__________________
Seokjin dan yoongi merupakan Kaka beradik yang saling menyayangi,setelah kepergian kedua orangtuanya meninggal dalam kecelakaan, belum pulih perasaan luka karena kehilangan. Yoongi kembali menelan pil pahit harus kehilangan satu s...
Yoongi berjalan sendiri ketempat Dimana seokjin mengalami kecelakaan, ia hanya menatap aliran sungai. Airmata nya kembali menetes mengingat Hyung nya yang hingga saat ini belum ditemukan.
" Kau dimana Hyung hiksss... aku mohon kembali lah jangan tinggalkan aku sendirian hiks... " Gumam nya lirih.
Taehyung dan Jimin menghampiri yoongi ditepi sungai lalu mengusap punggung yoongi pelan .
" Jin hyung pasti ketemu dan ia pasti baik-baik saja " ujar Jimin yakin, yoongi mengangguk dan ia yakin Hyung nya pasti baik-baik saja.
Hari demi hari berlalu terhitung sudah hampir 1 bulan sejak hilang nya seokjin dan tim SAR memutuskan untuk menghentikan pencarian seokjin membuat yoongi murka dan kecewa pada mereka yang tidak bisa membantu nya mencari keberadaan sang Kaka .
Yoongi tidak akan pernah putus asa untuk mencari keberadaan sang Kaka.
" Hyung aku mohon kasih petunjuk agar aku bisa menemukan mu Hyung " monolog nya sambil menyusuri pinggiran sungai di bantu taehyung dan Jimin tentu nya .
. . .
Di lain tempat seorang namja sedang mengelap tubuh seseorang yang ia temukan beberapa Minggu yang lalu.
" Joon apa kau sudah selesai?! " Pemuda yang di panggil namanya menengok kebelakang. Ya, pemuda tersebut bernama Kim namjoon dan seseorang yang memanggil nya adalah minseok Hyung tertua di keluarga kim.
" Baru selesai, aku keluar dulu ya... Kau harus cepat sadar " gumam nya lalu berjalan keluar mansion.
Di ruang makan Namjoon dan minseok beserta kedua orangtuanya berkumpul menikmati makan malam bersama.
" Joon apa kau sudah tau siapa keluarga dari orang itu?! " Tanya Kris selaku kepala keluarga.
" Belum appa, appa kenapa dia mirip sekali dengan jinseok Hyung " gumam namjoon lirih.
Minseok menatap adik bungsunya teringat akan sosok jinseok yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena penyakit .
Kris dan Yoona pun menduduk dalam diam bagaimana pun kepergian jinseok karena kelalaiannya mereka sebagai orang tua .
" Bisa tidak jika dia menjadi bagian dari keluarga kita " tanya nya pada kedua orangtuanya.
" Namjoon dengerin Hyung, dia pasti punya keluarga yang sedang mencarinya kita tidak bisa egois. Dan kita tidak tau siapa nama nya kan " ucap minseok lembut pada namjoon .
" Kim seokjin " ucap namjoon singkat, lalu menatap Hyung beserta kedua orangtuanya.
" Dulu saat jinseok Hyung sakit kalian kemana?!! Kerja?!! Demi kami?!! Bahkan kalian bertiga tidak pernah ada dirumah tapi kenapa setelah kepergian jinseok Hyung kalian lebih sering dirumah?!! " Tanya namjoon menatap remeh pada mereka bertiga.
Ingatkan nya kembali berputar saat dimana jinseok Hyung nya sedang dalam keadaan Sekarat kedua orangtuanya malah memilih melakukan perjalanan bisnis dan minseok mementingkan pekerjaan nya .
Namjoon menangis lirih saat jinseok mengembuskan nafas terakhir dipeluknya.
" Bahkan saat jinseok mengembuskan nafas terakhir nya kalian gak ada hiks... Hiks... Kalian terlalu gila akan pekerjaan " ucap namjoon melenggang pergi meninggalkan meja makan .
Minseok dan kedua orangtuanya menatap punggung namjoon sendu yang meninggalkan meja makan .
" Maafkan kami " gumam nya lirih .
Andai waktu bisa di putar mereka ingin mengulangi kebersamaan keluarga kecil mereka menghabiskan waktu bersama sama tapi semua sudah terlambat hanya penyesalan di hati minseok dan Kris juga Yoona .
Namjoon masuk kedalam kamar seokjin, yang masih dalam keadaan koma akibat luka benturan keras di kepala nya .
Keluarga kim meminta pihak rumah sakit untuk merawat seokjin secara pribadi di rumah nya menyewa dokter serta suster untuk memantau perkembangan seokjin.
" Kenapa kau mirip sekali dengan Hyung ku hiks... Bisa tidak aku menganggap kau adalah jinseok ku hikss... Hiksss... " Isak nya menggenggam tangan seokjin .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoongi, taehyung dan Jimin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan mencari seokjin.
Taehyung memicingkan matanya.
" Yoon, itu apa ya " ucap taehyung berjalan kearah batu di pinggir sungai, yoongi dan Jimin mengikuti nya .
Taehyung mengambil sebuah jas dengan noda darah, yoongi merampas jas dari tangan taehyung. Ia menangis histeris sambil memeluk jas dengan noda darah tersebut.
" Hikss.... Hiksss.... Gak mungkin hiks.... Kenapa jas mu banyak darah Hyung hiks..." Gumam yoongi terisak Jimin mengusap pundak yoongi yang memeluk jas milik seokjin
" Yoon.. Yoon itu... " Yoongi melihat kearah yang ditunjukkan Jimin, yoongi segera berlari .
Sosok jasad laki-laki yang tersangkut di akar pohon pinggir sungai, yoongi terduduk lemas.
" Gak mungkin... Gak mungkin itu jin hyung kan... Itu pasti salah kan hiks... Dia cuma mirip kan hiks... " Racau yoongi menatap jasad laki-laki yang mirip dengan Hyungnya dari pakaian yang terakhir Hyungnya kenakan saat itu sampai postur tubuh.
Polisi datang dan segera mengevakuasi jasad laki-laki tersebut lalu menemukan sebuah dompet di saku celana jasad tersebut.
Taehyung dan Jimin sungguh tak percaya seokjin telah pergi untuk selamanya, yoongi menatap jasad tersebut wajah nya tidak dapat di kenali dengan air mata yang terus mengalir.
