Ex-girlfirend

3K 256 28
                                    

Sasuke meletakkan gelas tehnya. Ia berdiri, menghampirimu dan mengecup keningmu.

"Aku ke Tsunagakure dulu, ya. Ittekimasu,'' Sasuke membuka pintu.

"Iya, aku akan membersihkan apertemen. Itterashai,'' kau melepas celemekmu.

Kau segera mengambil kain lap. Setelah itu, kau masuk ke kamar.

Kau mulai membersihkan meja dan perabot lain.

"Oh iya, laci ini belum pernah dibersihkan'' kau membuka laci di sebelah lemari Sasuke.

Sebelum membersihkan laci, kau mengeluarkan semua benda-benda yang tersimpan termasuk dokumen-dokumen. Di sela-sela dokumen itu, ada sebuah benda asing yang jatuh. Kau segera mengambilnya.

"Apa ini?'' Kau mengambil beberapa kertas kecil yang berceceran di lantai.

Seketika kau terpaku. Disitu ada foto sakura saat masih kecil, Sakura yang memeluk Sasuke, Sasuke yang mencium Sakura, dan foto Sakura yang sekarang.

"Huh? Sasuke mencium Sakura? Lalu, kenapa Sasuke punya foto Sakura yang sekarang? Dan kenapa foto-foto ini berada di laci ini? Apa yang mereka rahasiakan dariku?''

Jangan-jangan, Sasuke berselingkuh dengan Sakura dibelakangku? Apa itu benar?

Matamu berkaca-kaca. Sesegera mungkin kau hapus air mata itu dengan kasar.

"Aku harus mencari tahu. Mungkin Itachi-nii tahu,''

Kau mengambil ponsel dan segera menelepon Itachi.

"Halo? Kediaman Uchiha, dengan Itachi,''

"ITACHI-NII!!'' Panggilmu dengan sedikit panik.

"(Y/N)? Ada apa?''

Kau menyiapkan diri. "Apakah Sasuke dan Sasuke pernah berpacaran?''

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Apa yang terjadi diantara kalian?''

"Sudahlah, jawab dulu pertanyaanku!'' Kau mulai tidak sabar.

Ada keheningan sejenak. Lalu terdengar suara helaan napas. "Ya. Mereka berpacara-''

Kau langsung memutus panggilan telepon. Kau tidak kuat mendengar yang selanjutnya akan dikatakan Itachi. Air matamu menyeruak dari sumbernya.

"Sasuke...'' gumammu sambil sesenggukan kecil.

***

Sasuke's POV

Pertemuan antar dua kemiliteran sudah selesai. Berat juga rasanya menjadi perwakilan kemiliteran Konoha.

Aku membuka pintu apertemen.

"Tadaima,'' salamku. Kulihat (Y/N) sedang menonton TV.

"Okaeri,'' jawabnya singkat tanpa menoleh padaku. Sepertinya dia sedang asyik menonton TV. "Makan malam ada di meja makan,''

Aneh, ada yang aneh dengan (Y/N) malam ini. Biasanya dia selalu menyambutku dengan ceria lalu mengajakku makan malam bersama. Tapi sekarang, dia terlihat tidak ceria.

Aku menghampiri (Y/N). Kukecup keningnya. Ia tidak bereaksi. Matanya sendu. Aneh, biasanya jika dia kucium akan selalu salah tingkah dan marah-marah tidak jelas. Tapi dia hanya diam saja, wajah memerah saja tidak. Apa yang terjadi dengan (Y/N)?

"(Y/N), ada apa? Ceritakan saja padaku. Hari ini kamu aneh,'' aku duduk di sampingnya.

(Y/N) menggeleng. "Aku baik-baik saja,'' ia melempar senyuman yang terlihat dipaksakan padaku.

Aku tidak bisa melawannya kali ini. Mungkin (Y/N) sedang PMS?

Aku segera ke kamar untuk mengganti bajuku. Setelah itu aku keluar menuju ruang keluarga. (Y/N) masih disana. Aku duduk di sebelahnya lagi.

(Y/N) tiba-tiba berdiri. "Aku akan mencuci wajahku,'' ia beranjak ke kamar mandi. Selanjutnya terdengar suara shower menyala.

Tak sengaja aku memperhatikan sofa di belakangku. Disitu ada benda asing yang bersemayam di sofa. Itu kertas. Kutarik kertas itu.

Mataku membelalak. "Ini kan... foto itu. Kenapa bisa ada di sofa?''

Aku memperhatikan kamar mandi yang jaraknya tidak terlalu jauh. Jangan-jangan (Y/N)yang mengambilnya?

Sepuluh menit kemudian, (Y/N) tak kunjung keluar dari kamar mandi. Lama sekali, bukankah dia hanya mencuci wajahnya?

Aku yang khawatir pun mendekat ke kamar mandi. Samar-samar ada suara sesenggukan dari kamar mandi.

"(Y/N)! (Y/N)! Apa yang terjadi? (Y/N), aku masuk!'' Aku segera membuka pintu.

Kulihat (Y/N) duduk tepat dibawah shower. Baju serta seluruh badannya basah kuyup diguyur oleh shower yang masih menyala. Ia meringkuk sambil memeluk kedua kakinya.

"(Y/N)! Kenapa kamu menangis?'' Aku menghampirinya. Kumatikan shower yang mengguyur seluruh tubuhnya. Aku memeluk tubuh (Y/N).

"Kau d-dan Saku...'' (Y/N) berkata sambil menggigil. Suaranya tidak jelas terdengar.

"Apa? Coba ulangi, aku dan siapa?'' Aku menatap mata sayunya.

"K-kau dan Sakura..''

Aku segera menyadari apa yang ada dipikiran (Y/N). "Aku tidak berpacaran dengan Sakura. Percayalah padaku,'' aku memeluk tubuhnya.

"T-tapi kata Itachi-nii kau-''

"Memang benar aku pernah berpacaran dengan Sakura.'' Aku memotong kalimatnya. "Tapi kita sudah putus. Saat aku SMP, yang pernah kuceritakan waktu itu''

"Tapi kau punya foto Sakura yang sekarang,'' (Y/N)mencoba lepas dari pelukanku.

Aku mengerutkan alis. "Itu foto saat aku dan Sakura kuliah. Saat itu aku masih cinta padanya. Tapi saat itu Sakura masih dengan Itachi. Sekarang mereka juga sudah putus,''

"Apa aku... bisa mempercayaimu?'' (Y/N) menatap mataku. Matanya sangat indah.

Aku menyunggingkan senyum. "Ya. Apa kamu tidak menyadarinya? Fotoku berdua dengan Sakura itu diambil sat SMP. Wajahku sudah berubah, tahu''

Aku mengusap rnbut basahnya. "Aku hanya mencintaimu, (Y/N). Akan dan selalu mencintaimu,''

Mata (Y/N) berkaca-kaca. Ia memelukku sangat erat. "Aku lebih,''

Aku terkekeh. "Aku juga,'' kubalas pelukannya.

Ice Man (Sasuke X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang