***
Nami Island menawarkan banyak sekali hal menarik bagi Jaehyun. Pulau kecil yang unik ini menjadi salah satu tujuan wisata terfavorit di Korea Selatan. Bukan hanya karena sudah sering nampang di berbagai drama, namun karena panoramanya memang begitu indah dan memikat.
Begitu sampai, mereka langsung menuju penginapan, memesan kamar, meletakkan barang bawaan lalu memutuskan untuk mengunjungi beberapa tempat untuk menikmati hal-hal menakjubkan yang disuguhkan Nami Island.
Yuta dan Winwin, seperti biasanya, melakuan pola hubungan yang sederhana tapi tetap terkesan manis dengan berjalan bersisian dan menautkan jari kelingking mereka, sesekali berdebat lucu.
Yuta yang terkadang mengeluh saat Winwin merekam wajahnya, namun senantiasa mengawasi sepenuh hati setiap gerak gerik pemuda itu.
Yuta tak pernah ketinggalan merangkul Winwin ketika pemuda itu terlalu sibuk dengan kameranya dan luput memerhatian jalan hingga hampir terjatuh atau menabrak sesuatu maupun seseorang.
Yuta bahkan tak melewatkan kesempatan untuk merapikan rambut Winwin jika tertiup angin, menyingkirkan daun atau kepopak bunga yang hinggap di rambut dan bahuya, juga serentetan aksi sederhana nan manis lainnya.
Sementara itu Jaehyun berjalan di belakang mereka bersama Jungwoo yang tak bisa berhenti tersenyum senang tiap kali melihat aksi manis Yuta.
Jaehyun bahkan bisa melihat bintang-bintang berkerlip di sepasang mata Jungwoo tiap kali menyaksikan keromantisan pasangan itu.
"Aku benar-benar ingin memotret mereka." Jungwoo mendesah berat, menatap Yuta yang sedang menggerutu kecil karena Winwin menggodanya dengan suapan es krim palsu.
"Aku tidak tahu kau punya obsesi pada hal-hal romantis begitu."
Jungwoo melipat bibir dengan cara yang lucu.
"Mereka salah satu tipe pasangan favoritku! Yuta-sunbae selalu kelihatan dingin dan galak, tapi saat bersama Winwin dia terlihat lebih keren dan… gentle."
"Mereka tidak selalu seperti itu." Jaehyun menemukan dirinya berkata, ingatannya memutar kembali kejadian beberapa tahun ke belakang.
"Yuta begitu canggung dengan wanita, mungkin karena itu ia lebih terlihat santai dengan pasangan prianya saat ini meskipun awalnya mereka terlihat agak kaku, dan sepertinya dulu Winwin juga sedikit ketakutan dengan tampilan Yuta yang lebih mirip mafia alih-alih anak SMA."
"Ah, benar juga!" Jungwoo berseru.
"Yuta sunbae dulu mewarnai rambutnya menjadi pirang, kan? Aku melihatnya dalam ingatan kilatmu."
Jaehyun ikut tersenyum mengenangnya.
"Yuta memang lebih menyeramkan saat masa sekolah. Orang-orang cenderung menjauhinya karena takut, dia tidak punya banyak teman."
"Jadi itu yang membuat kalian akhirnya berteman? Orang-orang menjauhi Yuta sunbae karena takut dengan tampilannya, sementara kau di sisi lain, juga tidak punya teman karena…yah, kau adalah kau. Jung Jaehyun si pemuda yang punya kepribadian kacau, bermulut pedas, licik dan dingin."
"Apa?!"
"Aku mengerti." Jungwoo mengangguk khidmad.
Cengiran melebar di mulutnya begitu lugu untuk ukuran seseorang yang baru saja memberi komentar sarkas yang kejam.
"Well, yang penting sekarang kalian sudah berteman. Tidak masalah jika awalnya Yuta-sunbae hanya terpaksa."
"Kim Jungwoo... Kau benar-benar belajar cepat caranya menghina orang, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE||JAEWOO|| LONG VER🔞
Fiksi PenggemarWarning! Warning! Warning! BL! YAOI! Yang gak suka Boy x Boy jangan memaksakan diri baca. Resiko tanggung sendiri.Saya sudah menistakan diri dengan menulis yang beginian. Jangan salahkan saya kalau Anda ikut-ikutan jadi nista. Saran saya: Kaburlah s...