.
"Na"
Jaemin menoleh ke arah mark yang datang dari arah dapur sembari memegang dua gelas kopi di tangannya, keduanya sekarang ada di apartement jaemin karena tadi pagi mark bilang mau berkunjung entah dalam rangka apa
"Makasih Hyung" Ucap jaemin waktu menerima kopi yang dikasih sama mark
Keduanya duduk di alas karpet dengan bersandar ke sofa di belakang mereka. Kebetulan sekarang hari minggu jadi mark nggak harus kerja, dan bisa ngapelin jaemin buat pendekatannya
"Sidang kalian rabu depan ya? " Tanya mark
Ah sidang perceraian, jaemin baru inget lagi kalau rabu nanti dia sama Jeno bakalan resmi berpisah secara hukum
Jaemin mengangguk "iya Hyung" Jawabnya
Mark menoleh, dia tatap jaemin dari samping
"Kamu siap? " Tanyanya
Jaemin terkekeh, fokusnya yang tadi menonton serial drama di TV jadi buyar dan memilih ikut menatap mark di sampingnya
"Apa yang harus dipersiapkan Hyung? " Tanya jaemin balik
"Apapun" Jawab mark
Jaemin mendengus, dia arahkan lagi pandangannya ke TV ddidepan
"Ga ada lagi yang harus disiapin Hyung, ini jalan terbaik buat kami berdua, khususnya buat aku. Aku udah siap hyung" Balas jaemin
Mark menatap lekat jaemin yang masih terus memperhatikan televisi di depannya. Dia lihat wajah cantik itu tersenyum, entah karena film disana atau hal lain
"Kamu ga sendiri kok na. Ada banyak orang yang sayang sama kamu" Ucap mark
"Hyung juga? " Tanya jaemin
"Nggak" Jawab mark membuat jaemin menoleh
"Kenapa? " Tanya jaemin
Mark tersenyum lembut "karena Hyung cinta sama kamu, bukan sayang sama kayak yang lainnya. Rasa yang Hyung punya beda" Jawab mark menjelaskan
Jaemin terdiam mendengar jawaban mark barusan, nggak. Dia bukannya nggak tau tentang perasaan laki-laki Lee di sampingnya ini, jaemin cuma belum nyiapin apapun buat perasaan mark.
"Aku belum siap Hyung" Ucap jaemin
Mark ngeraih satu tangan jaemin buat dia genggam, dia tatap genggaman tangan mereka dengan senyum yang masih betah membentuk tampan di wajahnya
"Kamu ga perlu nyiapin apapun, tetap kayak gini, jadi na jaemin yang sejak awal Hyung kenal. Kamu cukup jalanin hari hari kamu kayak biasanya, biar Hyung yang berjuang perlahan buat dapatin hati kamu" Jelas mark
Mata mereka bertemu, saling mencari arti dalam manik masing-masing
"Hyung... " Jaemin menggeleng
"Hati Hyung, kenapa jatuhnya sama orang kayak aku? " Tanya jaemin
Mark ikut menggeleng "entahlah" Jawabnya
"Pikiran mungkin bisa dikendalikan na, tapi hati? Dia sendiri yang bisa memilih ingin jatuh pada siapa" Jawab mark
Jaemin menunduk "pernikahan aku sama Jeno bikin aku kehilangan kepercayaan buat berhubungan Hyung. Aku takut, daripada meminta Hyung buat nunggu aku siap, aku lebih mau minta Hyung buat berhenti. Ayo berhenti Hyung, cari yang lebih pantas buat Hyung, cari yang lebih baik dari aku ini. Hyung ini sempurna, baik, bijak, mapan, semuanya Hyung punya. Daripada aku..... Diluar sana masih banyak manusia hebat lainnya Hyung " Ucap jaemin
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweetest Embrace (END)
FanfictionJaemin hanya punya satu pegangan di dunia ini, dia hanya punya satu rumah yang mampu memberinya peluk paling tenang. Tapi kenapa yang satu-satunya itupun tetap berakhir pergi meninggalkannya? Mana mungkin cinta dibalas khianat sampai semenyesakkan...