Ruang makan pun terdengar sangat nyaring karena suara heels wanita itu. Anna pun mengalihkan pandangan, ia melihat dari ujung kaki hingga rambut wanita itu, ingin tahu siapa wanita yang saat ini tengah berjalan kearah mereka. Alviro dan Vano pun tidak bergeming akan kedatangan wanita itu.
"Selamat pagi, kenapa kalian tidak menungguku untuk sarapan bersama?" Tanya nya pada mereka yang berada di ruangan itu, tetapi tidak mendapat respon dari siapapun.
Wanita itu kini berdiri di belakang tubuh Alviro, tangan nya menggapai pundak Alviro dan turun ke arah dada bidangnya. Alviro pun tidak bergeming sama sekali, ia membiarkan wanita itu terus - menerus mengusap dada bidangnya.
Sesekali Alviro melihat ke arah Anna, hanya ingin memastikan tanggapan gadis itu. Tetapi Anna tidak memperdulikan itu, ia terlalu fokus dengan sarapan pagi nya.
Hingga Alviro menyelesaikan sarapan pagi nya, ia meraih tangan wanita yang sedari tadi berdiri di belakang nya, untuk duduk di pangkuannya. Wanita itu pun menurutinya.
Vano yang melihat Alviro melakukan itu pun langsung membulatkan matanya terkejut, refleks menoleh ke arah Anna, Anna pun menoleh saat Vano melihat dirinya.
Mata Anna terkejut ketika melihat Alviro dan wanita itu yang tengah duduk di pangkuan Alviro, sembari tangannya yang melingkar di leher Alviro. Ini di ruang makan, dan pria itu melakukan hal menjijikan menurutnya.
Tetapi seperkian detik, Anna dan Vano pun fokus kembali dengan sarapan mereka, menurut Vano itu adalah hal yang biasa ia lihat, tapi tidak dengan Anna.
Hingga Anna mendengar suara kecupan, lalu ia melirik ke arah tempat duduk Alviro, dan ya, mereka sedang melakukan ciuman panas penuh gairah.
Sedangkan Alviro sengaja melakukan permainan itu, adik kecil nya sudah terlanjur bangun, saat wanita di belakangnya mengelus - elus dada nya, dan saat itu juga, Alviro menatap wajah Anna, ia membayangkan bermain dengan gadis itu.
'Oh shit! saya tidak bisa menahannya, padahal saya baru menatapnya, tapi ia membuat saya hilang akal,' gumam Alviro.
Alviro menarik tengkuk leher wanita itu, ia melumat nya dengan sangat brutal, hingga wanita itu sangat susah untuk mengimbangi lumatan - lumatan kasar yang Alviro berikan. Dress yang di kenakan oleh wanita itu pun mulai terangkat, hingga memperlihatkan pangkal paha nan mulus itu.
"Yak Alviro!! Kalau kau ingin bermain, jangan di ruangan ini! Banyak ruangan yang layak, ini adalah ruangan makan!" Protes Vano, karena mereka saat ini tengah melakukan sarapan pagi.
Alviro menghentikan lumatannya ketika ia mendengar protes dari Vano. "Kau iri? Atau ingin bermain bersama?" Alviro manaikan satu alis nya dengan senyuman tipis pada bibir nya yang terlihat basah.
"Kau gila!" Vano tak habis pikir, oleh pikiran yang ada di otak sahabatnya, pria itu benar - benar sangat gila.
Sedangkan Anna hanya menatap Alviro heran, kenapa ia bisa dengan semudah itu bermain di tempat seperti ini.
Sedari tadi Alviro terus - menerus menatap Anna, matanya menelusuri setiap inci tubuh Anna, hingga ia berhenti di bagian dada ranum Anna yang sedikit terekspos, karena baju yang ia kenakan.
Tangan Alviro pun tidak tinggal diam, ia meremas buah dada wanita di pangkuannya, dengan tatapan yang tak pernah lepas dari Anna, wanita itu pun merasakan sesuatu di bawah sana yang sudah mengeras.
Bermain dengan wanita lain, tetapi Anna yang di jadikan bahan pikiran fantasinya.
Sedikit ada kekesalan di diri Alviro, karena ia tidak bisa bermain dengan wanita yang ia inginkan, dan berujung melampiaskannya kepada wanita yang kini duduk di pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond : The Dominant [THV]
ActionKisah seorang gadis yang bernama Annastasia Alodia De Lauro, ia hidup sebatang kara yang hanya di temani oleh sang Nenek. Hidup nya berubah ketika ia bertemu dengan pria yang sangat dominan. Alviro Luciano Costello adalah anak angkat dari keluarga M...