Masih berada di dalam sebuah ruangan yang cukup besar, lebih tepat nya ruangan kantor Alviro. Vano tengah meminta izin untuk membawa sang karyawan kepada Boss nya. Berharap akan mendapatkan izin dari nya.
'Tidak akan saya izinkan.' batin Alviro.
"Silahkan, itupun kalau dia mau," kata Alviro.
"Anna kemarilah." Vano duduk di salah satu sofa panjang disana, dan Anna pun menghampirinya. Sedangkan Alviro masih setia duduk di kursi ternyamanya.
"Ya Tuan?" Tanya Anna.
"Nanti malam kamu ada acara tidak?" Tanya Vano kepada Anna, dan Anna hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Aku sudah meminta izin kepada bossmu, dan ia mengizinkannya,"
"Lalu?" Tanya Anna lagi.
"Nanti malam ada pertemuan dengan beberapa anak perusahaan, aku ingin mengajakmu ke pertemuan itu. Bagaimana?" Ajak Vano.
Alviro menghentikan aktifitasnya sejenak, ingin mendengar jawaban dari Anna.
"Kalau itu tentang pekerjaan saya akan mengusahakannya." jawab Anna.
"Lihat dia mau." sombong Vano kepada Alviro.
"Memangnya siapa bilang dia tidak mau? Lagipula saya sudah mengizinkannya." Alviro melanjutkan kegiatannya.
"Anna, nanti malam aku akan menjemputmu, berdandanlah yang cantik."
"Baik Tuan,"
Setelah itu, Vano pun langsung meninggalkan ruangan Alviro, suasana hening kembali lagi di dalam ruangan itu.
~~~
Jam pun tetap berputar, menandakan jam kantor telah usai. Alviro berdiri dari duduknya, ia keluardari ruangan itu, menyisahkan Anna seorang diri.
Tok
Tok
Tok
Nindia masuk kedalam ruangan Alviro. "Ini, pakailah nanti malam," Nindia memberikan satu paper bag kepada Anna.
"Untukku?" Tanya Anna bingung.
"Lalu? Hanya ada kamu diruangan ini." Tanya Nindia balik. "Pak Alviro memberikannya untukmu, ia berkata kamu harus memakai baju ini di acara pertemuan nanti malam,"
Anna pun mengambil paper bag itu di tangan Nindia.
"Bukan kah Tuan Alviro tidak datang ke acara pertemuan nanti malam?" Tanya Anna lagi.
"Entahlah, aku hanya disuruh untuk memberikan barang itu kepadamu." Nindia pun pergi meninggalkan Anna di ruangan itu.
"Terimakasih banyak." teriak Anna kepada Nindia, yang di balas dengan melambaikan tangannya saja.
Begitupun dengan Anna, ia keluar dari ruangan itu untuk pulang ke rumahnya, karena nanti malam akan ada pekerjaan lagi untuknya.
***
19.00wib
"Aku tidak yakin akan memakai pakaian ini."
Sedari tadi Anna terus - menerus menatap ke arah cermin, Ia ragu untuk memakai pakaian yang di berikan oleh Alviro. Pakaian yang menurutnya terlalu terbuka. Gaun elegan panjang yang mengekspos lekuk tubuh nya, serta belahan panjang nyaris sampai pangkal paha, lantas dibagian bahu pun cukup terbuka dengan mengekspos bagian indah bahunya.
Tidak lupa dengan kalung yang melingkar indah di leher jenjangnya, dan high heels nya yang begitu elegan. Itu semua adalah pemberian Alviro.
Padahal pria itu tidak memperdulikannya, tetapi ia menyiapkan semuanya untuk Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Diamond : The Dominant [THV]
AçãoKisah seorang gadis yang bernama Annastasia Alodia De Lauro, ia hidup sebatang kara yang hanya di temani oleh sang Nenek. Hidup nya berubah ketika ia bertemu dengan pria yang sangat dominan. Alviro Luciano Costello adalah anak angkat dari keluarga M...