Tak terasa mereka berdua telah sampai di kafe tujuan. Zayden langsung turun dan cukup terpukau dengan desain arsitektur kafe tersebut. Kenzo turun dari mobilnya, menguncinya, lalu berjalan masuk beriringan dengan Zayden.
Setibanya mereka di pintu masuk kafe, mereka langsung disambut oleh seorang pelayan yang berdiri di meja resepsionis kecil. "Selamat datang~" sapa pelayan tersebut dengan sangat ramah sambil menyodorkan sebuah papan kecil berisikan semacam menu. Kenzo mengambil papan tersebut lalu membacanya bersama Zayden. "Saya pesan meja dengan dua kanvas ukuran 20×20 cm, juga dua paket alat melukis," ujar Kenzo sambil menunjukkan jari telunjuknya ke sebuah tulisan di papan kecil itu. Pelayan tersebut membungkuk sopan lalu berkata, "Total untuk alat melukisnya jadi Rp90.000,00 dan pembayarannya di awal pemesanan, ya. Oh, iya! Atas nama siapa, ya?" Kenzo mengeluarkan kartu debitnya dan menyelesaikan pembayaran, "Atas nama Kenzo Tjandra, ya."
Pelayan tersebut membawa Kenzo dan Zayden menuju sebuah ruangan dengan beberapa meja kecil. Lalu pelayan tersebut menyodorkan dua kanvas, dua palet lukis, beberapa kuas, dan beberapa cat akrilik. Kemudian pelayan tersebut mengeluarkan dua buku menu lalu memberikannya kepada Kenzo dan Zayden. Mereka memesan makanan dan minuman mereka masing-masing, lalu pelayan itu meninggalkan mereka berdua untuk menyiapkan pesanan mereka.
"Kamu mau melukis apa, Yang?" tanya Kenzo seraya mengambil kuas dan paletnya. "Hmm," Zayden berdeham sedikit lalu melanjutkan, "kayaknya aku mau gambar pemandangan countryside di waktu golden hour aja, deh... What about you?" "Well, I don't know to be honest. I've got no idea," Kenzo menggaruk-garuk tengkuknya. Zayden terkekeh kecil, "Semangat, deh, mencari idenya. Aku mau melukis duluan~!"
Zayden mengeluarkan ponselnya, membuka Pinterest, lalu mencari gambar pemandangan countryside dengan langit golden hour sebagai referensi lukisannya. Sambil mereka melukis, pesanan-pesanan mereka datang. Kenzo memesan nasi goreng seafood, tiramisu dessert, dan lemon tea. Di sisi lain, Zayden memesan spaghetti, matcha dessert, dan chocolate milkshake. Sedangkan untuk small snack-nya, mereka memesan french fries dan onion ring.
"Lukisan kamu gimana, Njo? Punyaku baru jadi base-nya- Astaga, Njo!" Zayden hendak melihat lukisan Kenzo. Namun apa yang dilukisnya membuat Zayden terkejut. Apakah yang dilukis oleh Kenzo sebenarnya? Ia melukis Zayden yang sedang melukis lukisannya. "Pfftt!!!" Zayden menutup mulutnya untuk menahan tawanya. Kenzo mengernyitkan dahinya, "Loh, kenapa ketawa? Jelek, ya, lukisan aku?" "E-enggak, kok- Hihihi..." Zayden terkekeh kecil lalu menyendokkan spaghetti ke mulutnya, dan kembali melukis.
Zayden awalnya sedang fokus melukis. Namun entah mengapa tiba-tiba matanya tertarik kepada cumi tepung yang ada di nasi goreng Kenzo. Kenzo menyadari apa yang diperhatikan Zayden sedari tadi. Dengan peka ia bertanya, "Kamu mau coba cuminya?" Zayden menengok dengan mata berbinarnya lalu mengangguk. Kenzo mendengus gemas, lalu mengambil piring dan sendoknya, dan iapun menyuapi Zayden sesuap nasi goreng dengan cumi tepung di atasnya. "Enak, Yang?" tanyanya. Zayden mengangguk, "Enak! Kamu cobain, deh, Njo. Enak banget!"
"Iya, deh..." Kenzo tersenyum kecil lalu menuruti perkataan Zayden. Ia menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya, dan matanya pun terbelalak. Pujinya, "Iya, lho, enak banget!" Mereka berhenti melukis sejenak untuk makan, karena makanan utama mereka mulai mendingin. Tidak hanya makan makanan mereka masing-masing, terkadang mereka juga berbagi makanan-seperti Kenzo yang tadi menyuapkan nasi gorengnya ke Zayden, dan begitupun sebaliknya Zayden yang menyuapkan spaghetti ke Kenzo.
Setelah makanan utama mereka habis, mereka menegak minuman mereka sedikit dan lanjut menyelesaikan lukisan masing-masing. Meskipun sedang fokus dengan pekerjaannya, Kenzo sesekali menyempatkan diri untuk mencuri-curi pandang ke arah Zayden. Ia juga sesekali mengambil foto dengan ponselnya secara diam-diam, lalu kembali fokus dengan lukisannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL/B×B] I don't give a fxck, you're mine.
RomanceZayden Owen Baskara, seorang siswa SMA yang mempunyai possessive parents. Semua perkataan orang tuanya harus dipatuhi. Termasuk di mana ia akan bersekolah, jadwal kegiatan, dan lain-lain sebagainya ia turuti semua itu demi orang tuanya tersenyum. Ia...