•24

3.4K 289 24
                                    


.

"Na"

Jaemin menoleh ke arah mark yang datang dari arah dapur sembari memegang dua gelas kopi di tangannya, keduanya sekarang ada di apartement jaemin karena tadi pagi mark bilang mau berkunjung entah dalam rangka apa

"Makasih Hyung" Ucap jaemin waktu menerima kopi yang dikasih sama mark

Keduanya duduk di alas karpet dengan bersandar ke sofa di belakang mereka. Kebetulan sekarang hari minggu jadi mark nggak harus kerja, dan bisa ngapelin jaemin buat pendekatannya

"Sidang kalian rabu depan ya? " Tanya mark

Ah sidang perceraian, jaemin baru inget lagi kalau rabu nanti dia sama Jeno bakalan resmi berpisah secara hukum

Jaemin mengangguk "iya Hyung" Jawabnya

Mark menoleh, dia tatap jaemin dari samping

"Kamu siap? " Tanyanya

Jaemin terkekeh, fokusnya yang tadi menonton serial drama di TV jadi buyar dan memilih ikut menatap mark di sampingnya

"Apa yang harus dipersiapkan Hyung? " Tanya jaemin balik

"Apapun" Jawab mark

Jaemin mendengus, dia arahkan lagi pandangannya ke TV ddidepan

"Ga ada lagi yang harus disiapin Hyung, ini jalan terbaik buat kami berdua, khususnya buat aku. Aku udah siap hyung" Balas jaemin

Mark menatap lekat jaemin yang masih terus memperhatikan televisi di depannya. Dia lihat wajah cantik itu tersenyum, entah karena film disana atau hal lain

"Kamu ga sendiri kok na. Ada banyak orang yang sayang sama kamu" Ucap mark

"Hyung juga? " Tanya jaemin

"Nggak" Jawab mark membuat jaemin menoleh

"Kenapa? " Tanya jaemin

Mark tersenyum lembut "karena Hyung cinta sama kamu, bukan sayang sama kayak yang lainnya. Rasa yang Hyung punya beda" Jawab mark menjelaskan

Jaemin terdiam mendengar jawaban mark barusan, nggak. Dia bukannya nggak tau tentang perasaan laki-laki Lee di sampingnya ini, jaemin cuma belum nyiapin apapun buat perasaan mark.

"Aku belum siap Hyung" Ucap jaemin

Mark ngeraih satu tangan jaemin buat dia genggam, dia tatap genggaman tangan mereka dengan senyum yang masih betah membentuk tampan di wajahnya

"Kamu ga perlu nyiapin apapun, tetap kayak gini, jadi na jaemin yang sejak awal Hyung kenal. Kamu cukup jalanin hari hari kamu kayak biasanya, biar Hyung yang berjuang perlahan buat dapatin hati kamu" Jelas mark

Mata mereka bertemu, saling mencari arti dalam manik masing-masing

"Hyung... " Jaemin menggeleng

"Hati Hyung, kenapa jatuhnya sama orang kayak aku? " Tanya jaemin

Mark ikut menggeleng "entahlah" Jawabnya

"Pikiran mungkin bisa dikendalikan na, tapi hati? Dia sendiri yang bisa memilih ingin jatuh pada siapa" Jawab mark

Jaemin menunduk "pernikahan aku sama Jeno bikin aku kehilangan kepercayaan buat berhubungan Hyung. Aku takut, daripada meminta Hyung buat nunggu aku siap, aku lebih mau minta Hyung buat berhenti. Ayo berhenti Hyung, cari yang lebih pantas buat Hyung, cari yang lebih baik dari aku ini. Hyung ini sempurna, baik, bijak, mapan, semuanya Hyung punya. Daripada aku..... Diluar sana masih banyak manusia hebat lainnya Hyung " Ucap jaemin

Our Sweetest Embrace (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang