Bab 10

200 26 1
                                    

Setelah semua keluar dari asrama merah, Dylan banyak berdiam diri. Dylan melihat semua hancur, hanya Asrama ungu tersisa dan masih utuh. Dylan melihat tuan Robert, Wisley, Justin, dan miss Gracia sibuk memperbaiki semuanya dengan sihir mereka. Tapi sihir mereka tidak ada yang bisa mengembalikan keadaan seperti semula. Boby, Yuki, Jessica, Brandon, dan Lucas menghampiri Dylan.

Boby berbicara. "Haruskah kita mengembalikan semua seperti semula dengan sihir kita?"

"Jika itu dapat membantu, kenapa tidak? Lagi pula itu bakat kita di Kelas ungu." sahut Dylan.

Yuki dan yang lain mengangguk, lalu mereka mengambil posisi. Mereka melalukannya bersama-sama, lalu Dylan yang terakhir bahkan memperindah tempat itu. Para guru dan murid lainnya terheran melihat mereka bisa melalukannya. Robert dan Justin berbicara. "Kalian bisa melakukan ini?"

Tuan Wisley kemudian berbicara. "Bakat alami mereka, Dylan memperindah dan merubah segalanya. Boby dan Yuki membuatnya, Jessica, Brandon, dan Lucas mereka menyempurnakan. Sementara Dylan memperindah dan mengubah designnya jauh lebih apik."

Nyonya Gracia berbicara. "Ini adalah bakat unik, kalian bukanlah pecundang. Bahkan kalian berhak di kelas yang jauh lebih baik dari pada di Ungu."

Dylan tersenyum dan berbicara. "Kemampuan seseorang bukan di lihat atau di nilai dari kelas mana mereka berasal, tuan Wisley mengajari kami dengan baik dan sabar. Sejatinya semua orang memiliki bakat mereka masing-masing sesuai dengan urutan warna Naganya. Tidak ada yang namanya pecundang, selagi mereka mau berusaha dan tidak perlu membuktikan apapun kepada banyak orang. Alam akan melihatnya sendiri, intinya mau berusaha dan belajar dengan tekun, tiada hasil yang mengkhianati usaha."

Semua tercengang dengan ucapan Dylan, itu persis sama seperti kata-kata mendiang ibunya. Mereka semakin yakin kalau Dylan anak dari Casandra, mereka semua berusaha melindungi Dylan. Namun ada satu murid yang tidak menyukai mereka, Yaitu Gerard. Lebih tepatnya Gerard tidak menyukai interaksi Boby ke Dylan, karena Gerard menyukai Dylan.

Semua kembali seperti semula, Jhony dan James keluar dari kediaman mereka. Jhony berbicara. "Kalian semua dengarkan aku..."

Suara Jhony begitu menggelegar hingga semua mendengar seruan itu dan berkumpul di Aula. "Semua dengarkan, mulai dari sekarang tidak ada lagi perbedaan siapa yang kuat dan lemah. Kita semua berada di sekolah ini sama-sama belajar untuk mengasah kemampun kita. Mulai sekarang, sekolah atau kelas akan gabung menjadi satu. Tidak ada merah, hitam, hijau, biru, putih, dan ungu. Semua The Wizard, kita belajar sama-sama di kelas yang sama. Seragam kalian akan menjadi satu warna,"

Semua orang merasa senang dan bangga akan perubahan itu. Tidak ada lagi perbedaan antar kelas, mana yang paling kuat dan mana yang lemah. Mereka kini sama-sama belajar di kelas yang beda-beda sesuai dengan ajaran para guru di kemampuan mereka masing-masing. James kembali dekat dengan Dylan, karena mereka adalah sahabat sejati yang tak akan terpisahkan. James menyukai Boby sebenarnya, itu sebabnya James sempat cemburu. Dan saat Boby melihat James melakukan hubungan intim degan Erick dan Joe, itu bukan mereka, melainkan Dark Wiz yang menyamar sebagai mereka bertiga.

Joe dan Erick sudah kembali, kedua anak itu juga di culik saat itu. Namun Dylan juga sudah menyelamatkan keduanya. Dylan menjauh saat James dekat dengan Boby, memberi ruang untuk mereka. Mulut Dylan yang gak ada remnya pun berbicara sambil berlalu. "Aku tidak akan mengganggu kalian, ayolah nyatakan saja."

"Dylaaan..." seru James dan Boby bersamaan.

Dylan hanya tertawa, mereka berpelukan dan kembali bersahabat seperti dulu. Yuki, Jessica, Brandon, Lucas, Joe, dan Erick saling berkenalan. Boby, James, dan Dylan menghampiri, Kini mereka menjadi sahabat dan geng di sekolah itu. Mereka bersembilan menjadi teman dan sahabat yang saling membantu satu sama lain.

BXB- THE WIZARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang