juga telur mata sapi. Dia biasa memakan makanan yang sehat dan bergizi. Kebetulan di dalam kulkas hanya ada bahan-bahan masakan itu saja. Mungkin karena mingkara tidak pulang selama dua minggu jadi eight tidak sempat belanja di minimarket.Dua puluh menit kemudian eight bangun dengan rambut mulletnya yang masih acak-acakan, dia tidak menyadari mingkara yang sedang duduk di meja makan sembari memperhatikan laki-laki manis itu, mingkara sangat gemas dengan wajah bangun tidur eight yang menurutnya sangat lucu. Eight yang masih setengah mengantuk pun berjalan kearah kulkas untuk sekedar meminum air putih.
Byurrr
Air yang saat ini dia minum menyembur keluar dari mulutnya saat mendapati mingkara berada di depannya sembari memperhatikan dirinya. Dia sangat terkejut karena bos menyebalkannya itu sudah kembali ke apartemen.
"Kamu liat saya kaya abis liat setan"
"B..bbapak kok ada disini?"
"Ini apartemen saya, kenapa kamu nanya begitu?"
"Ehh...iya juga" ucap eight sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Mingkara mengambil segelas coklat hangat lalu memberikannya pada eight "minum dulu, ini untuk menetralkan mabuk"
Eight pun mengambil segelas coklat yang dberikan oleh mingkara lalu meminumnya.
"Maafin saya ya"
Eight mengerenyitkan keningnya lalu menatap kearah mingkara, tiba-tiba saja laki-laki jangkung yang menjabat sebagai bosnya itu meminta maaf kepadanya, padahal selama dia bekerja mingkara sama sekali tidak pernah meminta maaf jika ada salah atau mengeluarkan kata-kata yang membuat eight sakit hati. Eight pun berpikir apa yang telah terjadi dengan mingkara yang tiba-tiba saja meminta maaf padanya.
"Untuk apa pak?"
"Saya menyebalkan, right?"
"T...tidak pak siapa bilang" eight tersenyum kaku sembari menggaruk tengkuk miliknya.
Mingkara pun mendekatkan wajahnya kepada ke wajah eight lalu mengelus surai rambut laki-laki manis itu.
"Saya yang bilang, oh iya saya udah siapin kamu sarapan"
"Iya nanti abis mandi saya pasti makan"
Mingkara hanya menatap eight sekilas lalu menuju ke balkon untuk melakukan olahraga menggunakan kinetic miliknya.
****
Sekitar pukul satu siang eight keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi, dia berniat untuk pergi kerumah orangtuanya karena sudah lumayan lama tidak pulang kerumah karena pekerjaannya yang selalu menumpuk.
Dia menghampiri mingkara yang sedang berkutik dengan laptop miliknya di ruang santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS & ME🐸🐶 | GYUHAO
RomanceTidak pernah disangka bagi eight harus rela mengorbankan kuliahnya demi menghidupi keluarganya yang tengah bangkrut dan mengurus pengobatan ayahnya yang menderita penyakit jantung. Eight seorang laki-laki kurus dan manis harus bekerja di perusahaan...