51.

6.4K 299 13
                                    

Happy reading......

Karvin dan Kala yang mendengar ucapan Arya pun terdiam dan juga terkejut, tidak hanya mereka berdua tetapi Rakha dan teman nya juga ikut terkejut.

"Gue nggak salah denger kan, yo?" Tanya Kala kepada Arya dan di jawab gelengan oleh Arya.

"Lo nggak salah denger Kal! Kean beneran hamil dan itu semua, karna lo kha! Jadi lo harus tanggung jawab sama Kean, gara gara lo Kean jadi bunting kek gini dan itu malah ngebuat dia tambah stres tau nggak, apalagi dengan kesehatan mental nya yang udah lo buat kek gini" ucap Arya sambil menunjuk ke arah Rakha yang terdiam.

Rakha yang mendengar ucapan Arya pun hanya bisa berdiam merenungi kesalahan nya yang memang sudah sangat fatak untuk saat ini dan ia memang sudah seharus nya bertanggung jawab, bukan nya meninggal kan Kean saat itu.

Karvin yang sejak tadi diam dan tidak berkata apa pun untuk bisa mendengar jawaban Rakha, apakah Rakha mau bertanggung jawab atau tidak.

Bisa saja Karvin mengikhlaskan seorang Keandro Adipta hanya demi seorang lelaki brengsek yang telah menghancur kan masa depan Kean, tetapi sayang nya mengikhlas kan seseorang yang kita cintai itu sungguh sangat susah.

Karvin yang melihat Rakha diam tak berkutik pun ia menjadi kembali emosi, karna ia tau jika sekarang Rakha sedang berpikir, tetapi apa perlu berpikir lagi jika kita sudah terlanjut menghancur kan amsa depan seseorang?.

Karvin berjalan mendekati Rakha dan menatap Rakha tajam sebelum ia mengucapkan sebuah kalinat yang dapat membuat Rakha mengangguk pasrah, karna memang kesalahan nya ini sudah fatal.

Apalagi ia telah membuat seorang anak dari keluarga 'Adipta' kini hamil anak nya hanya, karna ia tidak ingin Kean jauh jauh dari kehidupan nya yang membuat nya dengan terpaksa melakukan hal itu.

"Kha, gue bisa aja ngikhlasin Kean buat lo, tapi kalo lo emang nggak bisa tanggung jawab dan nggak bisa jadi kepala keluarga, biar gue yang gantiin lo" ucap Karvin kepada Rakha.

"Gue bakal tanggung jawab, niat gue sebenernya nggak kek gitu awal nya, tapi ntah setan apa yang nyerang gue dan gue jadi khilaf kek gini sama Kean, gue bakal tanggung jawab buat rawat Kean sekaligus anak darah daging gue sendiri" jawan Rakha dan mendapat anggukan dari Karvin.

Walau sebenarnya Karvin memiliki rasa ketidak percayaan terhadap Rakha, tetapi ia tepis semua rasa yang ia miliki dan kini ia akan mencoba mengikhlaskan sang pujaan hati.

Setelah perbincangan yang sedikit lama itu, mereka berlima pun pergi dari sana dengan Rakha yang sudah babak belur akibat pukulan Karvin tadi dan Rakha tidak terlalu peduli akan hal itu.

Sekarang yang terpenting ia harus bertemu Kean dengan calon bayi Mereka, tidak lupa diri nya akan segera meminta maaf kepada Kean sekaligus melamat Kean saat pulang dari rumah sakit nanti nya.

.

.

.

.

Di ruang inap

Kini Kean terlihat menatap kosong ke arah dinding kamar nya dengan rasa tidak percaya, karna ia tadi sempat mengalami mual yang hebat. Sehingga membuat Arya memanggil dokter ke ruangan nya.

Dan ternyata saat di cek Kean kini sedang hamil dan itu membuat Kean bingung, pasal nya diri nya adalah laki laki tulen, tidak mungkin ia bisa hamil bukan?.

Tetapi Kean kini hanya bisa pasrah, karna jika tuhan sudah berkehendak maka manusia bisa apa?. Terlihat Kean sekarang sedang mengelus perut nya yang masihr ata dengan senyum nya yang di buat buat.

"Kenapa lo harus hadir di kehidupan gue?" Tanya Kean lirih kepada perut nya sendiri.

"Kenapa? Nanti kalo lo lahir gimana? Gue nggak mau lo di ejek nggak punya ayah, tapi gue juga nggak mau ngegugurin anak yang gue kandung sekarang, gue harus gimana?" Tanya Kean sepertu orang linglung.

Sungguh hal itu membuat nya semakin stres apalagi saat sang dokter berkata bila ia sudah memiliki sebuah rahim yang memang sudah subur, mungkin rahin itu keturunan dari keluarga nya sendiri.

Pasal nya ia pernah melihat paman nya memiliki seorang anak, tetapi paman nya tidak menikah dengan seorang wanita mana pun dan malah menikah sedang seorang pria sama seperti diri nya.

Kean sungguh bingung dan takut yang bercampur menjadi satu, ia bingung harus berbicara apa kepada kedua orang tua nya sekaligus sang adik.

Diri nya saat ini benar benar takut dengan reaksi yang si berikan oleh kedua orang tua nya, ia takut mama dan papa nya akan memarahi nya dan setelah itu mengusir diri nya serta bayi yang ia kandung.

Ia tidak ingin tidur di jalanan dan membiarkan anak nya kelaparan, Kean saat ini benar benar di landa kebingungan yang luar biasa, saat sedang memikir kan semua itu tiba tiba pintu ruangan nya terbuka.

Brakk!

Terlihat Rakha berjalan dengan sempoyongan menuju ke arah nya. Kean yang melihat Rakha menghampiri nya ntah kenapa ia menjadi ketakutan. Trauma nys kembali lagi saat ini.

Rakha yang melihat jika Kean ketakutan saat diri nya mendekati sang mantan kekasih pun merasa bingung dan juga merasa sedih, ia benar benar menyalah kan diri nya sekarang.

"Dia trauma dan itu semua karna lo" ucap Arya kepada Rakha.

Rakha yang mendengar ucapan Arya pun terdiam di tempat, ia tidak menyangka jika melakukan hal tak senonoh kepada Kean dapat membuat mental Kean menjadi semakin rusak di buat oleh nya.

Tetapi Rakha tidak peduli ia tetap berjalan mendekati Kean yang menatap nya takut dengan badan yang gemetar sekaligus dengan tangan yang melindungi perut nya.

Kean berpikir jika Rakha ingin mengambil bayi yang sedang ia kandung sekarang yang membuat nya ketakutan dan menutupi perut nya untuk menjaga sang bayi dari sentuhan Rakha.

"T-tunggu! J-jangan mendekat!" Ucap Kean dengan sedikit berteriak ke arah Rakha yang mampu membuat hati Rakha kembali tergores.

"Tenanglah Kean, gue nggak bakal ngapa ngapain lo, gue cuma mau minta maaf sama lo" jawab Rakha menenangkan Kean.

Kean yang mendengar ucapan Rakha yang sedang mencona menenangkan diri nya tidak peduli dan tetap menganggap Rakha adalah orang jahat yang ingin mengambil anak nya.

Rakha yang merasa Kean terus menerus menolak nya pun sontak membuat diri nya memeluk tubuh Kean begitu saja agar Kean tidak kembali menolak nya.

Kean yang mendapat pelukan dari Rakha pun terdiam dan tiba tiba ia merasakan rasa hangat di tubuh serta hati nya dan itu mampu membuat dir nya diam tak memberontak saat di peluk oleh Rakha.

Rakha yang merasakan tidak ada gerakan dari Kean pun melepas nya pelukan nya dan ia melihat Kean yang masih terdiam dengan mata nya yang seperti orang terkejut itu.

Hal itu membuat Rakha gemas sendiri dan ingin mencubit pipi Kean, tetapi tidak ia lakukan mengingat ia sudah melakukan kesalahan fatal yang membuat Kean seperti ini.

"Kean, gue sebagai calon ayah dari anak lo dan suami lo gue mau minta maaf sebesar besar nya dan gue bakal tanggung jawab sekarang juga" ucap Rakha kepada Kean dengan lembut serta senyuman hangat nya.

Ucapan Rakha mempu membuat Kean terkejut kembali dan tidak menyangka jika Rakha akan bertanggung jawab terhadap bayi yang ia kandung sekarang.

"Jadi, lo mau nikah sama gue minggu depan?" Tanya Rakha kembali yang membuat Kean terkejut tetapi setelah itu Kean mengangguk kan kepala nya.

Hal itu mampu membuat Rakha dan ketiga orang lain nya merasakan rasa senang yang hebat kecuali Karvin, ya Karvin sebenarnya belum sepenuh nya mengikhlas kan Kean, tetapi mau bagaimana lagi sekarang ia harus mengikhlas kan Kean.

Semua orang yang ada di ruangan Kean pun kini menjadi sangat senang dengan pertanggung jawaban dari seorang Rakha Mahendra kepada Keandro yang sebentar lagi akan menjadi istri pertama nya.

Tbc.

Jangan lupa vote and komen.

Terima kasih ^_^

Keandro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang