Boby yang mendengar itu langsung berbicara. "Ada apa?"
"Itu adalah abang kandung James, ternyata seorang penyihir juga." ujar Dylan.
Boby hanya mengatakan "O", lalu Semua murid fokus kepada pelajaran pertama yang di berikan oleh guru di sekolah itu. Ya guru mereka adalah Jhony. Semua murid belajar menurut kelas dan ke ahlian masing-masing setiap asrama. Walau sebenarnya yang di ajarkan sama, tapi biasanya yang tingkatan sihirnya rendah akan mendapat pelatihan lebih extra. Khususnya kelas Ungu, dimana mereka mendapat tempat pelatihan yang sangat buruk juga tidak memadai.
Yuki protes karena mendapat tempat yang sangat tidak aman itu. "Apa-apaan ini, kenapa kelas kita yang sangat buruk?"
Jessica maju lalu berbicara. "Sudah diam saja, kita para pecundang hanya bisa menerima kelas bekas dan sudah buruk seperti ini."
Dylan dan murid lain hanya diam, kemudian Dylan punya ide. "Oh iya Yuki, bukankah kemampuanmu merubah sesuatu? Coba kamu sihir tempat ini menjadi lebih menarik."
"Ah, benar... Mari kita coba." ujar Yuki.
Yuki berkonsentrasi, ia memusatkan pikirannya kemudian menggerakkan tangannya melingkar dan sihirnya pun muncul.
Sriiiiing
Kelas yang kusam, usang, dan reot itu berubah menjadi lebih baik dengan cat berwarna ungu pula. Jessica maju, kemudian menambahkan hal yang menarik.
Sriiiiing
Anak-anak yang lain kemudian maju, mnggunakan sihir mereka untuk menghias kelas menjadi lebih baik lagi. Dylan yang gatal, jarinya perlahan bergerak dan mulai mengeluarkan sihirnya.
Sriiiiiing
WuuussshSihir Dylan merubah segalanya menjadi lebih hidup dan berwarna, lebih berkilauan juga lebih menarik. Yuki dan Jessica tertawa senang melihat kelas mereka dan hal yang di lakukan Dylan.
"Lihatlah Dylan, kau mampu merubah segalanya. Ah, kita harus banyak berlatih kekuatan lain, agar kita setara dengan tim Merah." ujar Jessica.
Dylan mengangguk, tuan Wisley wali kelas mereka masuk kedalam kelas. Tuan Wisley menyadari kelas yang jelek itu berubah jauh lebih menarik bahkan jauh lebih bagus di bandingkan kelas lainnya. Pemandangan alam yang begitu indahpun menambah semangat untuk mereka belajar. Kali ini mereka belajar sihir penyerangan, karena suatu saat nanti mereka akan melawan musuh yang tidak tahu kapan datangnya. Bisa saja hari itu juga datang dan membuat mereka kewalahan.
Tuan Wisley mengajarkan semua murid dengan tenang, dan teliti. Tuan Wisley membuat portal pelindung untuk melindungi kelas agar tidak hancur terkena efek sihir. Semua murid belajar dengan sangat tekun, karena niat dan tekad mereka untuk mengangkat nama dan derajat Asrama dan kelas Ungu. Ya walau itu agak mustahil, tapi apa salahnya mencoba.
Tuan Wisley memperhatikan mereka secara seksama, ternyata murid-muridnya memiliki bakat yang sangat luar biasa dan bahkan tidak di miliki murid lain. "Anak-anak, apakah kalian yang melakukan ini semua? Merubah kelas ini menjadi lebih indah?"
"Benar Tuan, Dylan melengkapinya." ujar Jessica.
"Kalian sebenarnya bukan bagian dari pecundang bukan? Kenapa kalian melakukan ini semua?" tanya Tuan Wisley.
Yuki melihat kearah Dylan, lalu ia berbicara. "Sebenarnya bagi kami pribadi karena mendengar obrolan tuan Wisley dengan kepala sekolah, yaitu Tuan Jhony. Kalau tuan tidak bisa mendapatkan murid, tuan akan di keluarkan. Jadi kami akan berusaha menjadi murid yang baik untuk anda tuan. Tapi kalau Dylan, sepertinya dia..."
Dylan menghela napas panjang sebelum berbicara. "Sebenarnya aku tidak tau kalau sekolah ini adalah sekolah sihir, tapi ya sudahlah. Aku juga sudah terlanjur masuk kedalam sini, mau tidak mau aku akan melanjutkan bersama kalian."

KAMU SEDANG MEMBACA
BXB- THE WIZARD
FantasiAnak kaya raya itu bernama James, ia berteman dengan si anak bernama Dylan yang sederhana dan bisa dikatakan hidup pas pasan. Suatu hari James dan Dylan harus menghadapi suatu masalah yang sangat besar. Sekolah yang tadinya mereka pikir sekolah bias...