Tuhan beri aku kesempatan untuk bertemu dengan pohon setenang kamu.
Langit langit dan bintang bersemu melihat kita bersama sepanjang waktu.
Kujaga daunmu kau jaga nyamanku.
Sekeruh apa langit di atas berwarna gelap kamu tetap tempat pulang dari lelah.
Bersamamu aku berbaring tertawa seperti terbang mengapai bintang.
Angin berseliweran memeluk kita berdua.
Kupanjat dahanmu untuk bahagiaku selanjutnya.
Namun langkah kecilku ini kian membesar dan menjauh.
Ujung rambutku tak lagi didekapmu.
Badai besar hadir memperkeruh hidup kita.
Langit dan bintang bersedih tetapi tak perduli.
Sedangkan kamu, hanya diam disana terlihat kokoh walau datang badai lebih dari kemarin.
Daunmu masih ramai di sana, seakan mempersilahkan siapapun untuk duduk dan bersandar.
Seperti mimpi buruk di siang hari, dari jendela kamarku.
Ada seseorang yang duduk di sana, yang kamu peluk erat.
Kamu sayang dengan tulus, kamu belai rambutnya, kamu ucap kata-kata penenang, kamu hapus air matanya.
Lalu saat itulah, kaca dikamarku pecah, kamarku berwarna merah dan lama-kelamaan menjadi hitam. Aku hanya bisa meringkih lirih melihat kamu bersama dia yang manis itu.syahwi
12, April 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
sedih nan senang
Acakhalo, ini cerita baruku. sedikit berbeda dari yang biasa aku bagi ke kalian, tapi semoga sedikit banyaknya puisi-puisi ini bisa mewakili beberapa perasaan. sajak-sajak puisiku tidak seindah itu untuk dinikmati, aku hanya menulis puisi itu agar terob...