30.

8.4K 400 4
                                    

Happy reading......

Di sekolah

Teman Rakha yang bernama Ryan merasa bingung kepada Rakha karna sejak Rakha memasuki kawasan sekolah terlihat ia sangat murung dan jarang berbicara.

Walau pun memang biasanya Rakha irit bicara tetapi tidak sampai mengabaikan panggil orang lain kepada nya dan dengan wajah yang terlihat murung dan seperti orang emosi ntah ke siapa ia sedang emosi.

Ryan pun mencoba memberanikan diri nya untuk menemui Rakha yang terlihat sanagat murung dan emosi yang bercampur menjadi satu.

Sesampai nya ia di depan Rakha, Ryan pun duduk di samping Rakha sambil merangkul bahu Rakha, tetapi tidak ada pergerakan risih sedikit pun.

Padahal biasa nya jika ia di sentuh dia pasti marah tetapi untuk hari ini tidak yang semakin membuat Ryan bingung dengan tingkah laku sahabat nya yang tidak seperti biasanya.

"Kha, lo kenapa? Coba cerita sama gue, pasti gue dengerin kok" ucap Ryan kepada Rakha.

"Gue emosi yan" jawab Rakha tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Emosi kenapa?"

"Gue emosi sama orang yang udah berani ngajak kesayangan gue buat balapan sampe dia sekarang masuk UGD, sampe kapan pun gue nggak bakal maafin orang yang udah berani ngebuat kesayangan gue sampe kek gini"

Ryan yang mendengar kalimat 'kesayangan' pun sontak mengerutkan dahi nya bingung, karna ia tidak tau apa yang di maksud dengan kalimat 'kesayangan' itu.

"Apa? Gue nggak salah denger? Kesayangan? Siapa?" Tanya Ryan.

"Kean, Keandro Adipta anak dari keluarga Adipta" jawab Rakha kepada Ryan.

Ryan yang mendengar jawaban Rakha pun sontak terkejut dan terdiam beberapa detik sebelum ia menjawab Rakha.

"Hah? Gue nggak salah denger ini kha? Lo suka sama anak nya pak Arion?" Tanya Ryan kepada Rakha dan di angguki oleh Rakha.

"Kok bisa? Terus lo sekarang udah jadian kan?" Tanya Ryan dan di jawab kembali dengan anggukan Rakha.

"Yaudah, kalo emang udah jadian terus lo ngapain sedih kek gitu?"

"Kean...."

"Kean kenapa kha?"

"Dia kecelakaan gara gara cowok yang nantangin dia buat balapan dan sampai kapan pun gue nggak bakal maafin dia, detik ini juga gue bakal cari informasi tentang dia!"

"Jadi karna itu lo sampe murung kek gini?"

"Iya, dan gue bakal balas dendam"

Ryan sungguh tidak habis pikir dengan Rakha, karna jika Rakha sudah jatuh cinta maka siapa pun orang yang telah menyakiti sang pujaan hati sudah di pastikan keesokan hati nya sudah tidak bisa melihat sinar nya matahari lagi.

"Yan, lo cari tau informasi tentang dia" ucap Rakha kepada Ryan dan di angguki saja oleh Ryan.

Pasal nya jika ia menolak pun tidak membuat Rakha berubah pikiran karna jika ia menginginkan sesuatu maka benda itu harus bisa ia dapatkan.

Sifat itu turun dari papa Rakha yang sifat nya juga sama seperti Rakha akan terus berusaha sampai ia bisa mendapatkan apa yang ia sukai.

Jadi mau tidak mau Ryan menurut saja kepada Rakha dari pada nanti ada kejadian yang lebih di luar nalar bukan?.

Setelah perbincangan padat dan singkat itu bell pelajaran kedua pun di mulai dan kini mereka semua sedang belajar sambil mendengarkan sang guru yang sedang menerangkan pelajaran.

.

.

.

.

Di UGD

Di sisi lain terlihaf seorang pemuda sedang mengelus lembut pipi Kean yang terbaring lemah di brankar tidak sadar kan diri alias koma.

Pemuda itu berbicara kepada Kean dengan lembut sampai mengelus ngelus pipi Kean dan dia juga kadang mengelus rambut Kean yang sedikit berantakan.

"Keandro, sayang sekali kamu harus terbaring lemah di sini....saya akan pastikan orang yang telah menyakiti mu akan mendapatkan apa yang seharus nya ia dapatkan" ucap pemuda itu.

Setelah mengucapkan itu pemuda tersebut pun keluar dari ruangan Kean meninggalkan Kean sendirian di sana dan tidak lama setelah pemuda itu pergi terlihat pemuda lain maauk ke sana yang sudah pasti tidak lain ia adalah Marvel.

Marvel berjalan ke arah Kean yang masih setiap menutup mata nya dan tidak ada pergerakan sedikit pun dari tubuh nya yang membuat Marvel semakin sedih.

Ini semua salah nya, jika bukan karna ia menerima tantangan teman busuk nya itu maka Kean tidak akan menjadi seperti sekarang. Ia sungguh menyesali perbuatan nya yang dengan sembarangan menyetujui tantangan teman nya itu.

Marvel terus menatap wajah Kean yang pucat pasih yang masih terlihat cantik walau pun wajah nya sudah pucat seperti tidak ada kehidupan di sana.

"Bang, maafin Marvel....karna Marvel abang jadi kayak gini" ucap Marvel lirih.

"Kalo bukan karna Marvel yang dengan gampang nya nerima tantangan temen Marvel, abang pasti nggak bakal kayak sekarang....Marvel nyesel bang, senyesel nyesel nya" lanjut Marvel dengan setitik air mata.

Ia tidak bisa manahan rasa bersalahnya yang terus menerus menggerogoti hati nya yang membuat penyesalan di hati nya itu semakin besar.

Setelah berbicara dengan Kean yang masih setia tertidur itu, pada akhirnya Marvel pun lelah sendiri dan berjalan ke arah sofa yang tersedia di sana.

Marvel pun menduduk kan diri nya di sofa tersebut dan merebahkan tubuh nya yang terasa sakit akibat ia tadi waktu di sekolah sempat di pukuli oleh teman nya yang tidak lain adalah Nanda.

Setelah Marvel merebahkan tubuh nya ia pun menutup mata nya pelan dan mencoba mencari posisi nyaman dan setelah itu ia pun pergi ke alam mimpi nya dan saat itu pula terlihat seorang pemuda masuk ke dalam ruang inap Kean sambil membawa sesuatu ntah itu apa.

Setelah Marvel merebahkan tubuh nya ia pun menutup mata nya pelan dan mencoba mencari posisi nyaman dan setelah itu ia pun pergi ke alam mimpi nya dan saat itu pula terlihat seorang pemuda masuk ke dalam ruang inap Kean sambil membawa sesuatu ntah...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfatir Ryan Abhisar.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

Keandro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang