Internasional, Thailand
"Apa masih lama?" Seorang pria bertanya pada pria lainnya yang duduk disisinya."10 menit lagi." Pria dengan suara jernih itu menjawab dengan senyum tipis, menyandarkan kepalanya pada bahu lebar pria lain.
Pria lain yang memiliki suasana hati yang agak buruk menghela nafas lembut, melingkarkan lengannya di pinggang pria lain.
Hari ini adalah hari kepulangan kekasih pria kecil yang berada di pelukan itu. Sudah dua tahun kekasih pria kecil ini pergi ke Australia untuk melanjutkan studinya. Selama itu juga, pria kecil ini tidak bertemu kekasihnya. Hanya melakukan panggilan vidio dan bicara sepanjang hari Minggu untuk mengobati rasa rindunya.
Sebenarnya, kekasih pria kecil ini adalah anak dari pebisnis ternama di kota. Dia bisa saja pulang setiap Minggu, tapi dia tidak melakukan nya karena takut tidak akan bisa meninggalkan pria kecil ini. Karena itu dia memilih untuk tidak pulang sekalian ke negeri asalnya. Dan berjanji untuk menyelesaikan studinya dengan cepat. Dan dia berhasil untuk itu. Hal itu tentu membuat pria kecil ini sangat senang, dan menyuruh kekasihnya untuk segera pulang. Tidak ada penolakan dari pihak lain, dihari yang sama dia langsung memesan tiket untuk pulang untuk menemui kekasihnya.
Getaran halus terdengar, pria kecil itu menegakkan tubuhnya dan segera menjawab panggilan telepon dari kekasihnya.
"Um... Baiklah." Dia dengan cepat menutup teleponnya."Dia sudah sampai." Pria kecil itu beranjak dari duduknya, menarik lengan pria lain yang menemaninya untuk menjemput kekasihnya.
Keduanya berjalan ke pintu kedatangan, menunggu seorang pria yang telah lama tidak kembali ke tanah kelahirannya.
"Hei, Dew!" Pria kecil itu melambaikan tangannya pada pria yang baru saja keluar dari pintu kedatangan dengan koper di tangan kanannya.
Pria yang di panggil Dew itu tersenyum lebar, melepas kacamatanya dan berjalan cepat ke arah pria kecil yang juga berjalan ke arahnya dengan wajah sumringah. Pelukan erat segera menyelubungi tubuh kecil pria lain.
"Aku merindukanmu." Suara Dew terdengar lembut menyapa telinga pria kecil yang berada di pelukannya. Tanpa menjawab, pria kecil itu semakin menenggelamkan dirinya pada tubuh kekasihnya, membuat Dew terkekeh lembut.
Keduanya melepas pelukan setelah puas berpelukan, Dew menatap mata hazel kekasihnya. Mencium keningnya, dan diakhiri dengan ciuman bibir yang basah.
"Ekhem..." Suara batuk kering menginterupsi kegiatan keduanya. Pria kecil itu berdehem lembut, menunduk sekilas dan membuat Dew tersenyum gemas. Merangkulnya dengan posesif dan segera mengalihkan atensinya pada pria lain yang menemani kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Antara Cinta dan Pengkhianatan [DewNani]✓
FanfictionKeegoisan adalah api yang membara di dalam dada, Menyala dengan nafsu dan keinginan yang tak terpuaskan. Seperti nyala api yang menghangatkan, namun juga membakar, Ia membawa kecemasan dan ketidakpuasan yang tak terpadamkan.