Bab 6

206 30 3
                                    

Dylan masih belum sadarkan diri, namun Jiwanya berada di tempat lain. Dylan berdiri di atas bukit yang gersang dan tandus, desiran pasir berbunyi akibat angin yang meniup terlalu kencang. Dylan tidak tau itu dimana, kemudian Dylan berjalan menelusuri bekas aliran sungai. Dylan duduk di atas batu dan itu berada di tempat yang teduh karena terhalang oleh tebing. Dylan masih kebingungan, ia tidak tau kenapa ia bisa sampai disana. Kemudian tiba-tiba saja muncul suara pria dewasa.

"Kau sedang bingung anak muda? Kau pasti bertanya-tanya, ini sedang dimana?" ujar suara itu.

Dylan kaget dan mencari-cari sumber suara itu, tapi tidak ada siapapun disana. Dylan berbicara. "Siapa disana? Tolong aku, aku ingin kembali."

Lalu terdengar suara kepakan sayap yang sangat keras. Kemudian mucul dua makhluk yang sangat besar, warnanya seperti putih, namun sebagian ada seperti pelangi. Yang satu lagi Biru dominan ke pelangi, Dylan terkesiap lalu berbicara. "Kalian siapa? Makhluk apa kalian kok bentuknya aneh?"

"Dylan, kami sudah lama menantikan kehadiranmu." ujar makhluk yang berbentuk seperti burung.

"Menantikan ke hadiranku? Memangnya kalian ini siapa? Aku siapa? Omg... Artis kali ya aku di nantikan makhluk aneh seperti kalian ini, hadeh." ujar Dylan sembrono.

Tuuuuk

"Heh, kenapa kau memukulku, sakit bodoh." Dylan protes.

"Kau ini, kami adalah makhluk yang menjagamu dari bayi. Ya sudah, kau harus kembali ke alam mu, dan kami akan selalu bersamamu. Dylan, ingatlah satu hal, kau tidak sendiri di dunia ini. Ada kami yang senantiasa melindungimu," ujar makhluk satu lagi.

Seketika Dylan di Asrama ungu terkesiap, dan batuk. "Uhuuk, uhuuuk... Apa yang terjadi?"

Tuan Wisley berbicara. "Kau pingsan selama tiga hari, setelah membunuh Algard, tangan kanan Dark Wizard."

"Huh? Ahahahha, aku membunuhnya, tidak mungkin. Tuan bercanda kan?" ujar Dylan.

Yuki dan Boby menepuk jidat mereka karena tidak habis pikir dengan Dylan. Boby berbicara. "Begini, kau sangat marah, kami melihatmu itu memang bukan seperti dirimu. Kau menunjukkan wajah bencimu terhadap Algard, lalu tanganmu mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan, lalu kau berlari kearah Algard dan, tubuh Algard hancur bagaikan debu."

Robert datang sambil melihat kondisi Dylan, lalu berbicara. "Itu benar Dylan, kau melakukannya."

Dylan nampak frustasy, walau dalam hatinya bangga bisa membunuh Algard, tapi saat di dunia lain itu ada yang mengatakan kematian Algard awal dari segalanya membuat Dylan sedikit Khawatir. Dylan hanya diam dan kemudian Dylan menyuruh mereka semua meninggalkannya.

"Tolong, tinggalkan aku sendiri." Ujar Dylan.

Tuan Wisley mengerti, lalu mengajak beberapa orang yang ada di sana keluar dari kamar Dylan. Di dalam kamar, sementara itu di dalam Kamar Dylan pergi diam-diam ke hutan Naga. Ia sudah lama tidak bertemu naga ungu itu, sesampainya disana. Naga ungu sudah berubah sangat besar.

"Oh lihat anak papa sudah sebesar ini..." ujar Dylan.

Naga itu terlihat tidak senang, lalu memalingkan wajahnya. "Oh, dia marah... Heh naga jelek, bukan kemauanku juga aku tidak mengunjungimu sejak saat pertama bertemu itu. Ya apalah dayaku yang hina ini..."

Tiba-tiba naga itu berbicara dan berubah wujud menjadi sangat tampan sekali. "Terlalu berlebihan menurutku."

Dylan melongo melihat naga ungu berubah menjadi pria tampan berambut ungu. Naga itu langsung berbicara. "ya ya, aku memang tampan, tolong tutup mulutmu itu, air liur mu menetes kemana-mana."

BXB- THE WIZARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang