🧩 liù 🧩

80 14 0
                                    

Selesai dengan agenda menjelaskan hubungan antara dirinya dan sang tunangan kepada Krystal, Yixing berhasil membawa Dilraba pulang ke rumahnya setelah melewati terlalu banyak tantangan.

"Lo bawa gue kemana?"

Tak mau repot-repot menoleh, Yixing menyahuti. "Pulang."

Dilraba berdecak. "Tapi ini bukan jalan ke rumah gue." matanya menyorot meminta penjelasan pada Yixing yang sok fokus menatap jalanan.

"Saya gak bilang kalo kita bakal pulang ke rumah kamu, 'kan?" memasuki area pekarangan yang terasa asing―namun juga nyaman― bagi Dilraba, mobil itu akhirnya terparkir apik di sisi taman.

"Turun." melirik Dilraba yang masih diam, Yixing kembali bersuara. "Ini rumah saya. Maaf gak bilang dulu sama kamu, tapi saya udah terlanjur janji sama ibu dan adek buat bawa kamu ke sini sebelum pemberkatan."

Setelah mendengus sekali, Dilraba memilih turun tanpa protes yang berhasil membuat Yixing takjub karena tak perlu adu mulut lebih lama dari biasanya.

"Ibu, Mas pulang." seru Yixing sesampainya di ruang tamu. Setelah meminta Dilraba duduk selagi dirinya menghampiri sang ibu, Zihao yang baru pulang dari bermain dikejutkan dengan kehadiran calon kakak iparnya.

"H-halo!" sapa Dilraba kaku yang dibalas kekehan oleh Zihao. "I-itu, duduk aja dulu. Tadi Yixing lagi ke dalem buat manggil ibunya."

Loh?! "Kak Dila gak inget aku?" balasnya dramatis yang semakin membuat Dilraba gelagapan.

Ini tamunya Yixing kenal gue?

"Maaf, tapi.. kita pernah ketemu?"

Semakin dramatislah ekspresi Zihao diberi respon begitu. Memilih pergi sambil menghentakkan kaki, Dilraba berhasil dibuat kebingungan lagi.

Beruntungnya, hal tersebut tak berlangsung lama. Sebab kemunculan Yixing dan wanita paruh baya yang Dilraba yakini sebagai ibunya berhasil membuat dirinya bernapas lega.

"Tadi adekku kenapa, kok pulang-pulang mukanya cemberut?" tanya Yixing setelah mendudukkan diri di sisi Dilraba.

HAH?!

🧩

Setelah sedikit penjelasan yang diberikan Yixing, Dilraba akhirnya paham jika Zihao―orang yang Dilraba kira juga tamu seperti dirinya― ternyata adalah adik tingkatnya di organisasi dulu.

Terselip sedikit rasa bersalah sebab tak berhasil mengenali Zihao di pertemuan pertama mereka setelah sekian lama, Dilraba hanya sanggup meringis ketika calon suaminya pergi memanggil Zihao untuk diperkenalkan secara benar padanya.

"Kamu itu udah gede, masa gitu aja ngambek." terdengar suara Yixing yang sedikit mengomel sambil menyeret sang adik untuk kembali dipertemukan padanya.

"Hai, Zihao." sapa Dilraba kembali yang dibalas cengiran olehnya. Dengan cepat Zihao mengambil posisi di samping Dilraba sambil melirik sebal ke arah sang kakak yang dibalas gelengan kepala.

"Kamu nanti saya antar pulang agak malam, gapapa? Ibu pengen ajak kamu makan malam disini soalnya."

Dilraba mengangguk. Belum sempat dirinya menyahut kembali, tangannya sudah lebih dulu ditarik Zihao ke sisi ruang tamu dimana tertempel foto-foto keluarga mereka.

🧩

"Kak Dila inget Mas Yixing, gak?"

Dilraba menaikkan sebelah alisnya diberi pertanyaan begitu. Ingat dalam konteks apa yang dimaksud oleh Zihao?

Tak kunjung memperoleh jawaban, Zihao menarik lengan perempuan itu untuk dibawa lebih dekat pada sebuah bingkai foto dimana terdapat sepasang anak laki-laki dan perempuan yang terlihat saling merangkul dan melempar senyum ke arah kamera.

"Ini." tunjuknya. "Ibu bilang, ini foto pertama dan terakhir Mas Yixing sama Kak Dila sebelum pindah."

Pindah? Siapa? Seingat Dilraba, rumah keluarganya sejak ia kecil hingga dewasa tetaplah disana. Ia tak ingat jika keluarganya pernah menempati rumah lain sebelum ini kecuali jika pindah yang dimaksud adalah..

"Mas Yixing dulu dibawa Papa buat sekolah yang jauh." imbuh Zihao.

Lalu, apa hubungannya?

"Mungkin Kak Dila lupa. Tapi kata ibu, Kak Dila dulu nangis kejer karena gak mau Mas Yixing pergi."

Hah? Maksudnya..

"Kepulangan Mas Yixing juga bukan tanpa alasan―dan mungkin Mas Yixing pernah bilang soal janji ke Kakak."

"Sebentar," Dilraba menyela ketika melihat sang calon adik ipar hendak kembali bicara. "―maksud kamu, aku sama Yixing pernah ketemu sebelumnya?"

Zihao mengangguk. Ketika hendak kembali melanjutkan cerita, ibu sudah lebih dulu memanggil namanya dan Dilraba.

"Ayo, Kak." tawarnya kembali meraih lengan Dilraba. "Kalo Kak Dila masih penasaran, nanti Kakak bisa tanya langsung ke Mas Yixing karena aku juga masih terlalu kecil waktu itu buat paham sama janji yang kakak minta."

Kenapa?

Apa yang terjadi di masa lalu dan kenapa Dilraba tak mampu mengingatnya?

Aku stress terbantai tugas sebelum UAS :(So, apologize me kalo tulisannya agak berantakan but i've tried my best :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku stress terbantai tugas sebelum UAS :(
So, apologize me kalo tulisannya agak berantakan but i've tried my best :)

Regard,
LOEY's Queen

Story of Us | Zhang Yixing [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang