33.

7.2K 411 2
                                    

Happy reading......

"P-pergi jauh jauh! Jangan mendekat!" Ucap Kean dengan gelisah dan panik yang melandanya dengan hebat.

Tetapi pemuda itu yang tak lain ia adalah Gibran ia tidak peduli dengan ucapan Kean yabg menyuruh nya untuk tidak mendekat dan menyuruh nya untuk menjauh tapi ia justru semakin mendekati Kean yang terlihat panik.

"Kenapa sayang? Aku nggak bakal nyakitin kamu" ucap Gibran sambil mengelus pipi Kean.

Kean yang merasakan pipi nya di elus oleh Gibran pun menepis tangan nya dan memundurkan badan nya dengan panik yang begitu hebat, mungkin panick attack nya kambuh?.

Yap, Kean di diagnosis penyakit mental yang tak lain adalah panick attack Kean di luar memang seperti tidak mempunyai penyakit apapun tetapi dari dalam lubuk hati nya ia mempunyai penyakit mental yang sama sekali orang orang tidak tau.

Gibran yang melihat tangan nya di tepis kasar oleh Kean pun sontak membuat nya menggeram marah dan mencengkram dagu Kean dengan cukup kuat yang membuat sang empu memekik kesakitan.

Sedangkan Gibran yang melihat Kean meringis kesakitan karna perlakuan nya pun malah tertawa seperti seorang iblis yang berhasil menangkap mangsa nya dalam sekejap dan dapat membuat si mangsa ketakutan hebat.

Tanpa sadar Kean mengeluarkan air mata nya karna rasa sakit yang cukup hebat di dagu nya akibat cengkraman Gibran yang semakin ia erat nya yang sudah di pastikan pasti ada memang di bagian dagu Kean.

Kean dengan tenaga nya yang tersisa mencoba untuk memberontak dan mencoba melepaskan cengkraman yang ada di dagu nya tetapi pada akhirnya ia tidak melepasnya karna cengkraman Gibran yang semakin ia kuat kan yang membuat Kean pasrah.

"Diem sayang atau mau saya kasarin lagi seperti waktu itu hm?" Tanya Gibran dan di jawab gelengan histeris Kean.

Gibran yang melihat jika Kean kini pasrah dengan perlakuan nya pun tersenyum penuh kemenangan dan sedikit mengendorkan cengkraman di dagu Kean sampai cengkraman itu lepas yang membuat Kean bernafas lega.

Terlihat lebam berwarna biru dan ungu bercampur menjadi satu di dagu Kean sesaat setelah Gibran melepas cengkraman nya di dagu Kean, Kean pun langsung memegang dagu nya yang sudah sangat sakit untuk berbicara sekarang.

"Kamu terlihat tambah cantik sekarang baby, apakah kamu ingin menggodaku?" Tanya Gibran dan sekali lagi di jawab gelengan oleh Kean yang membuat Gibran kesal.

Karna sejak tadi pertanyaan nya di jawab dengan gelengan oleh Kean yang membuat tadi nya emosi nya sudah mereda kini kembali lagi. Kean yang menyadari jika ia telah membangunkan singa yang tertidur pun sontak segera menjawab nya.

"Ah, a-aku nggak g-godain k-kamu" ucap Kean sedikit terbata bata yang membuat emosi Gibran seketika mereda.

"Benar kah? Aku tidak percaya kepada mu baby, karna kau memang berniat menggodaku maka dari itu mari kita lakukan yang biasa sepasang suami istri lakukan" ucap Gibran dengan seringaian nya.

Sedangkan Kean yang mendengar nya pun langsung menggelengkan kepala nya hebat tanda ia tidak setuju dengan ucapan yang di lontarkan oleh Gibran.

Tetapi Gibran tidak peduli dengan itu Gibran pun mendekatkan bibir nya ke bibir Kean dan langsung melumat nya yang membuat Kean seketika melenguh.

"Eunghh" lenguh Kean saat Gibran memegang tonjolan yang ada di bagian dada nya.

Gibran yang mendengar desahan Kean yang sangat indah di telinga pun semakin membuat nafsu nya bertambah. Sedangkan Kean sendiri mencoba memberontak sekuat tenaga karna ia sudah trauma dengan perlakuan seperti ini yang pernah Gibran berikan kepada nya sampai....

Bugh!

Suara pukulan terdengar di telinga Kena yang membuat Kean seketika membuka mata nya dan melihat ke bawah dan terlihat lah Gibran yang terduduk sambil memegang mulut nya yang terihat sedikit sobek akibat pukulan Rakha.

Rakha segera mendekat ke arah Kean dan memeluk nya dan tidak lupa dengan kata kata penenang yang biasa ia gunakan saat Kean mengalami panik attack seperti sekarang.

Setelah menenangkan Kean kini Rakha membawa Gibran keluar dari ruangan Kean dan membawa nya keluar dari area UGD menuju ke taman di sebrang jalan sana yang terlihat sepi.

Rakha pun segera memukul Gibran dengan membabi buta dan Gibran pun juga ikut memukul Rakha dengan sama membabi buta sampai sudah banyak lebam keunguan di muka mereka berdua.

Dan tidak banyak juga beberapa orang yang lewat di sana pun mencoba memisahkan kedua pemuda yang sedang bertengkar hebat, tetapi tidak ada yang bisa memisahkan mereka walau satu orang saja.

Karna pukulan yang di keluarkan oleh Rakha dan Gibran membuat orang orang sekitar yang sedang memisahkan mereka kualahan.

Sampai dimana terlihat Rakha memberikan pukulan yang dulu pernah ia pelajari di karate waktu dulu kecil sampai ia kelas enam sd.

Dan benar saja pukulan terakhir nya dapat membuat Gibran terbaring lemah dengan mata yang sudah terpejam karna pukulan Rakha yang begitu kuat kepada wajah nya yang membuat darah keluar dari hidung dan mulut nya.

Setelah puas memukul Gibran Rakha pun berjalan dengan santai menuju ke arah UGD kembali untuk melihat keadaan Kean di sana, tetapi ia sedikit kecewa karna saat ia masuk ke dalam ruangan Kean ia melihat jiak Gibran sedang memperkosa sang kekasih dan itu mampu membuat nya emosi hebat.

Sebelum memasuki UGD Rakha mencari tempat cuci tangan untuk mencuci tangan nya karna tangan nya penuh darah milik Gibran dan ua pula tidak ingin membuat Kean khawatir walau sudah terlihat wajah nya juga memilik banyak lebam di sana.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

Keandro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang