Chapter 15

2.2K 157 15
                                    

PERHATIAN!! INI FF YG AKU REMAKE DARI SALAH SATU NOVEL SANTHY AGATHA, SEKALI LAGI AKU HANYA REMAKE DAN JIKA KALIAN INGIN MENCARI NOVELNYA KALIAN BISA CARI DENGAN NAMA YANG MENJADI JUDUL FF INI KARENA AKU NGGAK MERUBAH
APAPUN KECUALI UNTUK MENDUKUNG
BERJALANNYA FF INI.

.
.
.
.

Bab 15

Hari pertamanya dalam kebebasan dan Nunew luar biasa menikmatinya. Rumah mungil yang dikontraknya masih tertata rapi seolah-olah tidak pernah ditinggalkan sebelumnya. Mungkinkah Zee mengirimkan orang-orangnya untuk membersihkan rumah ini? Nunew menggelengkan kepalanya dan mencoba menghapus bayangan Zee dari pikirannya. Dia harus melupakan lelaki itu dan melangkah maju.

Pagi itu yang dilakukan oleh Nunew pertama kali adalah memeriksa kulkasnya dan mengerutkan kening ketika menemukan kulkasnya penuh bahan makanan. Ini pasti pekerjaan lelaki itu, gumam Nunew, menolak menyebut nama Zee demi usahanya melupakannya. Tetapi Nunew tidak mau membiarkan gangguan ini merusak hari pertamanya, sayuran, daging sapi, dan telur. Lalu dia membuat tumis daging dengan sayuran dan telur yang berbau harum, setelah menuang masakan harum itu dari wajan, Nunew menuang teh hangat yang sudah diseduhnya tadi pagi ke cangkir berwarna putih, dan meletakkan semuanya di meja. Sambil menyantap makanannya Nunew menyalakan komputernya.

Hal pertama yang harus dilakukannya adalah mencari pekerjaan, karena Nunew harus bertahan hidup. Seperti semula. Seingat Nunew, dirinya masih punya tabungan di rekeningnya, tidak banyak memang hanya cukup untuk bertahan hidup selama satu sampai dengan dua bulan setelah dikurangi pembayaran kontrak rumah kecil ini secara bulanan. Setelah itu Nunew harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri sekaligus membayar tempat tinggalnya, kalau Nunew tidak bisa melakukannya, dia akan menjadi gelandangan. Jadi, waktunya untuk mencari pekerjaan sangatlah sempit.

Oh ya, hal kedua yang harus dilakukannya adalah mengambil uang tabungannya, mungkin nanti siang dia akan ke bank. Nunew menghirup tehnya yang terasa harum dan meneguknya dengan tegukan panas yang nikmat. Lalu mulai menyantap sarapannya sambil membuka situs pencari pekerjaan di komputernya.
Lowongan kerja... lowongan kerja yang cepat dan sesuai kualifikasinya.. Mata Nunew bergerak cepat dan mencatat beberapa perkerjaan yang sesuai. Dia mengirimkan email surat lamaran ke beberapa perusahaan tersebut sambil menghabiskan sarapannya.

Ketika Nunew selesai melakukan kegiatannya, waktu sudah hampir jam dua belas siang. Nunew teringat bahwa dia harus ke Bank, dengan bergegas Nunew mengambil tas kecilnya dan hendak keluar rumah ketika ada yang mengetuk pintunya. Seketika Nunew waspada. Dia tidak pernah punya teman sebelumnya. Jadi, itu tidaklah mungkin teman yang bertamu. Lagipula, dalam penyamarannya waktu itu karena berencana membalas dendam kepada Zee, tidak banyak yang tahu kalau Nunew tinggal di rumah mungil ini.

Apakah itu musuh Zee yang ingin mencelakainya?
Nunew bergidik ngeri. Kemudian menggelengkan kepalanya, berusaha menenangkan diri. Tidak, Zee pasti sudah mengurus masalah itu sebelum memutuskan melepaskan Nunew. Jadi, siapa yang sedang mengetuk pintunya saat ini? Dengan hati-hati Nunew mengintip melalui jendela sebelah dan menemukan seorang lelaki dengan setelan jas mahal dan resmi berdiri di depan pintunya. Dari penampilannya, tampaknya lelaki itu lelaki baik-baik. Tetapi penampilan bisa menipu bukan?
Nunew masih tidak bisa percaya bahwa Dokter Teddy yang begitu baik dan selalu tersenyum itu ternyata adalah psikopat berjiwa kejam.

Nunew meraih pisau dapur dan membuka pintu dengan hati hati, membiarkan rantai tetap menahan pintu itu,

"Siapa?," Nunew menatap pria tampan dalam balutan jas rapi itu sambil mengerutkan keningnya.

Sleep with The Devil - ( ZEENUNEW )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang