Cemburu

4 3 2
                                    

Happy reading !!!!



"Shashaa," melihat adik kelasnya pingsan. Zade langsung menghampiri dan mengendongnya ala bridal style menuju salah satu bilik UKS.

Sontak membuat murid yang sedang berlalu lalang melongo tak percaya.

"I-itu Zade?"

"Kak Zade ngegendong cewee?"

Di pegangnya dahi Shasha untuk mengecek suhunya. Ternyata hanya pingsan saja. Dengan cepat Zade membuka nakas kecil yang ada di samping ranjang. Minyak kayu putih itu ia tempelkan ke hidung mungil Shasha. Berharap adik kelasnya segera terbangun.

"Eughhh," merasakan aroma sesuatu yang khas. Membuat Shasha menggeliat kecil. Pusing yang masih menghantam kepalanya membuat ia membuka mata secara perlahan

Deg!!

Rahang wajah yang tegas. Alis tebal bak ulat bulu ditambah hidung mancung. Bibir yang kemerahan. Hal yang pertama kali menyambut Shasha setelah beberapa menit ia pingsan. Sungguh menggoda, "Apa gua cipok aja ya tu bibir?"

"Shaaa," panggilan lembut dari Zade langsung membuyarkan lamunan Shasha.

"H-hahh?" gugup. Itu hal yang Shasha rasakan. Jarak wajah di antara mereka hanya sejengkal. Apalagi tadi sempat sempatnya ia mengkhayal yang aneh aneh, "Sha istighfar lo"

"Kamu kenapa .. sakit?"

"I-iya gak enak badan," napasnya tercekat ketika parfum maskulin Zade menyeruak memasuki indra penciuman Shasha.

"Shaa?" Zade semakin mempertipis jarak. Hidung mancungnya hampir bersentuhan dengan hidung Shasha. Mata kecoklatan itu menatap lekat tanpa berniat berpaling. Hembusan napas Zade menerpa leher Shasha membuat dirinya menahan napas sekuat tenaga.

"Bulu mata lo jat-"

Brakk ...

"Anjayyyyyy berdua aja bwang," pintu di tendang dengan kasar menampilkan lima pemuda yang tersenyum canggung memergoki ketuanya.

"Dingin dingin gini emang enaknya mojok berduaan," timpal Nicho seraya merangkul pundak Satria.

"Wkwk cewe cowo berduaan di UKS ditambah cuacanya dingin seger gitu. Biasanya abis ngapain sii?" tanya Bobby dengan wajah sok polosnya.

"Positif thinking ajaa," kini giliran Jundhi merangkul Bobby "Mungkin buat dedek bayi,"

"Mending lo keluar dah. Ikut gua. Otaknya sini di laundry satu satu biar kinclong," Zade menyeret semua temannya keluar dari UKS. Meninggalkan Shasha sendiri dengan wajah yang sudah memerah menahan malu.

"MAU DI TARUH DIMANA MUKA GUA HAHHH???" ucap Shasha menenggelamkan wajahnya di antara tumpukan bantal UKS.

■■■■■

Anggota inti Nyx Poison berbaris menghalangi setiap murid yang ingin berjalan melewati tangga. Bagi mereka, tangga merupakan rumah kedua. Kalau sekali bokong mereka menyentuh lantai tangga. Selama itu juga mereka enggan berdiri. Kecuali ketika ada guru yang lewat.

Perhatian mereka tertuju ketika adik kelas yang ingin lewat namun malah berbalik arah.

"Eh Aleya, mau lewat? Lewat aja. Gak usah sungkan sungkann adek manis," Jundhi meraih baju adik kelasnya itu. Sontak membuat Aleya terkejut. Langkah kakinya ia percepat ketika melewati kumpulan geng ternama itu. Kepalanya ia tundukkan walaupun begitu senyum manis terpasang di wajah imutnya.

shazadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang