🧩 sì 🧩

92 16 0
                                    

Yixing mengawali pagi dengan senyum kecutnya. Masalahnya, ini adalah akhir pekan dan sekretarisnya tiba-tiba mengabari jika salah satu klien mereka meminta bertemu guna membicarakan sesuatu.

Berulang kali menghela napas, Yixing dikejutkan dengan kemunculan sang sekretaris dari balik pintu yang baru saja ia buka.

"Pagi, Bos!"

Cengiran itu.. kalau saja Yixing tak ingat dimana mereka berada sekarang, sudah pasti tangannya akan mendarat ringan ke wajah sang sekretaris tercinta.

"Klien jenis apa yang berani merusak weekend saya?" tangannya terulur guna meraih gelas kopi yang ada di tangan sang sekretaris, namun lebih dulu ditepis diiringi cengiran menyebalkan milik lelaki di hadapannya.

Kali ini Yixing tak menahannya. Matanya benar-benar melotot mendapat perlakuan tak sopan dari sekretarisnya.

"Menurut Bos sendiri, siapa memangnya?" dengan santainya lelaki di hadapannya ini menyesap kopi sambil bersandar diri.

Yixing berdecak. Melirik jam tangannya sekilas, kemudian dengan cepat meraih gelas kopi yang hampir kembali mendarat di bibir sang sekretaris.

"Kamu cepat siapkan mobil, saya gak mau membuat klien kita menunggu."

Dengan lirikan mencibirnya, sang sekretaris melesat dari posisi. Meninggalkan Yixing yang kembali bersiap untuk menemui klien tak tau diri.

🧩

Lambaian tangan Yixing terima begitu dirinya menjejakkan kaki ke dalam sebuah resto di tempat mereka berjanji temu.

Dengan senyum segarisnya Yixing mendekat, membalas senyum lebar yang dilemparkan sang klien.

"Pembicaraan serius jenis apa yang ingin kamu sampaikan hingga berani merusak akhir pekan saya, Suho?"

Yang diberi pertanyaan membalas dengan gestur menyebalkan khas miliknya. "I'm just miss my bro. Bertahun-tahun tinggal di Amerika, begitu pulang main sebar undangan aja!"

Mendekat, Suho meraih tubuh sang sahabat untuk dipeluk erat.

"Waduh, main reuni aja. Guenya gak diajak, nih?"

Suho melirik ke arah pintu dimana sekretaris Yixing berjalan mendekat ke arah mereka dengan kedua tangan penuh entah diisi apa.

Melepas pelukannya, Suho beralih pada lelaki yang sudah berdiri tepat di sisi Yixing. "Bang Luhan, thanks banget udah mau kerja sama!" seru Suho dan keduanya ber-tos ria.

Yixing mendecih, as expected!

Mata lelaki itu beralih pada bawaan yang sempat Luhan jatuhkan sebelum mulai mengobrol ria dengan sang teman lama.

"Ini apa?" tanyanya yang berhasil meraih atensi keduanya.

Suho mengangkat bahu, "Hadiah." kemudian kembali melanjutkan obrolan mereka.

Tak ambil pusing, Yixing beralih pada jamuan yang sudah disiapkan untuk mereka dan mencicipinya satu persatu.

"Gimana kabar calon ipar?"

Hening.

Merasa diperhatikan, Yixing mengangkat kepala dengan telunjuk terarah ke dadanya.

Mengangguk paham, "Kirain agenda 'melepas rindu'nya belum selesai." cibirnya.

"Ngambek mulu!" tangan Luhan terulur mengacak rambut sang direktur utama yang dibalas delikan tak suka. "Luhan-ge, jangan mentang-mentang kita di luar jadi bisa seenaknya sama saya."

Story of Us | Zhang Yixing [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang