Jaemin tengah merapikan lemari pakaian mereka waktu Jeno membuka kamar dan masuk dengan wajah berantakan miliknya
"Eh Kamu udah pulang" Sambut jaemin
Laki-laki manis itu langsung mendekat dan mengambil tas kerja beserta jas milik jeno sedangkan Jeno menjawab dengan anggukan lalu setelah itu langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri
Sudah satu tahun umur pernikahan mereka, Jeno bekerja di perusahaan sedangkan jaemin bekerja sebagai seorang fotografer di studio miliknya sendiri
Pernikahan mereka bahagia, mungkin?
Karena baik Jeno maupun jaemin sama-sama memiliki kesibukan yang berbeda dan mereka sepakat untuk tidak memiliki anak terlebih dahulu
Jeno bilang dia belum siap untuk membagi waktunya dengan keluarga sedangkan jaemin setuju karna dirinya yang masih belum memiliki persiapan penuh sebagai seorang papa untuk anak-anaknya
Jaemin tidak begitu beruntung dalam keluarga jadi dia takut, takut akan gagal menjadi orang tua dan anaknya nanti akan merasakan hal yang sama seperti dirinya
Jaemin gak mau
"Sayang" Panggil Jeno dari arah kamar mandi
"Iya? " Jaemin mendekat lagi ke arah pintu kamar mandi
"Handuk aku tolongin dong, lupa" Ucap Jeno
Jaemin langsung bergegas mengambilkan handuk lalu memberikannya pada Jeno
"Aku kebawah ya, mau buatin kamu kopi" Ucap jaemin waktu memberikan handuk milik Jeno
Sebenarnya apa yang spesial dari rumah tangga mereka?
Hidup berdua dirumah yang terbilang besar, saling berangkat kerja dari pagi sampai sore bahkan malam
Jeno dan jaemin juga mempekerjakan maid yang pulang pergi karena melihat dari beberapa kejadian, kadang tidak semua manusia itu baik bahkan maid bisa menjadi penghancur rumah tangga majikannya
Jaemin langsung turun menuju dapur untuk segera membuatkan kopi untuk Jeno, ini kewajiban jaemin sebagai suami Jeno bukan?
Belum selesai membuat kopi, tubuh jaemin tiba-tiba dipeluk dari belakang oleh Jeno
Jaemin tersenyum "duduk dulu jen, bentar lagi kopinya siap" Ucap jaemin
Tangan jaemin mengelus tangan Jeno yang melingkar di perutnya
Cup
"Kangen" Ucap Jeno manja
Jaemin terkekeh "iyaa.... Nanti boleh peluk sepuasnya kok" Ucap jaemin
Jeno langsung tersenyum, dia melepaskan pelukannya dan pergi ke ruang tengah rumah mereka. Biasanya kalau malam datang, Jeno dan jaemin sering menghabiskan waktu di ruang tengah sambil meminum kopi hangat, menonton film dan berbagi cerita keseharian mereka
Tak lama setelah Jeno mendudukkan dirinya, jaemin datang dengan dua gelas kopi hangat ditangannya
Jeno tersenyum, dia langsung merangkul pinggang jaemin yang sekarang duduk di sebelahnya
"Capek ya? Mau aku pijitin? " Tanya jaemin
Jeno menggeleng "lumayan. Tapi gausah dipijit, aku mau dimajain sama kamu aja" Jawab Jeno
Jaemin menoleh menatap sang suami, tangannya naik untuk mengelus rahang tegas milik Jeno sampai laki-laki itu memejamkan matanya saat merasakan hangatnya tangan jaemin
"Suami aku udah kerja dengan baik hari ini, kamu hebat sayang" Ucap jaemin
Jeno mengecup tangan jaemin lalu setelah itu dia beralih untuk merebahkan dirinya dengan menjadikan paha jaemin sebagai bantalan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweetest Embrace (END)
FanfictionJaemin hanya punya satu pegangan di dunia ini, dia hanya punya satu rumah yang mampu memberinya peluk paling tenang. Tapi kenapa yang satu-satunya itupun tetap berakhir pergi meninggalkannya? Mana mungkin cinta dibalas khianat sampai semenyesakkan...