22•

3.7K 307 50
                                    

.

Mark menghampiri Jeno yang tengah duduk di depan teras rumah keluarga Lee dalam keadaan kacau dan wajah yang babak belur

Lee yang lebih tua itu duduk di samping Jeno

"Gimana? " Tanya mark sambil menatap Jeno

Jeno tertawa pelan "apalagi Hyung? " Tanyanya

Mark menggedikkan bahunya, dia mengalihkan tatapannya ke arah dalam rumah yang masih terdengar suara dua orang yang tengah beradu argumen disana

"Puas Hyung? " Tanya Jeno

"Ini kan yang Hyung mau? " Tanya Jeno lagi

Jeno menatap mark yang sekarang juga tengah menatapnya balik

"Ini kan waktu yang Hyung tunggu-tunggu? Perusahaan ku hancur, orang tua aku pun hancur. Aku kehilangan nana, ini kan? Sekarang udah puas Hyung? " Tanya Jeno

Mark mendengus "menurut kamu? " Tanyanya balik

Jeno menatap lemah mark "apalagi? Yang mana lagi sekarang Hyung? " Tanyanya

Satu sudut bibir mark membentuk seringai tipis

"Kamu tau yang mana Jeno" Jawab mark

Kepala Jeno menunduk, badan Jeno udah sakit sejak tadi karena dipukuli sama jaehyun

"Anak nggak berguna. Untuk apa kamu lahir kalau cuma bisa menghancurkan perusahaan saya? Anak haram ini malah nggak tau diri! "

Ah ucapan daddynya tadi

Anak haram ya?

Dada Jeno dihantam keras sama kata-kata tadi, hatinya sakit mendengar itu langsung dari mulut daddynya sendiri

"Hyung juga mau ngambil nana? "Tanya Jeno

"Siapa yang nggak mau sama nana?" Balas mark

Mark terkekeh, dia bawa tubuhnya bersandar pada tiang yang ada di sampingnya. Posisi mereka memang ada di teras rumah, duduk di lantai dingin malam ini

"Gimana rasanya ditinggalin sama orang yang kita cintai jen? "

"Gimana rasanya ngeliat orang tua, rumah satu-satunya yang tertinggal buat kita pulang kalau capek ternyata udah berantakan. Gimana rasanya ketakutan buat ngadepin hari esok yang entah apalagi yang bakalan terjadi. Gimana? " Tanya mark

Kepala Jeno melirik ke arah rumahnya, jaehyun sama taeyong yang masih berantem di dalam

"Kamu masih beruntung, karena sejak kecil ngedapatin kasih sayang yang lengkap dari mereka. Kamu beruntung karena dipeluk oleh dua orang dengan rasa sayang kayak mereka. Kamu manusia paling beruntung karena dicintai oleh sosok hebat kayak nana" Ucap mark

"Tapi sekarang semuanya pergi, beruntung apaan Hyung" Balas Jeno

Mark terkekeh "bukannya ini akibat dari perbuatan kamu sendiri? " Balik mark

"Kamu yang bikin semua ini terjadi, kamu yang ngebuat dunia yang awalnya indah itu jadi kacau. Ini akibat dari perbuatan kamu sendiri kan" Tambah mark

Jeno menggeleng "kalian jahat" Ucapnya

"Nggak. Bukan kami yang jahat, emang seharusnya ini terjadi jen. Kamu kehilangan nana itu adalah karma dari pengkhianatan yang udah kamu lakuin ke dia. Dan kamu yang kehilangan kasih sayang daddy sama bubu itu karena karma atas kamu yang udah terlahir di atas penderitaan aku"

"Ini adil, harusnya kamu nggak nyalahin kami. Harusnya kamu tau kalau dunia ini punya hukum yang berjalan diatas takdir. Udah waktunya kamu juga ngerasain rasanya nggak punya orang tua. Nggak selamanya apa yang jadi milik kamu itu tetap bertahan di sisi kamu. Ini karma buat kamu yang udah terlahir dari hubungan dua manusia yang berkhianat di atas sakitnya wanita lain. Sakitnya kami, sekarang giliran kamu yang tanggung. Selamat" Ucap mark

Our Sweetest Embrace (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang