Sakura Pov
•
•
•Satu bulan setelah peristiwa itu. Aku mulai membuka diri pada calon suamiku. Obito, pun sebaliknya ia juga selalu mengatakan isi hatinya padaku... Saling berbagi cerita dimulai dari cerita ringan seperti keseharian dan cerita berat seperti pengalaman
Hubungan kami pun berangsur membaik dan kondisi Obito pun sama. Ia sudah bisa beraktivitas seperti sediakala, meski setiap satu minggu sekali ia harus check up kerumahku...
Haha ya rumahku, tak perlu repot-repot kerumah sakit jika istrimu! Ralat, maksudku adalah calon istinya adalah seorang dokter specialist. Tentunya kau hanya perlu pulang keapartemen calon istrimu dan melakukan pemeriksaan
Hari ini adalah weekend tapi jadwal kami tetap memadat seperti tak pernah ada waktu libur untuk kami... Obito yang sibuk dengan istri-istri kertasnya dan aku yang sibuk dirumah sakit, kadang kami hanya bertemu saat malam. Itupun jika salah satu dari kami pulang dan tidak lembur di kantor
Aku melirik jam, jarum jam kini bertengger di angka sembilan 'hufftt' kuhembuskan nafasku, meregangkan otot-ototku dan sedikit menggelengkan kepalaku agar tidak kaku
Lemburku di hari minggu akhirnya selesai, besok aku mulai libur untuk mempersiapkan pernikahanku
Membayangkan nya membuat sudut bibirku terangkat, sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Obito... Ups maksudku nyonya Uchiha
Kulangkahkan kakiku menuju lift, aku sering membawa mobil sendiri tidak biasa diantar jemput supir. Kebiasaan dari waktu kuliah yang selalu apa-apa sendiri sehingga saat Obito menawariku seorang supir, aku menggeleng dan syukur nya ia tak memaksakan kehendaknya
Mobil mercedesku sudah keluar dari area rumah sakit, kulirik kaca spionku tak ada mobil dijalanan ini. Mungkin karena ini sudah cukup larut dari waktu pulang kerja
Atensiku tak sengaja menangkap sosok yang kukenal didekat sebuah bangunan, cafe? Kurasa? Sosok itu tampaknya mengenali mobilku meski jarak mobil dan cafe itu cukup jauh
Drrrttt
Ponselku bergetar, tertera nama dobe rubah dipanel atas nya. Kugunakan headsetku dan menekan ikon hijau
"Hmm- hanya gumaman tak jelas dariku saat mendengar suara cempreng sahabat bodohku disebrang jalan sana
"Aku lelah... Ingin pulang-" ujarku pelan saat membalas ocehan panjang lebar Naruto, ia berkata agar aku menepikan mobilku dan bergabung dengannya dan Hinata untuk makan malam di cafe yang buka 24 jam itu...
Lagipula yang benar saja, seorang pewaris duo perusahaan hanya mengajak pacarnya makan malam di cafe? Pelit sekali si usuratonkachi itu... Hinata? Ya pasti anak itu nurut-nurut saja secara ia bersedia kemanapun asalkan dengan si dobe tapi mau seperti apapun pacarmu menerimamu tetap sajakan harus menciptakan suasana yang... Hmm bagaimana aku jelaskan ya? Romantis kurasa
Ah shit! Memikirkan ajakan Naruto tadi yang mengajak Hinata makan malam diluar membuatku sedikit iri pada sikuning... Sudah dua minggu saat terakhir kali kami, aku dan Obito pergi berkencan dan sekarang
Kulirik jam tanganku, waktu sudah menunjukan pukul 21:20 sebentar lagi setengah sepuluh malam dan aku belum makan malam... Aku bertanya-tanya apakah Obito sudah makan? Mengingat text massage yang ia kirim jika ia pulang lebih awal
Kuharap dia tidak menungguku seperti terakhir kali dan ketiduran dimeja makan dengan perut belum terisi, memikirkan nya saja sudah membuatku merasa bersalah
Tapi toh tak apa, dalam lima bulan kedepan kami akan memiliki waktu untuk kami sendiri karena cuti yang kami ajukan. Lima bulan waktu yang singkat sebenarnya untuk sekedar cuti setelah menikah, aku mengajukan waktu cutiku selama setahun pada dewan direksi rumah sakit namun mereka dengan kejamnya menolak mentah-mentah
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Fragile {Obito Uchiha X Sakura Haruno}
Fanfiction(Tahap Revisi) Mengisahkan perjalanan cinta sepihak dari dua insan *Laki-laki yang dia cintai tidak mencintainya malah terbilang membencinya* *Wanita yang dia cintai dan kagumi hanya memberinya harapan palsu* Akankah takdir cinta mereka dipertemu...