20•

3.9K 316 56
                                    

.

Jaemin sendirian, jalan santai dengan memakai hoodie dan celana training malam ini

Entahlah, jaemin pikir udah lama banget dia nggak jalan-jalan malam hari kayak gini. Bahkan dia lupa kapan terakhir dia keluar rumah tanpa kendaraan

Di sepanjang jalan jaemin banyak berselisih sama orang-orang yang emang sekedar menikmati suasana malam bersama kekasih, sahabat, bahkan bersama anjing peliharaannya

Dan ada juga yang sendirian seperti jaemin

Sebenarnya dunia ini indah jika dilihat dari sudut pandang yang tepat

Tapi kadang manusia yang nggak tau tempat harus di bagian mana yang dia lihat agar bisa berubah jadi indah itu

Ada kalanya juga manusia memang dari sudut manapun tetap tak pernah bisa menemukan titik indahnya

Persis seperti jaemin

Jaemin tersenyum memaklumi dirinya sendiri setelah sekejap membayangkan setiap episode kehidupan yang sudah dia jalani

Bagian indahnya berapa persen ya?

Atau jaemin yang nggak tau caranya bersyukur dan selalu merasa nggak adil sama apa yang dikasih Tuhan dalam takdirnya

Mungkin benar itu alasannya

Tapi mau bagaimana lagi? Sejak awal memang itu yang jaemin rasain, memang itu yang dia alami hingga saat ini

Langkah jaemin berhenti, dia seolah membiarkan dirinya sebagai saksi dari keberlanjutan kehidupan di sekelilingnya

Sama

Orang-orang tetap sama, saling sibuk dengan dirinya masing-masing

Sekarang kepala jaemin mendongak menatap langit di atas sana

Hei kenapa bintang terasa berputar secepat itu?

Tes

Ah kenapa juga air mata jaemin bisa jatuh ke bumi tiba-tiba?

"Bunda.... Ayah"

Panggilan yang nggak akan pernah lagi mendapatkan jawaban mau sekeras apapun dia memanggil

"Kalian masih ingat aku kan? " Tanya jaemin

Bibir jaemin tersenyum miris

Di dunia ini dia sebatang kara, tak ada orang tua, saudara bahkan karib kerabat pun jaemin nggak punya karena kedua orangtuanya adalah anak tunggal

Kakek neneknya pun jaemin tak lagi bertemu sejak awal

Kepala yang tadinya mendongak dia bawa untuk menunduk, menatap kedua sepatunya yang tampak cantik dengan gambar kelinci di setiap bagian talinya

Jaemin tatap lagi jalan di depannya

"Sekarang tujuannya kemana? " Tanya jaemin

Siapa?

Apa?

Dimana?

Kebingungan yang jaemin rasakan, langkah jaemin tak lagi punya arah menuju tujuan

Air mata jaemin lancang lagi mengalir turun di pipinya

Tuhan, hidupnya kok begini?

Tuhan punya ekspetasi yang kayak apa pada diri jaemin?

Tuhan ingin jaemin melalui ujian yang seberat apalagi untuk kali ini?

Dada jaemin sesak, hatinya sakit banget, nafasnya terasa pendek. Tangan jaemin naik untuk meremat dadanya biar sakitnya reda

Our Sweetest Embrace (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang