-Maaf

220 20 0
                                    

Kembali lagi pada situasi di pabrik changbin. Saat ini jam menunjukan pukul 5 sore,Han yang masih menunggu bantuan datang itu tidak bergerak dari kamar mandi

Dia sangat takut saat ini,mata nya menatap kosong pada dinding toilet di pabrik itu.dia berharap bangchan segera datang,alasan han mematikan ponsel saat itu karena ponsel milik han habis batrai,han yang pergi tanpa persiapan itupun tidak membawa powerbank nya

Dia menahan suara tangis nya karena takut kakak nya sadar dia ada di sini,han juga tidak bersuara sedikit pun setelah selesai menelfon.dia hanya duduk di toilet dengan wajah yang sedih serta ketakutan itu
.

.

.

.
Hyunjin memutar gelas yang ia pegang diatas meja kecil di depan nya,dia menatap minho dengan senyum licik nya

"Trap. . . Trap. . . Trap"

Hyunjin berdiri di hadapan minho dan melihat sahabat nya ini hanya mengeluarkan tatapan datar nya seperti biasa

Hyunjin yang kesal dengan tatapan itupun menghajar wajah minho dengan keras

"Buagh! ! "

Satu pukulan melayang di wajah minho yang membuat pandangan minho menjadi kabur

"Khukk aahkk!".suara minho yang kesakitan membuat hyunjin puas saat itu

Hyunjin memegang dagu minho dan menengadahkan wajah minho agar menatap dirinya.dia mencengkram dagu itu dengan kuat

Mereka bertatapan,dan minho tetap menatap mata hyunjin dengan tatapan yang dingin serta datar itu membuat hyunjin murka

Dia mendorong minho hingga tersungkur dengan posisi masih terikat di kursi itu

"Gdubrak. . . "

"Mau sampe kapan lu natap gua pake pandangan hina itu?"

"JAWAB BANGSAT! "

Bentak hyunjin sembari menendang perut minho berulang kali dengan sangat keras

"BUAKH! ! "

"BUAKH! ! "

"BUAKH! ! "

Minho yang tidak kuat pun berteriak kesakitan.tubuh nya sangat lemas sekarang ini,dia merasa tulang rusuk nya patah,karena minho mengeluarkan banyak darah dari mulut nya akibat tendangan itu

"ARGH! KHUK-KHUK"

"Hyu. . . Akhh! Hyun . . . Hyunjin".

Hyunjin yang mendengar minho menyebut namanya itupun menghentikan kaki nya,dia menjambak rambut minho dan membangunkan kursi itu agar minho bisa duduk kembali

"Buka suara juga lu,manusia munafik. Lu bilang gak suka sama felix?"

"Bahkan mulut lu ini bilang lu bukan homo"

Ujar hyunjin yang terus menjambak minho dengan kuat lalu menatap nya penuh emosi

"Ya. . . Gua salah,gua salah udah bilang gak suka sama felix, gua salah udah. . . Khukk ahk"

Ujar minho dengan suara lemas nya karena darah terus mengalir dari punggung serta mulut nya

"Udah salah bilang ke lu. . .kalo gua bukan homo"

"Maaf gua ngerebut apa yang. . . Lu suka"

"Lily mati juga karena gua. . . Gua emang gak bisa jadi sahabat lu yang baik"

"Bunuh gua sekarang. . . Gua emang udah gak pantes hidup kan?"

"Bahkan gua sendiri udah cape,cape nanggung rasa bersalah soal lily"

THE ILLUSION [ Minlix ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang