Hening tak ada percakapan setelah jawaban Sakura, hanya dentingan jam dinding yang berdenting menandakan sekarang sudah pukul 20:00
Sakura mulai bosan dan ia hendak beranjak sebelum interupsi Obito kembali membuatnya duduk
"Katakan padaku... Kenapa bisa Rin sampai menangis? Kau mengatakan sesuatu yang membuat nya menangis kan?-" kini ucapan Obito bagai panah yang menusuk dada Sakura
Kakashi tak tinggal diam, ia berdiri dari duduknya namun intonasi suara disebelah nya membuatnya terhenti
"Obito... Cukup!-" interupsi Shisui membuat suasana kembali hening
Sakura tak tahan dengan sesak didadanya
"Sepertinya kau masih mengharapkan nya ya?-" kini suara Sakura terdengar bergetarIa benci dirinya yang lemah, sekali lagi Sakura kalah dalam cinta nya
Obito menatap Sakura lekat dengan alis yang bertaut "Apa maksudmu?-" pertanyaan Obito yang hanya di balas smirk oleh Sakura
"Baiklah... Ini untuk kesekian kalinya yah dalam hidupku aku harus kalah... Ne! Rin-neesan kau pemenangnya. Dia memilihmu. Kutarik kembali ucapanku tadi pagi. Namun aku bukan pengecut, aku hanya mundur karena merasa percuma dan lelah jika harus berjuang lagi dan lagi tanpa hasil-" ucap Sakura mengalihkan atensi nya pada Rin yang kini berdiri di sebelah Kakashi
Obito semakin mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti
"Sakura! Kau bicara ap-
"Besok! Aku akan mampir ke-manor Uchiha! Aku akan menemui Madara Oji-sama..." potong Sakura dengan suara yang semakin terdengar lirih
Shisui melangkah mendekati ranjang, ia harus menghentikan ini jika tidak entah apa yang akan terjadi pada hubungan sang kakak kedepannya
"Sakura? Apa maksudmu? Mengapa kau ingin menemui Madara-sama?-" pertanyaan Shisui dibalas smirk sinis dari Sakura
"Aku akan membatalkan pertunangan ini, sesuai keinginan mereka-" ujar Sakura menunjuk dengan jempolnya kebelakang kearah Obito dan Rin yang tengah ia belakangi tanpa menatap mereka
Dheg!!!
Obito tertegun dengan mata membulat tak percaya dengan pendengarannya. Kakashi yang menganga dengan pendengarannya dan Rin yang terlihat meneteskan air mata yang menurut Sakura itu adalah air mata kebahagiaannya
"Tunggu! Tunggu dulu maksudmu apa hah?!!" kini intonasi suara Obito meninggi dengan nada membentak. Tentunya membuat Kakashi Shisui dan Rin tersentak kaget namun tidak dengan Sakura.
Sakura berbalik dan menampilkan senyuman manisnya
"Kurasa aku tak perlu menjelaskan apapun padamu. Kau tentu mengerti yang kumaksud, maaf aku yang manja dan sulit diatur. Seharusnya aku sadar akan posisiku dari dulu. Seharusnya aku tidak menahanmu dalam perjodohan ini, seharusnya aku mengiyakan saranmu untuk membatalkan perjodohan ini tahun lalu. Aku akan bertanggung jawab dan biar aku yang mengajukan pembatalan pada Madara Oji-sama... Aku tidak akan membawa nama kalian pada alasanku. Jadi kalian bisa berbahagia-" tutur Sakura lalu membungkuk 90° dan melenggang pergi meninggalkan keheningan yang mencekam
Obito mengepalkan tangannya rahangnya mengeras giginya bergemelutuk tanda ia benar-benar marah pada tindakan dan pemikiran sepihak dari Sakura
Brangggg
Prayyyy
"Kyaa- Rin menjerit kaget saat Obito mengacak seluruh barang yang ada diatas mejanya
Obito berusaha turun dari ranjang nya jika saja Shisui dan Kakashi yang sigap menahan pergerakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Fragile {Obito Uchiha X Sakura Haruno}
Fanfiction(Tahap Revisi) Mengisahkan perjalanan cinta sepihak dari dua insan *Laki-laki yang dia cintai tidak mencintainya malah terbilang membencinya* *Wanita yang dia cintai dan kagumi hanya memberinya harapan palsu* Akankah takdir cinta mereka dipertemu...