restu

132 11 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca.

Khob khun khab....

.

.

.

.

.

.

.....................

Aku ingin menjadi angin yang bisa menyejukan dirimu.
Namun aku hanyalah debu, yang akan terbang dikala angin meniup ku di sekitar mu____canva

.

.

.

.

.

.

..........                                              ............





Alexander dan juga Felicia tengah duduk di halaman belakang rumah.
Mereka tengah membicarakan hal yang serius.

Terlihat dari raut wajah mereka, sampai kedatangan canva membuat pembicaraan mereka terhenti sejenak.

" Mah, pah, di luar ada mas domunic dan juga calon istrinya.... " Alexander dan Felicia berbalik menghadap canva.

" Sayang kemari nak..... " Felicia memanggil canva, ia menarik tangan menantunya dengan lembut.

" Ada apa mah?..... "

" Sayang mamah ingin membicarakan hal penting dengan mu nak... " Felicia menarik nafas nya.

" Hupff.... " Lalu ia menatap canva.

" Apa kau yakin nak, apakah tak ada lagi rasa di hatimu sayang.... " Canva menatap dalam mata ibu mertuanya itu.

" Mah,  dengarkan aku ya!...rasa akan senantiasa ada mah, jika mamah tanya aku masih memiliki rasa cinta, suka dan sayang terhadap Domumic. Jawabannya adalah iyah. Aku masih mencintainya bahakan sampai detik ini!!!!..... Namun ketika ia tak mencintai diriku, apa hak ku untuk bertahan mah. Canva sudah cukup sabar selama15 tahun ini. Karena canva yakin ia akan berubah ____

____ alasan lain canva masih bertahan dalam ikatan ini adalah, karena kehadiran jayden mah. Aku berfikir jayden akan membutuhkan diriku. Makanya aku memilih tinggal dan menahan rasa sakit yang ayah nya berikan kepadaku. Namun sekarang ia tak lagi membutuhkan sosok diriku sebagai rumahnya. Aku pergi mah,  tolong bantu aku. Bukan!  Bukan sebagai menantu mu.. Namun sebagi anak mu... Tolong aku hiks.... Aku sudah lelah.... Apakah aku tidak pantas bahagia.... Bagiku kebahagiaan ku adalah anak, dan suami ku... Hiks... Itu sudah cukup...aku mengalah bukan berarti aku kalah, dalam hal ini... Namun aku sudah meyerah... " Felicia memeluk punggung menantu nya yang bergetar itu.  Ia pun ikut menangis dan merasa bersalah. Ia tahu kelakuan anaknya namun ia egois karena terlalu takut kehilangan menantunya itu.

CANVA UNTUK DOMUNiCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang