RIVAL

3.6K 299 9
                                    


"Sasuke'' panggilmu.

"Hm?'' Dia hanya menolehkan kepalanya, tapi matanya tetap tertuju pada layar laptopnya.

"Kamu tidak makan?''

Sasuke menggeleng.

Kamu mendengus, sedikit kesal. "Hey, aku sudah bilang berkali-kali, jika kamu tidak makan, nanti akan terserang penyakit. Seperti waktu itu!''

"Hn,''

Kamu mulai kesal. "Dasar pantat ayam! Kerja keras itu boleh, tapi jangan sampai lupa makan! Pantaaattt!!!''

"Berisik. Jika kamu hanya bisa mengganggu, lebih baik keluar dan ajak saja Sakura untuk makan. Pekerjaanku masih banyak,'' Sasuke masih sibuk dengan mengetik-ketik.

Sekarang kamu mendengus dengan amat-sangat-kesal. "Huh! Baiklah kalau begitu! Aku akan keluar dengan Sakura dan mencari cowok lain yang tidak secuek dirimu! Kamu benar-benar tidak mengertiku!!'' Kakimu mulai berjalan keluar ruangan dengan enggan.

Sasuke menatapmu tajam. "Kau yang tidak mengerti. Aku menanggung beban sebagai ketua divisi 3. Terserah lakukan apa maumu!'' Sasuke berbalik menatap laptopnya lagi.

Darahmu mendidih. Cowok ini mengesalkan! Kakimu melangkah keluar. Tanganmu segera membanting pintu dengan kesal.

Sasuke meremas rambutnya dengan kesal. "Sial''

***

Matamu menatap seluruh pelosok kafe, tempat biasa Sakura jika membolos kerja. Tak lama, matamu menemukan wanita bersurai merah muda tersebut. Ia sedang meminum sesuatu sambil membaca majalah. Kamu segera menghampiri Sakura.

Tanpa ba-bi-bu, kamu langsung duduk di kursi dihadapan Sakura.

"Ah, (Y/N). Tumben kesini saat jam kerja. Apa penyakit membolosku menularimu?'' Sakura yang menyadari kehadiranmu meletakkan majalahnya.

Kamu menghela napas dengan kesal. "Sasuke-maksudku pantat ayam itu... sangat cuek. Aku tidak tahan dengan kecuekannya!'' Kamu melipat tanganmu. "Kita shopping!'' Tanganmu menarik lengan Sakura.

Sakura yang kaget pasrah dan mengikutimu berjalan cepat.

BRUUUGH!

"Aow~'' rintihmu dan seseorang di hadapanmu. Kau -atau dia(?)- menabraknya.

Ia segera bangkit. Rambut wanita itu berwarna merah mencolok. Panjang, namun tak beraturan. Ia membenahi kacamatanya.

"Oh, ya ampun, maafkan aku!'' Wanita itu membantumu berdiri. Ia tersenyum padamu.

Kamu hanya terpaku. Wanita itu sangat jangkug dan cantik.

Sakura yang melihat keanehan darimu segera menyikutmu.

Kamu segera sadar. "Ah, i-iya! Tidak apa-apa, kok!'' Kamu segera berdiri.

Wanita itu tersenyum. "Kalau begitu, aku pergi dulu, ya! Maaf sebelumnya!'' Wanita itu mengangguk.

Matamu terus mengikuti kepergian wanita itu.

"Cantik, ya. Walaupun berkacamata'' komentar Sakura. Kamu hanya mengangguk. Kalian segera berjalan keluar kafe menuju mal terdekat.

***

Kamu melangkah kembali ke ruang divisi 3.

Aku salah. Aku memang yang tidak mengertinya. Seharusnya aku bisa memaklumi kesibukannya sebagai kapten divisi.

Perlahan, kamu membuka pintu ruangan divisi 3.

"Sasuke, aku minta ma...'' langkahmu terhenti saat melihat seorang cewek yang menyuapi Sasuke. Dan Sasuke menurut! "...af''

Matamu tertuju pada wanita yang dengan genitnya menyuapi Sasuke. Itu wanita yang kau tabrak tadi siang di kafe.

"Sasuke?'' Kamu menatap Sasuke bingung. Wanita itu menghentikan kegiatan menyuapi kapten divisi 3 itu.

"(Y/N), dia adalah wakil pertama dari divisi 10. Untuk beberapa hari kedepan dia akan bersama kita karena tugas proyeknya.'' Sasuke menjelaskan, tanpa menatapmu sedikit saja.

Wanita itu meletakkan sendok bekas mulut Sasuke. "Aku Uzumaki Karin, wakil dari divisi 10. Untuk beberapa hati kedepan aku akan bekerja di divisi ini sebagai asisten Uchiha-san karena tugas proyekku. Mohon bantuannya,'' wanita bernama Karin itu membungkukan badannya.

Asisten!? Dia bilang di asisten Sasuke? Drama komedi macam apa ini!? Tanganmu meremas rok yang ku pakai dengan kesal.

"Aku (Y/N) (L/N), wakil ke 2 divisi ini.'' Kamu mencoba tersenyum sekenanya.

Karin berjalan mengambil kursi. Ia menggeret kursi menuju meja Sasuke. Dengan santainya, Karin duduk di kursi itu, tepat di samping Sasuke. Hatimu panas.

"Uchiha-san~ bagaimana rasa masakan buatanku?'' Tanya Karin genit. Tangannya memeluk lengan Sasuke.

Sasuke terlihat biasa saja. "Enak,''

"Aah~ kalau begitu, aku mau, kok jadi istrimu Uchiha-san!''

Sasuke berusaha melepaskan pelukan Karin dengan paksa. "Nggak..''

Matamu berbinar. Sasuke! Dia menolak! Pasti dia akan mengatakan sudah memiliku! Wah, dia memang nomor 1!

"...pekerjaan nomor 1. Aku mau bekerja dulu, menikah itu belakangan saja'' Sasuke tetap mengetik.

Kamu terpaku. Tidak seperti bayanganmu.

"Ah, Sasuke-kun kok jadi dingin begitu, sih~?'' Karin bergelayutan di lengan Sasuke. Darahmu mendidih melihat itu.

"Karin-san! Meskipun aku tahu kau kakak sahabatku, Naruto, tapi aku tidak akan diam jika kau tidak melakukan pekerjaanmu. Aku bisa adukan ini pada ketua divisi 10, Juugo-san.'' Sasuke menatap mata Karin tajam dan menyeramkan.

Karin segera melepaskan pelukannya. Ia segera mengerjakan semua tugasnya. Kau bernapas lega. Setidaknya Sasuke tidak membiarkan Karin bergelayutan padanya.

Ruangan menjadi hening.

Dua jam kemudian, Karin sudah selesai dengan paperwork-nya. Sasuke pun begitu. Hanya kau yang belum selesai.

Sasuke beranjak untuk mengambil minum. Saat Sasuke berjalan, Karin menyusul Sasuke. Ia berdiri di hadapan Sasuke dan.. mencium bibir Sasuke!

Karin memejamkan matanya, Sasuke membelalakkan matanya. Begitu juga matamu. Melihat itu, kamu segera bangkit.

Sasuke sempat sedikit terdorong karena ciuman Karin. Kamu segera berlari kearah mereka dan memisahkan kedua orang itu.

"Sasuke itu... MILIKKU!!!" Teriakmu sambil memisahkan Karin dari Sasuke. "AKU ADALAH KEKASIH SASUKE!!"

"(Y/N)...'' Sasuke menatapmu. Matanya beralih pada Karin. "Apa sih yang baru saja kau lakukan!? Apa kau sadar siapa aku?''

Karin menunduk. "Aku hanya... menyukaimu. Itu saja...''

"Bukankah sudah kubilang berkali-kali kalau aku sudah punya kekasih!?'' Kata Sasuke.

"Kukira bukan (Y/N). Maafkan aku, kau boleh mengadukan ini pada ketua divisi 10,'' Karin menundukkan kepalanya.

Sasuke beranjak keluar ruangan untuk mengadukan perbuatan Karin pada ketua divisi 10. Tapi tanganmu mencegahnya. "Sudahlah, tidak apa''

Sasuke mengurungkan niatnya untuk mengadukan pada ketua divisi 10.

"Hhh...'' Sasuke menghela napasnya. "Baiklah, kau dapat pengampunan dariku. Lain kali jangan seperti itu'' Sasuke berjalan kembali ke mejanya. "Aku hanya mencintaimu'' bisik Sasuke saat melewatimu.

Kamu tersenyum senang. "Iya''

Ice Man (Sasuke X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang