Guys, sampai chapter 15 akan saya publish full ya, nanti 16 ke atas udah berupa spoiler saja 🙏🏻 kalian bisa baca fullnya dengan mengorder PDFnya 🥰
🌸🌸🌸
Ini adalah malam pesta amal natal, seharusnya Kay membenci momen ini selama hidupnya. Tapi waktu telah berlalu cukup lama dan ia sudah bukan lagi Kaylan yang dulu. Kini ia duduk tenang di tengah-tengah pesta, enggan membuat interaksi dengan siapa pun meski kenyataannya saat ini ia dikelilingi oleh orang-orang yang telah dikenalinya sejak dahulu. Melihat keriuhan dan gemerlap pesta yang diadakan oleh orang-orang kaya yang akan menyumbangkan sebagian dari harta kekayaan mereka untuk amal ini, Kaylan kembali teringat masa beberapa tahun silam.
[Flashback]
Seoul, Korea Selatan. Desember 2011.
Kaylan melangkah pelan memasuki aula megah ini. Seharusnya ia tak datang, ia tak diajak pergi ke pesta ini meski seluruh keluarga Lee hadir. Tapi Kay tahu jika Jun pasti datang bersama orang tuanya. Selama liburan musim dingin ini sangat sulit baginya untuk bertemu Jun, meski mereka satu kelas tapi akhir-akhir ini Jun selalu sibuk entah dengan basketnya, bimbingan belajarnya atau beberapa kesibukan lainnya. Kaylan tidak memiliki kesempatan sedikit pun untuk bertemu dengan namja itu.
Kaylan sudah berada di tengah-tengah aula, ia mulai mencari sosok pemuda itu, berharap segera menemukannya.
"Kau mencari siapa?"
Kay menoleh ke sisi kiri, ia menemukan Raviel di sana, menatap padanya dengan tatapan datar.
"Raviel ah, apa kau melihat Jun?" Kay segera bertanya, Raviel adalah teman dekat Jun, ia pasti tahu di mana keberadaan anak itu.
"Tidak tahu! kau pikir aku pengasuhnya?"
Kaylan berjengit, jawaban Raviel sedikit kasar. Meski seharusnya ia telah terbiasa diperlakukan seperti itu namun tetap saja ia terkejut.
Kaylan yang merasa tidak mendapatkan jawaban dengan bertanya kepada Raviel, akhirnya memutuskan untuk mencari ke depan. Ia berjalan melewati barisan kursi dengan orang-orang kaya berpakaian mewah di duduk di sana.
"Kau? apa yang kau lakukan di sini?"
Kaylan menghentikan langkahnya, itu adalah Paman Ahn, orang kepercayaan ayah tirinya. Ia ditahan bahkan sebelum mencapai posisi keluarganya berada.
"Aku akan ke sana, Paman." Kaylan menunjuk tempat di mana ayah tiri dan ibunya berada, saat itulah ia melihat Jun juga duduk di sana, di sebelah Jaerim.
"Kau tidak diperbolehkan berada di sini, Tuan dan Nyonya telah memerintahkan kami untuk mengawasimu!" Pria itu berkata dengan nada tegas.
"Tapi aku hanya ingin ke sana, Paman." Kaylan sedikit merengek, ia begitu ingin berada di sana, bersama Jun.
"Keluar! atau kau akan diusir dengan kasar!"
Kaylan tersentak, bentakan itu membuat sebagian orang menoleh ke arah mereka termasuk ibunya dan juga Jun. Kaylan menatap ke arah Jun dengan tatapan memohon namun pemuda itu lalu mengalihkan tatapannya dan kembali mengobrol dengan Jaerim di sampingnya. Ibunya memberi kode untuk membawanya pergi, maka kemudian dua pria mendekat, kedua lengan ranting Kaylan dicengkeram dan tubuh kurusnya diseret keluar dari aula.
Kaylan meringis, ia merelakan diri berjalan kaki menuju ke aula ini karena ia tak punya uang atau pun kartu bus namun nyatanya Jun tak mau menemuinya.
Kenapa Jun harus seperti itu?
[Flashback end]
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Pretty Boy II
General Fiction[Tamat] Malaikat cantik itu bertemu kembali dengan luka dari masa lalunya. [PDF]