🧩 shí 🧩

60 10 2
                                    

"Hai.."

Dilraba menatap lelaki di seberang dengan senyum tertahan, kemudian melirik jam dinding sebentar sebelum kembali fokus pada laptopnya.

"Long time no see. How's your days, Dila?" lanjut Yixing karena sapaannya tak kunjung mendapat balasan. Salahnya pula menghubungi kekasih hati di pagi buta dan mungkin saja Dilraba masih setengah lelap dalam tidurnya.

"Nothing special, ya.. kayak biasanya aja."

Yixing tersenyum lega mendengarnya.

"Lo sendiri, kenapa malah facetime gue dan bukannya istirahat kalo emang lagi longgar?"

Iya, Yixing menghubungi dirinya di tengah lelap dimana jam masih menunjukkan pukul tiga pagi yang bermakna jika di seberang sana masih siang hari dan belum waktunya bagi lelaki itu untuk pulang.

Terdiam cukup lama, akhirnya Yixing kembali bersuara. "Saya rindu.."

Dilraba berkedip dua kali, "Eh, gimana?" bukan ia tak mendengar, namun ini adalah kali pertama baginya mendengar Yixing mengucap rindu sejak pernikahan mereka.

Lagipula, apa yang diharapkan dari dua orang asing yang tiba-tiba dipertemukan dan malah disatukan dalam pernikahan selain kecanggungan? Meski orang di sekitar mengatakan jika mereka telah berteman sejak kecil, namun itu tak menjamin keduanya bisa langsung merasa nyaman.

"Iya, saya rindu. Rindu kamu, ibu, dan adek."

Ah, gitu ya..

Dilraba salah tingkah sendiri karena terlalu percaya diri merasa bahwa lelaki itu merindukan dirinya. Tentu saja Yixing merindukan keluarganya, memalukan!

"Saya juga sedih karena kemarin adalah pertemuan saya dengan mereka setelah sekian lama, tapi saya malah harus kembali segera."

Dilraba bisa menangkap setitik kesedihan di mata lelaki itu sebelum Yixing kembali melempar senyum lebar kepadanya.

"Kalau kamu, gimana? Rindu gak sama saya?"

Duh!

Dilraba bimbang. Di satu sisi, ia sedih ketika Yixing mengatakan rindu namun namanya bersanding dengan sang adik ipar dan ibu mertua. Namun di sisi lain, melihat binar penuh harap di wajah lelaki itu membuatnya tak sampai hati jika harus melontarkan kalimat jahat kembali.

"...kayaknya, ibu sama Zihao deh yang lebih rindu sama lo." ah, jahatnya.

Yixing tersenyum tipis kemudian mengangguk. "Kalau itu saya tau, 'kan saya masih terus berkabar dengan mereka—"

"—and you're not answer my question yet but that's okay." lanjutnya.

Dilraba meringis mendengarnya. Namun apa daya, dirinya tak bisa mengumbar kalimat cinta begitu saja meski Yixing adalah suaminya.

"Oh iya, saya juga mau bilang terimakasih karena kamu merawat ibu dan adek dengan baik. They're always talk about you and i'm sure they really love you." senyum miliknya semakin lebar setiap kali membicarakan keluarga dan Dilraba diam-diam mengagumi senyum berhias lesung pipi milik suaminya.

Facetime kali ini rasanya berbeda. Jika biasanya Yixing diam mendengarkan Dilraba mengeluh tentang hari-harinya, maka kali ini Dilraba menggantikan posisinya. Hingga Dilraba pun menyadari jika lelaki itu punya banyak cerita yang ingin disampaikan padanya.

Namun, itu tak berlangsung lama sebab di luar layar Dilraba mendengar sayup-sayup panggilan yang ditujukan untuk suaminya.

"Uh, sorry Dila. I have a meeting to attend now and i really sorry for waking you up so early in the morning." Yixing meringis, "Lain kali kita sambung lagi obrolannya because I haven't heard your story yet." ia kembali tersenyum sambil merapihkan berkasnya.

"Mas Yixing.."

Lelaki di seberang sana mematung mendengar panggilan yang baru saja ditujukan untuknya.

"Fighting for your meeting, and sorry.."

Setelahnya, sambungan terputus begitu saja.

Jika disini Dilraba berusaha menahan teriakannya di pagi buta, Yixing di seberang sana berjalan menuju ruang meeting dengan senyum lebar di wajahnya.

Ia dan Dilraba mungkin seperti sebuah takdir yang dipaksakan. Namun, melihat perempuan itu memiliki keinginan untuk menerima kehadirannya mampu membuat Yixing merasa yakin jika rumah tangga mereka patut diperjuangkan.

 Namun, melihat perempuan itu memiliki keinginan untuk menerima kehadirannya mampu membuat Yixing merasa yakin jika rumah tangga mereka patut diperjuangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hola!!
Aku kembali setelah sekian lama, maapin yak :))

CONGRATS FOR UR COMEBACK, BRUH!Yeah, after an eternity and we still need to wait to see all the 9 of you at the same stage :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CONGRATS FOR UR COMEBACK, BRUH!
Yeah, after an eternity and we still need to wait to see all the 9 of you at the same stage :)

Regard,
LOEY QUEEN

Story of Us | Zhang Yixing [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang