Bab 11

176 25 2
                                    

Penyihir gelap itu melempar kekuatannya untuk menyerang Dylan dan tuan Wisley, tapi tuan Wisley dengan sigap menangkis serangan itu. Dylan membuka portal jalan dan membuat bus itu menghilang dan langsung sampai di pulai yang akan mereka tuju. Hanya tersisa tuan Wisley dan Dylan di tempat itu, tuan Wisley sebisa mungkin melindungi Dylan. Tapi Dylan juga tidak perlu di lindungi, karena Dylan sudah membunuh dua anak buah kesayangan Dark Wizard.

Vallen yang melihat Dylan yang memiliki pesona terdiam sesaat. Dylan berbicara. "Apa maumu?"

"Tentu saja membunuhmu, tapi sepertinya kau akan ku biarkan hidup. Melihat betapa cantiknya dirimu," ujar Vallen.

"What? Helloooow, i'm a boy, not Girls... Gilak aku rasa kau ini," ujar Dylan.

Belum sempat Vallen berbicara lagi, sosok gelap dan menyeramkan datang menyerang Dylan dan tuan Wisley. Vallen langsung membunuh makhlul itu.

Wuuussh
Sreeeeek
Sreweek

Tuan Wisley heran, lalu berbicara. "Bukankah dia temanmu?"

"Iya, aku tidak mau dia menyakiti Dylanku." ujar Vallen.

Dylan tersenyum sinis, lalu sulur-suljr akar pohon mulai merambat dan menjerat Vallen. "Kau pikir aku mau denganmu? Aku sudah menjadi milik orang lain,"

Vallen tidak bisa berkata apa-apa, tapi kemudian Vallen berbicara. "Kalau begitu aku akan membunuhmu,"

Tuan Wisley sudah bersiap siaga, tapi Dylan mendorong tuan Wisley kedalam portal dan berteriak memaki Dylan. Dylan tidak menghiraukan itu semua, yang ia hiraukan hanya musuh di depannya ini. Dylan menghadapi Vallen yang sangat kuat, ternyata Vallen salah satu pengikut Raja Jasper yang paling kuat. Melihat kondisi Dylan yang masih belum mampu mengendalikan kekuatannya sendiri, Dylan sedikit kewalahan.

"Kau menghadapi orang yang salah, Dylan. Kau pikir kau mampu melawanku? Hahahahah... Aku buka. Dua orang yang mampu kau bunuh dengan mudahnya." ujar Vallen.

"Paling tidak, aku mampu menghalangimu hingga ujian mereka selesai." ujar Dylan.

Dylan tersenyum sinis. "Aku bahkan rela mati demi melindungi mereka."

"Sunggu naif Dylan... Kau akan mati di tanganku." ujar Vallen.

Sriiing
Wuuuusssh
Cetaaas
Srek
Sreek

Benturan demi benturan kekuatan mereka begitu sangat keras. Membuat Diego bangun dan akan pergi ketempat suara yang sangat keras itu. Tapi Diego tiba-tiba tidak bisa pergi dari sana, karena Dylan menghalangi siapapun yang akan membantunya termasuk pujaam hatinya, yaitu Diego. "Dylaaaan...."

Dylan menoleh, hanya tersenyum melihat Diego. Sebenarnya Vallen sudah terluka parah akibat seranga. Dari Dylan, namun Vallen masih mampu menanahannya. Dylan terus menyerang Vallen hingga akhirnya Vallen Limbung dan ambruk, Vallen merasakan nyawanya sudah di ujung tanduk. Seiring berakhirnya nyawa Vallen, Dylan pun ambruk seketika.

Vallen mati, tapi Dylan juga mengalami luka parah. Portal pelindung hancur, Diego berlari kearah Dylan dan langsung menangkap Dylan. "Dylan, aku mohon sadarlah... Dylaaaan..."

Tuan Wisley, tuan Robert, Boby, dan James sampai di tempat Dylan ambruk. Mereka tidak dapat melihat Diego, karena Diego sebenarnya makhluk suci yang tidak bisa di lihat siapapun kecuali Dylan. James berlari kearah tubub Dylan yang terbujur kaku disana.

"Dylan bangun aku mohon, Dylaaan..." ujar James.

"Dylaaan..." tuan Wisley berteriak.

Mereka menghampiri tubuh Dylan, Dylan tersenyum di pelukan James, James berbicara. "Dylan, aku mohon jangan tinggalkan aku."

BXB- THE WIZARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang