Chapter 3

2.9K 199 9
                                    

PERHATIAN!! INI FF YG AKU REMAKE DARI SALAH SATU NOVEL SANTHY AGATHA, SEKALI LAGI AKU HANYA REMAKE DAN JIKA KALIAN INGIN MENCARI NOVELNYA KALIAN BISA CARI DENGAN NAMA YANG MENJADI JUDUL FF INI KARENA AKU NGGAK MERUBAH
APAPUN KECUALI UNTUK MENDUKUNG
BERJALANNYA FF INI.

.
.
.
.

Bab 3

Perjalanan itu terasa menyiksa dan Nunew dilempar begitu saja dengan kasar oleh bodyguard Zee ke bagasi dan dikunci dari luar.

Nunew berusaha menendang, berteriak, meronta, tetapi pada akhirnya dia kelelahan dan kehabisan oksigen.
Menyadari bahwa ruang bagasi ini begitu sempit dan pengap dengan asupan oksigen yang makin menipis, Nunew terdiam. Ia berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar keras, campur aduk antara rasa takut dan ingin tahu, akan dibawa kemanakah dirinya ?

Lama sekali Nunew menunggu, sampai akhirnya mobil itu melambat. Terdengar suara pintu gerbang yang berat dibuka, lalu mobil itu melaju lagi, melambat, dan kemudian berhenti. Suara pintu mobil dibanting. Dan syukurlah, ada gerakan membuka bersiap melompat dan menyerang siapa saja yang membuka pintu bagasi itu, lalu kabur. Ah ya Tuhan, semoga semudah itu.

Pintu bagasi terbuka sedikit dan secercah cahaya masuk melalui celah yang hanya dibuka sempit.

"Nunew," itu suara Zee dan lelaki itu memanggil namanya. Wajah Nunew langsung pucat pasi. Lelaki itu sejak awal sudah mengetahui penyamarannya!

"Aku akan membuka pintu bagasi ini, tapi kau harus berjanji untuk bersikap tenang dan tidak memberontak," Ada seberkas senyum di suara Zee. Kurang ajar. Lelaki itu pasti dari tadi sudah menertawakan kebodohannya!

"Kau ada di rumahku, dan perlu kau tahu, para pengawalku sangat tidak ramah. Jadi kau harus turun dengan sikap penurut dan tenang, demi dirimu sendiri, karena para pengawalku mungkin akan melukaimu kalau kau bertindak bodoh". Rumah Zee.

Nunew memejamkan matanya frustrasi. Dari informasi yang dia dapatkan, rumah Zee yang terletak di atas tanah begitu luas di kawasan elite pinggiran kota.
Rumah itu dipagari dengan pagar tinggi di sekelilingnya dan setiap akses masuk dijaga oleh pengawal-pengawal Zee.

Tidak ada seorangpun yang bisa masuk ke area
rumah ini tanpa sepengetahuan Zee. Begitupun, tidak akan ada orang yang bisa keluar dari rumah ini tanpa seizin Zee.

"Bagaimana Nhu? Apakah kau berjanji untuk bersikap baik, dan aku akan mengeluarkanmu secara manusiawi. Atau kau memilih bertindak bodoh lalu mungkin aku akan mengikatmu dalam karung dan kusekap di gudang," suara
Zee di luar menyadarkan Nunew dari lamunannya.

"Kenapa kau membawaku kemari?," gumam Nunew penuh keberanian. Terdengar suara Zee terkekeh di luar sana,

"Menurutmu kenapa Nunew? Apa kau pikir aku
semudah itu diracuni di tempat umum? Apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau selama ini mengendus-endus mencari kesempatan untuk membalaskan dendammu?" Suara Zee terdengar dekat,

"Kau sudah bermain api," bisiknya,

"Sekarang saatnya kau untuk terbakar."
Pintu bagasi itu terbuka tiba-tiba dan Nunew belum siap meronta. Lagipula, percuma meronta. Di belakang Zee yang berdiri dengan pongahnya, ada beberapa bodyguard dengan tubuh kekar bertampang seperti batu. Dan melihat
tampang dan penampilan mereka, Nunew tahu, mereka tidak akan segan-segan melukainya kalau dia berbuat sesuatu yang sekiranya akan mencelakakan majikan mereka. Zee mundur selangkah, lalu mengulurkan tangannya setengah membungkuk,

Sleep with The Devil - ( ZEENUNEW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang