[Saya hanya akan mempublish beberapa full chapter ke depan ya, Guys. Untuk versi cerita lengkapnya kalian bisa mengorder PDFnya ya] 🥰
🌸🌸🌸
"Ishh! lepaskan aku, brengsek!" Kay meronta meski gerakannya terlihat lemah.
"Mr Jun, biarkan kami membawanya pulang, dia akan sangat merepotkan anda." Jed menatap gusar pada sosok yang berada di dalam dekapan atasan mereka itu, Kay sedang mendorong tubuh tinggi atletis Jun dan terkadang mencakar dadanya.
"Biarkan aku membawanya!" nada rendah dan berat itu membuat Jed menyerah.
"Baiklah, semoga dia tidak akan merepotkan anda." Ucapnya kemudian.
Jed membantu membukakan pintu mobil pria tampan itu, membantunya memasukkan tubuh kecil itu ke dalam mobil. Kay tidak membawa mobilnya karena tadi mereka berangkat menggunakan mobil Alex.
"Kalian pulanglah." Jun menutup pintu mobilnya.
🌸🌸🌸
"Siapa yang memberimu izin membawaku pulang ke rumahmu, hah?"
Suara melengking itu memecah suasana senin pagi yang sibuk. Mr Kim dan istrinya yang akan menuju ruang makan dibuat saling tatap, sosok itu berjalan cepat menuruni tangga sembari memasang kemejanya. Langkahnya terhenti di anak tangga terakhir ketika mendapati pasangan suami-istri itu berdiri di sana dan menatap dirinya. Sesaat Kay terdiam sampai kemudian ini mengalihkan pandangannya.
"Jika kau pikir aku akan menerima perjodohan bisnis ini, kau salah! aku menolaknya!" Kay berkata dengan nada geram, berjalan melewati Tuan dan Nyonya Kim begitu saja tanpa menunjukkan sikap hormat sama sekali.
Jun berdiri tertegun di anak tangga dengan tatapan sendunya. Kay memang mabuk berat tadi malam, ketika ia sudah nyaris tak sadarkan diri. Jun memutuskan untuk membawanya pulang namun ternyata keputusannya itu salah, pagi ini Kay marah besar padanya.
"Jun, kau baik-baik saja, Nak?" Nyonya Kim mendekati puteranya, mengulurkan tangannya untuk mengusap pundak tegap pemuda tampan itu.
"Tidak apa-apa, Eomma. Aku baik-baik saja." Jun menjawab pelan, "mari kita sarapan." Ia berjalan mendahului ibunya menuju ke ruang makan.
Tuan dan Nyonya Kim saling tatap, sang suami menghela napas, menggelengkan kepalanya lalu mengajak istrinya untuk menyusul sang putera.
🌸🌸🌸
Prankkk!
Gelas kaca berisi cairan teh itu pecah karena terlempar dari meja ketika Kay yang merasa pusing tiba-tiba sempoyongan dan tak sengaja menyenggol gelas itu, ia terjatuh dan menimpa pecahan kaca itu.
Seisi ruangan dibuat terkejut ketika suara benda pecah datang dari arah meja kerja para staf. Kay berdiri dengan wajah marahnya, telapak tangannya berdarah terkena pecahan gelas.
"Kau terluka." Jun yang kebetulan melintas dan nampak panik akan mengambil tangan yang terus meneteskan darah itu ketika Kay menghindarinya.
"Luka ini tidak ada artinya untukku, berhenti bersikap sok baik di depanku, Tuan Kim!" Kay menatap tajam pada atasannya ini.
Jun merasakan pedih di hatinya, rasanya ia tak rela melihat darah menetes dari tubuh pemuda berparas cantik yang kini sangat disukainya ini.
Sudah banyak orang berkumpul tak jauh dari mereka termasuk teman-teman dekat Kay. Beberapa berbisik pelan mengomentari kejadian yang sedikit terlihat aneh ini, Kay nampak teramat marah pada direktur muda di depannya itu dan tak mau disentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Pretty Boy II
General Fiction[Tamat] Malaikat cantik itu bertemu kembali dengan luka dari masa lalunya. [PDF]