Joshua tinggal di sebuah appartement mewah. Hidupnya berkecukupan, karena dia adalah seorang arsitek jenius yang jasanya banyak di cari oleh orang. Dia tidak perlu mencari uang susah payah seperti orang kebanyakan, karena uanglah yang mencarinya.
Joshua memiliki insomnia, yang bisa ia lakukan hanyalah merenung dalam kesenderiannya. Ia pun memutuskan untuk pergi ke cafe yang biasanya ia kunjungi. Cafe itu buka hingga tengah malam dan berada tidak jauh dari apartemennya. Joshua biasanya pergi saat tengah malam dan baru akan pulang ketika pagi menjelang.
Saat Joshua sampai di cafe itu, ia memilih tempat duduk favoritnya. Di pojok dan sedikit tersembunyi, sehingga ia bisa leluasa untuk duduk dan berpikir sepanjang malam sambil meminum kopinya. Lalu ia melihat perempuan itu, sedang membersihkan sebuah meja. Selama ini Joshua sering mengambil shift malam sebagai pelayan cafe, sebagian besar tugasnya adalah bersih-bersih. Karena Joshua sering melihat perempuan itu membersihkan piring dan meja yang kotor, belum lagi lantai-lantai kotor yang harus dipelnya.
Sepertinya kehidupan perempuan itu sangat sulit, sehingga ia harus mengerjakan pekerjaan berat ini di shift malam.
Perempuan itu bertubuh mungil dan sepertinya ia memiliki tangan yang rapuh untuk bekerja seberat ini. Ketika Joshua melihat perempuan itu membawa begitu banyak piring dan gelas dalam satu nampan, gadis itu tampak oleng, sedangkan para pekerja pria di cafe itu tampak tidak berniat sedikit pun untuk membantu perempuan itu. Joshua segera beranjak dari kursinya dan mengambil nampan yang dibawa oleh perempuan itu. Saat seorang pelayan pria melihat kejadian itu, ia langsung mengambil nampan yang berada di tangan Joshua dan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada Joshua.
Sudah jam 7 pagi, Kiara baru sampai di kontrakannya. Hidup memang keras padanya, ia hidup sebatang kara di dunia ini, ia harus berjuang sendirian untuk bisa makan setiap harinya. Kiara dibesarkan di panti asuhan selama 17 tahun hidupnya, sampai suatu ketika pria tua -penjaga panti- berbuat yang tidak senonoh kepadanya. Kiara memutuskan untuk kabur dari rumah panti tersebut dengan memebawa uang gaji part timenya yang sudah ia tabung sejak lama.
Kiara berpikir setelah ia keluar dari panti asuhan, hidupnya akan jauh lebih mudah. Tetapi pada kenyataannya, di awal pelariannya dari panti asuhan, Kiara harus bekerja di dua tempat, di sebuah restoran sebagai pencuci piring dan tukang bersih-bersih di sebuah cafe. Untung saja di cafe tempatnya bekerja ia bisa menjadi pelayan cafe, sehingga ia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai pencuci piring dan hanya mengambil pekerjaan di cafe sebagai pelayan cafe yang bekerja di shift malam.
Pekerjaan di cafe itu memang sangat berat, karena tidak ada perbedaan gender dalam melakukan pekerjaan, sehingga Kiara juga harus bisa mengerjakan pekerjaan yang biasanya pelayan pria kerjakan. Karena hal itulah badan Kiara remuk redam ketika ia pulang bekerja. Tetapi setidaknya ia tidak perlu bekerja di dua tempat lagi dan tidak perlu cemas untuk memikirkan uang sewa kontrakannya.
Kiara berlari sambil merutuki dirinya, karena ia ketiduran dan lupa menyalakan alarmnya, sehingga ia sekarang terlambat untuk masuk kerja. Kiara bisa membayangkan betapa marahnya manager cafe itu. Manager Cafe itu dari awal sudah tidak menyukai Kiara, dia selalu mencari-cari kesalahan Kiara.
Kiara terus berlari sekencang-kencangnya, saat ia hendak menyebrang, ada mobil yang hendak melintas. Untung saja mobil itu dapat menegerem dan tidak menabraknya. Pengemudi itu turun dari mobilnya, pria itu, pelanggan yang sering datang ke cafe. Ia langsung memarahi Kiara karena menyebrang tanpa melihat keadaan sekitar terlebih dahulu. Kiara meminta maaf kepada pria itu, pria itu langsung pergi meninggalkan Kiara. Ketika Kiara masuk ke Cafe, manajernya memarahinya dan menghukumnya, dia menyuruh Kiara untuk mencuci piring kotor tanpa bantuan dari siapapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Review SanthyAgatha Novels
RandomHi guys... Xixi... Maaf yah bukannya nge-update my works malah nulis review novel-novelnya Santhy Agatha... Oya FYI SPOILER ALERT ON... jadi bagi kalian yg gak suka spoiler... silahkan membaca langsung karya dari Sist Santhy Agatha langsung... I r...