Kau terbangun dari tidurmu. Seorang laki-laki berambut darkblue berada dihadapanmu.
"KYAAAAAAA!!!!!!!'' Tanganmu langsung bergerak menampar lelaki itu. "Sasuke! Kau ini kenapa, sih selalu tiba-tiba tidur di kamarku!?''
Sasuke dengan tenang langsung bangkit dan duduk di sebelahmu. Ia merapikan rambutnya. "(Y/N)...tenanglah sedikit. Aku sendirian di apertemenku. Disana sangat dingin. Karena itu aku ke apertemenmu.''
"Belilah selimut! Kau ini kapten divisi 3! Dan bagaimana caranya kau bisa ke sini padahal kamar apertemenku kukunci!'' Jarimu menunjuk Sasuke.
"Aku punya kuncinya. Saat aku mengantarmu membuat kunci apertemenmu, aku minta membuat satu lagi untukku. Dan kasurmu berukuran Queen, karena itu muat dua orang. Jadi tak masalah,'' Sasuke menyengir.
"Itu... itu... a.. aku cuma salah beli, tahu!!!'' Kau segera berlari ke kamar mandi.
"Hey, cepatlah mandinya. Aku juga belum mandi,'' Sasuke mengetuk pintu kamar mandimu.
"Tunggu! Aku baru beberapa detik masuk kamar mandi, bodoh! Dan kenapa kau tidak pulang ke apertemenmu saja, sih!?'' Teriakmu dari kamar mandi.
"Malas, apertemenku jauh dari apertemenmu. Aku akan sekalian mengantarmu ke sekolah. Aku bawa mobil,'' Sasuke menunggumu selesai mandi di depan pintu kamar mandi.
(Waktu selesai mandi) menit kemudian, kau sudah selesai mandi.
Kau mengedarkan pandanganmu di seluruh kamar. Tidak ada Sasuke.
"Sasuke? Dimana dia? Ah, mungkin dia sudah pulang,'' kau segera mengganti bajumu dengan seragam guru berwarna putih dengan rok selutut.
"Tadaima...'' Sasuke tiba-tiba masuk ke kamarmu. Untung saja kau sudah selesai mengganti bajumu.
"Dari mana kau? Ah, kau memberi salam seperti apertemenku adalah rumahmu saja,'' kau melipat tanganmu di depan dada.
"Tadi aku berdiri di depan kamar apertemenmu. Lalu aku bertemu tetanggamu. Mungkin karena aku terlihat belum mandi, ia mempersilakan aku mandi di kamarnya,'' Sasuke menaikkan pundaknya.
"Hhh..., baiklah, terserah kau saja. Aku akan membuat sarapan,'' kau mengambil roti dari lemari dapur dan memanggang roti dengan toaster. "Tunggulah beberapa menit. Ini selai dan kejunya,'' kau meletakkan dua botol selai stroberi dan cokelat serta keju cheddar.
"Hm,'' Sasuke hanya mengangguk sambil duduk di ruang makan. "(Y/N)''
"Ya?'' Kau menolehkan kepalamu kepada Sasuke.
"Ini hari terakhirmu menjadi guru, kan? Besok langsung datanglah ke kantorku. Aku akan merekrutmu,'' Sasuke menundukkan kepalanya. "Aku... tidak ingin jauh darimu, (Y/N)''
Matamu memandang Sasuke yang masih menunduk malu. "Hehe..., iya, iya. Aku akan selalu bersamamu'' tanganmu bergerak mengusap rambut Sasuke. Rambut anti-gravitasinya sangat lembut.
"Hm,'' hanya itu jawaban dari Sasuke.
***
Kamu sekarang berada di sekolah. Kelas yang kau ajar mengadakan pesta perpisahan untukmu.
"(Y/N)-sensei~ kami akan merindukanmu'' salah satu muridmu memelukmu. Kau tersenyum senang.
"Iya. Kalau pesta perpisahan kalian dilaksanakan, aku akan datang. Aku juga akan mengajak Uchiha-sensei, kok!'' Kau membalas pelukan muridmu.
"Benarkah? Uchiha-sensei juga?'' Tanya beberapa murid.
Kau mengangguk. "Setengah tahun lagi, kan, kalian lulus dan menjadi genin?''
Murid-murid disini langsung mengutarakan kebahagiaannya.
***
Kau berjalan ke ruangan divisi 3 dengan hati yang berdegup kencang.Tok.... tok...
"Masuk!'' Sahut seseorang dari dalam. Sepertinya wanita.
Seorang wanita? Apa aku salah ruangan? Pikirmu.
Kau melangkahkan kakimu dengan gugup. Pintu sudah dibuka. Sekarang kau melihat seorang laki-laki berambut darkblue berbentuk duckbutt yang mengenakan pakaian berwarna putih kebiruan. Meja dibelakangnya ditempati oleh seorang wanita berambut merah muda.
"Ah, (Y/N), kau sudah datang'' Sasuke menatapmu. Tangannya masih mengetik-ketik.
Wanita berambut merah muda itu berdiri dan berlari kearahmu. "Kau pasti (Y/N) pacar Sasuke, ya? Waaahh..., ternyata secantik ini, ya!'' Wanita itu mengguncang pundakmu.
"I..iya'' kau hanya tertunduk malu.
"Namaku Haruno Sakura, panggil aku Sakura. Aku wakil divisi 3. Kau tahu? Sasuke sering bercerita tentangmu padaku, lho!''
"Sudah cukup, Sakura'' Sasuke berdiri dari mejanya dan menghampirimu. Lengannya menarikmu dari guncangan Sakura pada pundakmu. Ia menuntunmu ke meja di sebelah meja Sakura. "Mulai hari ini, ini mejamu. Kau menjabat sebagai wakil dua dari divisi 3''
Kau menatap mata onyx Sasuke.
Sasuke balik menatapmu. Ia mengangkat sebelah alisnya. "Apa itu masalah?''
Kau menggeleng pelan. Kau kecewa, seharusnya kamulah yang menjadi wakil divisi 3, bukannya Sakura. Tapi kau malah menjabat sebagai wakil 2 divisi 3.
"Baiklah. Hari ini kita ada rapat untuk kapten dan wakilnya di setiap divisi. Kau juga termasuk, (Y/N)'' Sasuke tersenyum sekilas padamu.
"Ohoho..., kalau begitu aku tidak akan ikut rapat itu. Aku tidak mau mengganggu kalian. Daaagh~ lovebirds!'' Sakura langsung pergi meninggalkan kalian.
Di ruangan setiap divisi hanya ada 3 orang, yaitu Kapten, wakil 1, dan wakil 2. Tapi wakil 1sudah keluar. Intinya kini kalian hanya berdua.
"Eh? Sakura-san!'' Panggilmu. Tapi Sakura tak menghiraukan dan tetap meninggalkanmu.
Sasuke berjalan santai ke sofa. "Akhirnya, kita hanya berdua''
Kepalamu menoleh kearah Sasuke. "Apa maksudmu?''
Sasuke hanya tersenyum smirk. "Tak apa. Lupakan saja. Lebuh baik kita ke ruang rapat'' Sasuke merangkulmu dan menuntunmu ke ruang rapat yang sedikit jauh dari kantor divisi 3.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Man (Sasuke X Reader)
Fiksi PenggemarSasuke Uchiha, apa ada yang nggak setuju kalo Ice Man ini ganteng? Pasti semua bilangnya Sasuke itu ganteng, cool, kece, dan blah blah blah. Jadi, Ice Man (sasuke x reader) adalah sebuah buku berisi cerita tentang Sasuke si Ice Man ini pacaran sama...