"Tuhan itu maha membolak-balikkan hati."
•••
Mobil hitam Abyasa terparkir di parkiran gedung megah di area Jakarta. Pria itu turun dari mobil lebih dulu membukakan pintu untuk Adzana. Gadis itu melihat sekeliling, ramai orang berlalu lalang dengan pakaian mewah. Abyasa berdehem, membuat Adzana menoleh padanya.
"Ayo." Ajak Abyasa sambil menyerahkan lengannya untuk Adzana gandeng.
Saat Adzana menyambutnya, mereka langsung berjalan bersama memasuki gedung mewah itu. Abyasa menyerahkan undangannya pada petugas yang menjaga dan memberi tahu kalau Adzana adalah kekasihnya sehingga gadis itu juga boleh masuk. Saat pintu dibuka Adzana berubah menjadi gugup kala melihat ramainya orang-orang didalam sana. Mereka semua pasti berasal dari keluarga berada. Dari cara mereka mengobrol, pakaiannya. Adzana merasa asing di tempat seramai ini.
"Hei. Bang Yasa!"
Abyasa menoleh kala mendengar seseorang memanggil namanya. Itu teman kuliah, Sahril. Pria itu berjalan menghampiri Abyasa dan memeluknya."Gue kira lo ngga akan sanggup dateng kemari." Ucapnya dengan wajah meledek.
Abyasa hanya tersenyum saja."Apa kabar, Ril?" Tanyanya.
"Baik. Lo sendiri kayanya udah baikan ya?" Tanyanya sambil melirik pada Adzana lalu tersenyum menggoda.
Abyasa menoleh Adzana sebentar lalu merengkuh pinggang gadis itu. Wajah Adzana kaget dan menegang kala tangan besar Abyasa tiba-tiba merengkuh pinggannya dan menarik tubuhnya agar berdiri lebih dekat dengannya.
"Kenalin, namanya Adzana." Abyasa mengenalkannya.
"Hallo, Adzana." Sapa Sahril dan Adzana hanya menjawabnya dengan senyuman saja karna masih merasa kaget pada tindakan Abyasa. "Lucu banget. Ketemu dimana?" Tanya Sahril.
"Kita satu sekolah dulu waktu SMA. Gue emang udah suka sama dia dari dulu cuma dapetnya baru sekarang." Ucap Abyasa membuat Adzana menoleh menatap wajahnya. Pria ini pernah mengatakan hal yang sama sebelumnya, tapi Adzana tidak menganggapnya serius. Apa ini bagian skenario palsu buatan Abyasa atau pria ini sungguh pernah menyukainya ? Adzana tidak bisa membedakannya.
"CLBK berarti ya?" Tanya Sahril dan Abyasa hanya tersenyum saja. Adzana tidak mau banyak bicara dan cukup manggut-manggut serta tersenyum saja. Nanti dia salah bicara.
"Gue mau nyamperin pengantinnya dulu. Nanti kita ngobrol lagi ya, Ril." Saat Sahril mengizinkannya pergi Abyasa langsung menggenggam tangan Adzana untuk mengajaknya naik ke pelaminan untuk menghampiri pengantin.
Adzana bisa merasakan genggaman tangan yang erat sekali seiring Abyasa mengajaknya naik ke pelaminan. Gadis itu menatap wajah Abyasa dan bisa melihat wajah Abyasa yang berubah serius. Kala Abyasa naik dan bersalaman dengan pengantin pria dengan wajah dingin lalu beralih pada si pengantin wanita. Jadi itu perempuan bernama Ayline. Cantik memang. Adzana bersalaman dengan si pengantin pria lalu dia tertahan karna Abyasa masih berdiri dihadapan Ayline. Masih menatap gadis itu, begitu juga Ayline yang menatapnya.
"Selamat atas pernikahanmu." Ucap Abyasa.
"Yasa ... " Ayline menatapnya sedih. Mata sang pengantin wanita melirik pada Adzana sebentar sebelum akhirnya dia bertanya. "Kamu sudah bahagia bersama yang lain?" Tanyanya.
Abyasa menoleh pada Adzana lalu kembali menggenggam tangan gadis disampingnya. "Seperti yang kamu lihat."
Ayline tersenyum. "Syukurlah. Kamu pantas bahagia." Ucapnya, lalu Ayline tersenyum pada Adzana. "Tolong jaga Abyasa, dan tolong bahagia bersamanya." Ucapnya pada Adzana.

YOU ARE READING
Falling First [TAMAT]
ChickLitKamu pasti punya cinta pertama. Masih ingat apa alasan kamu jatuh cinta untuk pertama kali? Masih suka bertemu dengan cinta pertamamu? Atau kamu sudah gak tahu kabarnya, bahkan mungkin sudah lupa gimana wajah cinta pertamamu? Itulah yang dialami ole...