CHAPTER XX (#20)

72 4 0
                                    

Pergilah Kenzo ke kamar mandi, dan iapun membersihkan dirinya.

Setelah sekitar 15 menit ia habiskan di kamar mandi, ia keluar dengan baju oversized putih dan celana pendek hitam. Ia menyalakan komputernya dan bermain Valorant dengan beberapa temannya.

Di kala ia bermain, ia menyadari bahwa ponselnya bergetar. Ia mendapatkan pesan dari Zayden.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenzo terkekeh gemas ketika membaca ulang pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenzo terkekeh gemas ketika membaca ulang pesannya. "Dasar bocah, bocah," celetuknya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya yang ternyata terdengar oleh Nathan di server Discord-nya. Katanya, "Ngapain loe? Kenapa malah AFK?" "Oh, iya iya! Sorry, tadi ada yang nge-chat gue," Kenzo kembali mengumpulkan fokusnya dan lanjut bermain game.

"Siapa itu memangnya?" tanya Nathan dari seberang sana yang entah di mana. Kenzo berdecak, "Ada, lah. Jangan kepo loe! Udah, kita lanjut aja mainnya."

#####

Tak terasa ia sudah berjam-jam bermain game, hingga saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 00:16 WIB. "Damn, it's already this late?" Kenzo terkejut ketika ia menatap jam di ponselnya. Lanjutnya, "Nat, udahan yuk! Gue mau tidur, cuy. Kudu bangun pagi gue ini." "Ya elah, belum jam 3 belum selesai game-nya," ujarnya. "Pala loe! Gue timpuk online juga lama-lama. Udahlah, gue tidur duluan. Bye!" begitu saja Kenzo langsung keluar dari Discord, dan mematikan komputernya.

Setelah itu, langsunglah ia pergi mematikan lampu dan pergi tidur.

Pagi harinya—seperti biasa ia bangun pagi untuk bersiap-siap ke sekolah dan menjemput Zayden. Ketika Kenzo dan motornya telah sampai di depan rumah Zayden, ia mendapati Zayden sedang duduk di teras rumahnya sambil mengikat tali sepatunya.

"Masih enggak bisa ikat tali sepatu sendiri?" Kenzo terkekeh memandangi Zayden. Ia memanyunkan bibirnya, "Berisik!" Kenzo terkekeh gemas dan turun dari motornya, "Aduh, bocil satu ini..."

"Gini," Kenzo mengajari Zayden cara mengikat tali sepatu dengan cepat, "terus begini, and then like this..." "Aku juga bisa, kali," Zayden melirik Kenzo. "Ya, udah. Coba ikat tali sepatunya sendiri," tantangnya. Zayden menerima tantangannya.

[BL/B×B] I don't give a fxck, you're mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang