Original by Santhy Agatha
(.◜◡◝)
.Ini bukan cerita saya sendiri, ini hanya remake dari novel dengan judul yang sama.
. Semua tokohnya hanya fiksi,
. Tidak ada hubungan dengan karakter asli pemeranDimohon bijak dalam membaca
Bahagianya ketika jatuh cinta.
Jeno tersenyum sambil membaringkan tubuhnya di kamar sepulang kuliahnya. Jaemin baru saja mengantarnya pulang, tadi mereka menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah, berburu buku-buku lama, menonton dan menikmati es krim sebagai penutupnya. Oh astaga! Hari ini sangat menyenangkan baginya. Meskipun Jaemin tampak agak aneh dan murung tadi, tetapi Jaemin bilang dia hanya sedang tak enak badan dan berjanji bahwa sepulangnya nanti dia akan langsung beristirahat agar kondisinya pulih.
Jeno mencintai Jaemin, sangat cinta. Mereka menjadi dekat begitu saja seolah sudah ditakdirkan untuk bersama. Dan Jeno tidak pernah menyangka mereka bisa seserius ini. Dulu dia menyangka Jaemin sombong karena berasal dari keluarga kaya, tetapi ternyata tidak. Lelaki itu yang menyapanya duluan, bahkan sangat baik dan ketika pertama kali ke rumah Jeno, tidak ada sikap mencemooh atau pun menghina rumah mungil itu. Status Jeno yang berasal dari keluarga sederhana tampaknya tidak masalah bagi Jaemin.
Mereka sudah merajut impian untuk masa depan. Menikah dan punya anak, lalu berbahagia untuk selamanya. Bahkan Jaemin sudah menunjukkan keseriusannya dengan mengajaknya ke rumahnya, bertemu dengan ibunya.
Meskipun sikap ibunya tidak bisa dikatakan ramah... Jeno mengernyit, teringat betapa malunya dia ketika Ibu Jaemin menolak untuk membalas jabatan tangannya. Setidaknya Jaemin bilang bahwa ibunya memang galak kepada siapa saja, bukan hanya kepadanya.
Ponselnya berkedip-kedip. Jeno segera mengangkatnya begitu melihat nama Jaemin di layar ponselnya, "Iya Jaemin?"
"Aku baru saja sampai rumah." Suara Jaemin di seberang sana nampak berbeda, membuat Jeno bergumam dengan cemas.
"Kau tampaknya sakit... Syukurlah kau sudah sampai rumah... Istirahatlah ya, supaya besok kondisimu membaik."
Hening... Seolah Jaemin sedang mencari kata-kata.
"Jeno...?" Jaemin bergumam ragu.
"Ya Jaem?"
"Bisakah besok kita bertemu di taman yang biasa? Besok aku tidak bisa datang kuliah, tetapi aku akan menunggumu di sana di sore hari. Kau menyusul ke sana ya."
Taman tempat mereka biasa bertemu itu terletak dekat dari kampusnya, Jeno hanya perlu berjalan ke sana. Dia tersenyum sambil membayangkan bahwa mungkin Jaemin punya rencana romantis untuknya, "Iya Jaemin, aku akan datang besok."
"Oke." dan telepon pun ditutup di seberang sana. Membuat Jeno mengerutkan keningnya atas penutup yang dingin dari Jaemin, biasanya mereka mengakhiri percakapan dengan kata-kata cinta yang lembut. Tetapi kemudian dia menghela napas, Jaemin kan sedang sakit, jadi wajar saja kalau sikapnya terasa berbeda...
.
.
.
Jeno menangis, sungguh-sungguh menangis mendengarkan alunan lagu itu dari pemutar musik miliknya. Hujan turun dengan derasnya di luar, tetapi sederas apapun hujan itu, tak akan bisa mengalahkan derasnya darah yang mengalir dari hatinya yang remuk redam, dihancurkan begitu saja oleh kekasihnya, tanpa ampun.
Ingatannya melayang pada kejadian tadi sore yang berhujan, saat itu hanya ada dia dan Jaemin, kekasihnya.
"Kita sudah tidak boleh bertemu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjanjian Hati
Fanfictionjeno tak menyangka, putus cinta semenyakitkan ini ⚠️ Original by Santhy Agatha (.◜◡◝) .Ini bukan cerita saya sendiri, ini hanya remake dari novel dengan judul yang sama. . Semua tokohnya hanya fiksi, . Tidak ada hubungan dengan karakter asli pemer...